Powered By Blogger

Kamis, 13 Maret 2014

satlan BK Menumbuhkan Motivasi Belajar

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING1.      Bidang Bimbingan                  : Bimbingan dan Konseling Kelompok.
2.      Sub Pokok Bahasan                : Menumbuhkan Motivasi Belajar.
3.      Kelas/Semester                        : VII SMP / II (Genap).
4.      Tujuan yang ingin dicapai       : Agar siswa kelas VII semester II mampu memahami
  dan mengatasi kesulitan dalam belajar dengan cara  memanfaatkan waktu belajarnya secara baik serta
  menumbuhkan motivasi belajar yang ada pada dirinya,  dan menerapkan perilaku disiplin dalam belajarnya.
5.      Tujuan Layanan                      : Agar siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar pada
  dirinya sendiri, dapat menyebutkan faktor-faktor yang  mempengaruhi motivasi belajar anak, dan dapat  menjaga keberhasilan belajar anak.
6.      Strategi Pembelajaran             : Klasikal (ceramah, tanya jawab).
7.      Proses Kegiatan Layanan        : Saat kegiatan berlangsung, suasana kelas harus
  kondusif sehingga materi-materi yang diberikan bisa  diterima oleh siswa dan bisa diterapkan dengan baik.
8.      Media yang digunakan           : Power Point.
9.      Sumber Bahan                         : Buku dan Internet.
  Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2010.   Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
  PT. RefikaAditama.  Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran:
  Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
  Prenada Media.  http://rikyfernandes.mywapblog.com/menumbuhkan-motivasi-belajar-siswa.xhtml.
10.  Penilaian                                  : Jangka Panjang.
Ø  Menjelaskan apa arti motivasi belajar itu?
 Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Apabila kondisi psikologis seseorang baik, maka dengan sendirinya motivasi untuk melakukan sesuatu juga akan baik. Dalam hal pembelajaran tentu perlu menjadi perhatian oleh pendidik karena tidak semua peserta datang ke sekolah dengan kondisi psikologis yang sama karena ada pengaruh internal dan eksternal peserta didik itu sendiri. Untuk itu, dalam perencanaan pembelajaran seorang pendidik perlu merancang sebuah strategi pembelajaran yang mampu memotivasi belajar peserta didik.Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Agar motivasi belajar tesebut dimiliki oleh peserta didik maka dituntut kepiawaian guru dalam menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran sehingga mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Apabila peserta didik sudah termotivasi untuk belajar dengan sendirinya akan berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan serta dapat dijadikan dasar mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh peserta pendidik. Ø  Dua hal penting yang harus di perhatikan saat menyusun Motivasi, seperti berikut:
1.      Dibutuhkan fokus dan tekad yang kuat untuk mengejar gelar (siswa berprestasi).
2.      Meskipun penting untuk fokus pada tujuan program yang anda pilih, jangan sampai membuat pernyataan anda menjadi sesuatu yang membosankan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menuangkannya dalam pembukaan pernyataan motivasi diri anda, dan itu memungkinkan anda untuk berani menuliskan sesuatu yang lain selalu tentang diri anda. Gagasan anda memilih unuk berbicara tentang hal unik mengenai pengalaman anda menunjukkan minat anda di bidang yang dituju bukan sekadar menggambarkan hal yang biasa.
Ø  Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak?
1.      Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.Pada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang guru menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa. Makin jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin besar juga motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.2.      Memberikan hadiah (reward).Memberikan hadiah kepada peserta didik yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar peserta didik yang berprestasi.3.      Memunculkan saingan atau kompetensi.Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.4.      Memberikan pujian.Memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi sudah sepantasnya dilakukan oleh guru yang bersifat membangun.5.      Memberikan hukuman.Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau mengubah diri dan beruaha memacu motivasi belajarnya.6.      Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.Kegiatan yang dilakukan guru adalah memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.7.      Membentuk kebiasaan belajar yang baik.Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.8.      Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok).9.      Menggunakan metode yang bervariasi.Dalam pembelajaran, metode konvensional harus sudah ditinggalkan guru karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan metode yang tepat/bervariasi dalam memberdayakan kompetensi peserta didik.10.  Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.Penggunaan media yang tepat sangat membantu dan memotivasi peserta didik dalam memaknai pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Adanya media yang tepat akan mampu memediasi peserta didik yang memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicaranya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dan dapat memberikan stimulus terhadap indera peserta didik. Ø  KESIMPULAN
Peranan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang berdampak terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk itu, guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran harus mampu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan mengenal keragaman yang dimiliki peserta didik, maka guru dengan strategi yang tepat akan mampu mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memahami pembelajaran secara optimal. Apabila pembelajaran telah diikuti secara optimal, otomatis berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Alhasil tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal. Ini semua tentu dikembalikan kepada guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran.

Tidak ada komentar: