satlan BK Menumbuhkan Motivasi Belajar
SATUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING1. Bidang
Bimbingan : Bimbingan dan Konseling Kelompok.
2. Sub
Pokok Bahasan : Menumbuhkan
Motivasi Belajar.
3. Kelas/Semester : VII SMP / II (Genap).
4. Tujuan
yang ingin dicapai : Agar siswa kelas VII semester II mampu memahami
dan mengatasi kesulitan
dalam belajar dengan cara memanfaatkan waktu belajarnya
secara baik serta
menumbuhkan motivasi
belajar yang ada pada dirinya, dan menerapkan perilaku
disiplin dalam belajarnya.
5. Tujuan
Layanan : Agar siswa
dapat menumbuhkan motivasi belajar pada
dirinya sendiri, dapat
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar anak, dan dapat menjaga keberhasilan
belajar anak.
6. Strategi
Pembelajaran : Klasikal (ceramah, tanya
jawab).
7. Proses
Kegiatan Layanan : Saat kegiatan
berlangsung, suasana kelas harus
kondusif sehingga materi-materi
yang diberikan bisa diterima oleh siswa dan
bisa diterapkan dengan baik.
8. Media
yang digunakan : Power Point.
9.
Sumber Bahan : Buku dan
Internet.
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
PT. RefikaAditama. Wina Sanjaya. 2008. Strategi
Pembelajaran:
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media. http://rikyfernandes.mywapblog.com/menumbuhkan-motivasi-belajar-siswa.xhtml.
10. Penilaian
: Jangka Panjang.
Ø Menjelaskan
apa arti motivasi belajar itu?
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Apabila kondisi psikologis seseorang baik, maka dengan sendirinya motivasi untuk melakukan
sesuatu juga akan baik. Dalam hal pembelajaran
tentu perlu menjadi perhatian oleh pendidik karena tidak semua
peserta datang ke sekolah dengan kondisi psikologis yang sama karena ada
pengaruh internal dan eksternal peserta didik itu sendiri. Untuk itu, dalam perencanaan pembelajaran seorang
pendidik perlu merancang sebuah strategi pembelajaran yang mampu memotivasi belajar
peserta didik.Motivasi belajar merupakan kekuatan (power
motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun
kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan perilaku,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Agar motivasi belajar tesebut dimiliki oleh peserta
didik maka dituntut kepiawaian guru dalam menentukan strategi yang tepat dalam
pembelajaran sehingga mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Apabila
peserta didik sudah termotivasi untuk belajar dengan sendirinya akan berdampak
terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan serta dapat dijadikan
dasar mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh peserta pendidik. Ø Dua hal penting yang harus di perhatikan saat menyusun
Motivasi, seperti berikut:
1. Dibutuhkan fokus dan tekad yang kuat untuk mengejar
gelar (siswa berprestasi).
2. Meskipun penting untuk fokus pada tujuan program yang
anda pilih, jangan sampai membuat pernyataan anda menjadi sesuatu yang
membosankan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menuangkannya dalam
pembukaan pernyataan motivasi diri anda, dan itu memungkinkan anda untuk berani
menuliskan sesuatu yang lain selalu tentang diri anda. Gagasan anda memilih
unuk berbicara tentang hal unik mengenai pengalaman anda menunjukkan minat anda
di bidang yang dituju bukan sekadar menggambarkan hal yang biasa.
Ø Bagaimana
cara menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak?
1.
Menjelaskan tujuan
belajar ke peserta didik.Pada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang guru menjelaskan
tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa. Makin
jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin besar juga motivasi
dalam melaksanakan kegiatan belajar.2.
Memberikan hadiah
(reward).Memberikan hadiah kepada peserta didik yang berprestasi. Hal ini akan
memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping
itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar
peserta didik yang berprestasi.3.
Memunculkan
saingan atau kompetensi.Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang
telah dicapai sebelumnya.4.
Memberikan pujian.Memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi
sudah sepantasnya dilakukan oleh guru yang bersifat membangun.5.
Memberikan hukuman.Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik
tersebut mau mengubah diri dan beruaha memacu motivasi belajarnya.6.
Membangkitkan
dorongan kepada peserta didik untuk belajar.Kegiatan yang dilakukan guru adalah memberikan perhatian maksimal kepada
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.7.
Membentuk
kebiasaan belajar yang baik.Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah
sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.8.
Membantu kesulitan
belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok).9.
Menggunakan metode
yang bervariasi.Dalam pembelajaran, metode konvensional harus sudah ditinggalkan guru
karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan
metode yang tepat/bervariasi dalam memberdayakan kompetensi peserta didik.10.
Menggunakan media
yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.Penggunaan media yang tepat sangat membantu dan memotivasi peserta didik
dalam memaknai pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Adanya media yang tepat akan mampu memediasi peserta didik yang memiliki
kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya,
demikian juga kemampuan berbicaranya. Dengan variasi penggunaan media,
kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dan dapat
memberikan stimulus terhadap indera peserta didik. Ø KESIMPULAN
Peranan motivasi peserta didik dalam pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran yang berdampak terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Untuk itu, guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran harus mampu melakukan pemetaan terhadap kompetensi
dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan mengenal keragaman yang dimiliki
peserta didik, maka guru dengan strategi yang tepat akan mampu mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memahami pembelajaran secara optimal.
Apabila pembelajaran telah diikuti secara optimal, otomatis berdampak terhadap
proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Alhasil tujuan
pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal. Ini semua tentu dikembalikan
kepada guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar