MEMBUMINGKAN PANCASILA
MENENGGELAMKAN
PANCASILA
AZIZ
BUDIARTO11144200067
(BIMBINGAN DAN KONSELING)
(Sumber
Artikel : Kompas)Kamis,
1 Juni 2010.
Hari lahirnya pancasila adalah 1
Juni 1945, perlu diperingatkan oleh bangsa Indonesia untuk menggugah kita
kembali menyadari pentingnya dasar Negara pancasila sebagai filosofi dan
ideology pemersatu bangsa dan Negara. Ini tidak lepas dari kondisi bangsa yang sejak
era reformasi semakin jarang memebahas konsep pancasila, baik dalam konteks
ketatanegaraan, kebangasaan, kemasyarakatan maupun akademik.
Meskipun pada reformasi dari
pemerintahan BJ Habibie, Abdulrrahman
Wahid , Megawati Soekarnoputri, dan sampai saat ini yaitu Susilo Bambang
Yudhoyono, pancasila tetap menjadi dasar dan ideology Negara hal itu sebatas
peryataan dari konstitusi. Karena banyak fenomena yang muncul diberbagai
lapisan masyarakat yang hampir tidak pernah mengutip tentang pancasila dalam
pandanganya. Pancasila seperti tenggelam tidak perlu dimunculkan lagi diruang
public seolah – olah terpinggirkan dan terasingkan dari dinamika kehidupan
bangsa. Dasar Negara ini seperti tidak dibutuhkan baik dalam kehidupan formal
kenegaraan maupun sehari – hari.
Selama 32 tahun pada masa
pemerintahan soeharto, pancasila amat sering dibahas baik dalam kehidupan
kenegaraan maupun kemasyarakatan. Namun, setelah lengsernya soeharto pancasila
tidak terdengar lagi, bahkan muncul keengganan berbagai kalangan mengakui
eksistensi pancasila. Ini akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap
peyelewengan penguasa Orde Baru yang mengatasnamakan pancasila. Pada saat itu
pasca Reformasi muncul kekhawatiran, jika pancasila kembali berperan, sehingga
Indonesia kembali kemasa orde baru.
Belajar
dari peyelewengan pacasila oleh pemerintahan Orde Baru kita hendaknya menyadari
pentingnya pancasila sebagai konsep Negara mengingat bangsa kita telah
kehilangan arah akibat praktik korupsi, kolusi, nepotisme dan menjadi collapsed state yang fungsi – fungsinya
gagal di jalankan terutama pada saat masyarakat membutuhkan kehadiranya. Menurut Gregorius Sahdhan coolapsed state ditandai dengan
kegagalan Negara menyediakan public goods
dan gagalnya Negara menegakan supermasi hukum.
Analisi Artikel
Dengan adanya isu
tentang membumikan pancasila, hendaknya masyarakat bangsa Indonesia melihat
sejarah pancasila yang menjadi dasar Negara dan ideology Negara. Sebagai warga Negara Indonesia, kita
tentu sudah mengenal dan memahami dasar Negara kita, dan di dalam Pancasila ini
terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di
dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia hidup
di dalam berbagai macam keanekaragaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari keanekaragaman tersebut, Indonesia bersatu dalam suatu keutuhan dan
menjadi kesatuan yang bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan
Pancasila dan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila mempersatukan
berbagai macam kalangan dalam keanekaragaman budaya dan menjadikan Pancasila sebagai
dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain.
Karena pada pengalaman yang sudah terjadi pada
masa orde lama terjadi banyak kekacauan yang timbul karena banyak masyarakat
maupun anggota politik tidak mengamalkannya pancasila begitu pula pada masa
orde baru banyak peyelewengan, disentregrasi, pemberontakan dan peimpangan
terhadap pancasila. Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa hendaknya
membudyakan nilai – nilai yang tercantum pada pancasila sehingga tidak terjadi
hal – hal yang kita tidak inginkan. Seperti yang dilakukan oleh Soeharto pada
setiap pidatonya mengutip tentang pancasila terkait realitas social politik dan
keanegaragaman budaya yang ada. Dengan
usaha tersebut kita dapat mecontoh untuk menjujung nilai – nilai yang tertanam
pada pancasila, walaupun kita memulainya dari hal kecil pun kita akan membantu
menempatkan kembali pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat.
Ada
beberapa fakta tentang usaha revitalisasi eksistensi pancasila.Fakta pertama, ketika
pancasila lahir saat soekarno
berpidato didepan BPUPKI, 1 juni 1945, membicarakan tentang pentingya pancasila
sebagai dasar Negara yang mempersatukan beranekaragam budaya yang ada di Negara
Indonesia, yang tercantum di Bineka Tugal Ika.
Fakta kedua, ketika
konstitusi pasca pemilu 1955, memperdebatkan apakah pancasila dipertahankan
sebagai dasar Negara atau dig anti oleh ideology lain. Namun perjuangan itu tak
sia – sia pancasila nasih tetap sebagai dasar Negara.
Fakta ketiga, ketika
pancasila dimanupulasi oleh rezim soeharto, menunjukan pada masa orde lama
adalah masa penuh kekacauan karena tidak mengamalkan pancasila.
Sudah
banyak orang- orang terdahulu yang memperjuangkan pancasila namu pada masa ini
seakan – akan pancasila tidak terdengar lagi, seperti tidak lagi menjadi
padangan ataupu sebuah dasar Negara yang mempersatukan bangsa Indonesia sejak
jaman dulu. Padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan
berbagai ragam budaya di setiap pulau – pulaunya. Dengan perilaku seperti ini
yang terus menerus di pertahankan lama – lama perpecahan antara budaya yang ada
di Indonesia akan mulai muncul.
SARAN
Saran
pertama, bersifat jangka panjang peringatan hari pancasila
hendaknya melahirkan komitmen menjadikan pancasila sebagai rekat yang
mempersatukan bangsa, Negara dan seluruh komponen bangsa berhak sama untuk
memaknai pancasila sehingga pancasila tidak lagi di posisikan sebagai milik
satu kelompok saja.
Saran kedua, Untuk semakin memperkokoh rasa
bangga terhadap pancasila perlu adanya peningkatan pengamalan butir-bitir
pancasila khususnya sila Ketuhanan yag Maha Esa. Salah satu caranya adalah
dengan saling menghargai antar umat beragama ataupun jaminan terhadap keamanan
dan kesejahteraan setiap masyarakat yang ada di dalamnya. Khususnya jaminan keamanan
dalam melaksanakan kegiatan beribadah ataupun kesejahteraan setiap budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar