KURANGNYA RASA PERCAYA DIRI
(BK Pribadi)
Pertemuan : Pertama (1)
Konselor : Bpk. Waluyo, M.Psi
Klien : Bejo Riyanto
Waktu : Minggu, 9 juni 2013
Klien : “Assalamungalaikum”, “ Selamat Siang, maaf
mengganggu ”.
Konselor : “
Walaikumsalam”, O,iya...silahkan duduk”.
Klien : “
Terima kasih ”.
Konselor
: “ Melihat dari raut wajah saudara,
sepertinya ada masalah yang perlu kita bahas”.
Klien : “
Ya, Bapak betul, saat ini saya sedang menghadapi banyak sekali permasalahan
yang sulit bagi saya”.
Konselor
: “ Apakah kiranya permasalahan tersebut,
dapatkah saudara menceritakannya kepada saya”.
Klien : “ Tentu saja, begini... Saya mengikuti
suatu organinasi di sekolahan, pada setiap pertemuan atau rapat yang diadakan
oleh ketua organisai untuk memebahas suatu masalah atau suatu program kerja.
Saya sering kali ingin mengungkapkan pendapat saya tentang program kerja
ataupun cara penyelesaiannya namun saya takut pendapat saya salah ataupun tidak
diterima oleh ketua rapat. Jadi saya dalam setiap rapat hanya bisa mendengar
dan melaksanakan tugas – tugas yang diberikan sesuai pendapat orang lain. Apa
yang harus saya lakukan pak”?
Konselor
: “ Mengenai hal itu,,” apakah anda
saudara selalu memepersiapkan segala sesuatunya tentang pendapat saudara secara
matang”
Klien :“Ketika ketua organisasi memberitahu ada
rapat tentnag suatu hal, saya selalu memepersiapakan jalan keluar atau suatu
program sebelum rapat dimulai”.
Konselor : “ Bagus kalau begitu, tapi kenapa saudara
tidak mengungkapkan pendapat saudara pada saat rapat?”
Klien : “ Saya merasa malu, gelisa dan takut
ketika mau mengungkapkan pendapat saya pak!!”.
Konselor : “Lalu kenapa saudara masuk organisasi
tersebut….? “Apa tujuan saudara sebernarnya? ”.
Klien : “Saya masuk keorganisasi tersebut,? “karena
saya ingin mencari bnyak pengalaman dan teman dalam hidup saya, sehingga
menjadikan suatu pelajaran untuk kedepannya. ”
Konselor : “ Apakah itu benar-benar merupakan tujuan saudara..?
“Kalau begitu bagus, tapi kalu saudara terus diam didalam organisasi itu dalam
arti tidak berkembang hanya mengikuti arus yang ada, saudara tidak akan
mendapatkan apapun!
Klien : “ Tentu saja saya tau pak….! “Namun saya
bingung harus dari mna memulainya? “Setiap saya ingin berpendapat pasti akan
muncul rasa cemas dan takut terhapan pendapat sya yang mau d ungkapkan.”
Konselor : “ Baiklah,…! “bagaimana dengan langkah awal
terlebih dahulu”, ‘coba mulai dari sekarang disetiap kegiatan sehari – hari
saudara, saudara harus bisa mengambil keputusan dalam waktu singkat dan
berlatih berbiacara atau mengemukakan pendapat ke teman dekat ataupun keluarga
terlebih dahulu. Itu akan mmbantu saudara meningkatkan rasa percaya diri
saudara’.
Klien : “Namun jika saya salah berbicara
bagaimana…? “Dan pengambilan keputusan dalam waktu singkat”, “keputusan saya
salah dan berakibat yang tidak baik bagaimana? ”.
Konselor :”Setiap orang pasti melakukan kesalahan,
bahkan melakukan kesalahan sampai beberapa kali dan juga setiap pengambilan
keputusan pasti ada akibatnya entah itu baik ataupun buruk, Jadi tidak usah
takut dalam hal itu, karena itu merupakan hal yangwajar saja.”
Klien : “Baik pak,,,! “saya akan mencoba langkah
awal yang d sarankan oleh bapak tadi”.
Konselor : “ Yaaa,,,! “silahkan mencoba. Saya ingin tau
bagaimana perkembangan saudara besok?”.
Klien : “Iya pak saya besok akan datang kemari
untuk meminta saran bapak lagi,,,,! “trimakasih pak atas saran pertama ini”.
Konselor : “Iya sama – sama ”.
Klien : “Iya udah pak saya mohon pamit dul,”.”
Selamat siang pak”.
Konselor : “ Selamat siang”.
Pertemuan : Ke Dua (2)
Waktu : Senin, 10 Juni 2013
Klien : Assalamungalaikum.
Konselor : “ Walaikumsalam”,
Ohh teryata saudara,,,! “iya...silahkan duduk”.
Klien : “ Terima kasih pak ”.
Konselor
: “Bagaimana tentang perkembangan saudara?
“Apakah sudah melaksanakan saran yang saya berikan?”.
Klien : “ Ya,,, “Pak saya sudah melaksanakan
saran yang bapak berikan kepada saya”.
Konselor : “Terus bagaimana perasaan saudara sekarang? “Apakah
sudah membaik?”
Klien
: “Alhamdulilah membaik pak,,,,! “namun
saya amsih belum berani berpendapat didepan umum pak, perasaan saya masih
gelisah dan takut jika ingin berpendapat didepan umum”
Konselor
:” Kenapa ? “ Saudara sudah mencoba
berpendapat tapi kenapa masih malu?
Klien
: “ Iya kemarin saya sudah mencoba
apa yang bapak saran kan untuk berpendapat ke orang – orang terdekat dulu. Tapi
klau di setiap perkumpulan organisasi kita kan tidak mengenal dekat semuanya
pak, jadi saya masih malu.”
Konselor
: “Oooh iya memang begitu,,,! “tapi jika
saudara tidak mencoba,,! tidak akan pernah bisa,”
Klien
: “ Terus apa yang harus saya
lakukan selanjutnya pak, agar saya lebih percaya diri didepan umum….?
Konselor
: “ Pada dasarnya kamu adalah orang yang
selalu siap dalam menghadapi apapun tapi saudara kurang percaya diri terhadap
apa yang ingin di ungkapkan saudara bukan begitukan?
Klien
: “ Iya benar pak,,,, “saya memang
selalu memepersiapkan segala sesuatune dari awal pak,” tapi saya sangat sulit
mengungkapkannya jika didepan umum. Lalu bagaimana pak?
Konselor
: “Sudah bagus jika kalau saudara memang
begitu, sebenarnya tidak sulit untuk melakukannya, saudara mulai sekarang harus
aktiv dalam hal apapun contohnya dalam kelas. Jika ada perkumpulan kelas
saudara mencoba aktif disana, dan mempersiapkan segala sesuatunya dulu. Dengan
melakukan hal seperti itu terus menerus ada akan lama – lama terbiasa. Banyak
pmpng bukan berarti kosong, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya solusi
maupun jawabanya itu akan memepermudah saudara.
Klien
: “Apakah benar pak jika aku sudah memepersiapkan
segala sesuatunya akan mudah”
Konselor
: “Iya betul, tapi saudara kurang
percayadiri, jadi sekarang yang harus saudara lakukan adalah selalu yakin atas
kemampuan diri saudara, nyakinkan bahwa saudara itu bisa, semua orang pasti punya
kelebihan dan kesalahan, dan setiap orang juga pasti memepunyai kesalahan, jadi
jangan takut salah percaya atas kemampuan diri sendiri.
Klien
: “Oooh jadi begitu iya pak, semua
orng pasti dalam melakukan sesuatu pasti ada salahnya, jadi jangan takut atas
apa yang akan aku lakukan selagi itu positifkan pak?
Konselor
: “Iya betul selagi itu benardan positif
lakukanlah percaya sama diri sendiri”
Klien
: “Baik pak terimakasih atas saran
dan dorongan yang bapak berikan kepada saya”
mulai sekarang saya akan lebihpercya diri dansemngat dalam setiap langkah
hidup saya. Dan besok saya akan mencoba saran dari bapak untuk melakukannya di
sekolah terlebih dahulu setelah itu baru di organisasi.
Konselor
: “Bagus silahkan mencoba. Jika ada yang
masih bisa saya bantu silahkan datang kemari menemui saya”
Klien
: “Iya pak terimakasih atas
saranya,,, “saya mohon pamit pak” “Selamat Siang pak”
Konselor
: “ Iya sama – sama “ : Selamat Siang”
Pertemuan : Ke Tiga (3)
Waktu : Selasa, 11 Juni 2013
Klien : Assalamungalaikum, “Maaf mengganggu ”.
Konselor : “
Walaikumsalam”, O,iya...silahkan duduk”.
Klien : “ Terima kasih ”.
Konselor
: “ Bagaimana tentang masalah saudara ?
Apakah sudah ada perubahan tentang saudara?”
Klien
: “Alhamdulilah ada sedikit
perubahan yang terjadi pak?
Konselor
: “Apa maksud dari perkataan saudara
tentang sedikit? Sepertinya masih ada hal yang mengganjal dari dalam diri
saudara?
Klien
:”Iya benar sekali pak, dengan apa
yang dikatakan bapak itu memang benar”
Konselor
: “Lalu hal apakah yang masih meyelimuti
perasaan saudara,? Apakah saudara biasa menceritakan hal yang membuat saudara
resah?”
Klien
: “ Begini pak, setelah saya
menjalankan saran dari yang diberikan bapak kemarin, setelah saya mencoba
berbicara didepan kelas, saya mempuyai keinginan untuk mencoba berpendapat di
rapat organisasi kemarin, namunm apa
yang terjadi membuat saya malu untuk berpendapat lagi karena pada saat
saya berpendapat saya melakukan kesalahan dalam berbicara. Setelah itu
sayamerasa malu dan minder terhadap teman – teman saya, hingga saya tidak
berani muncul di depan mereka lagi. Apa yang harus saya lakukan pak atas
kejadian ini?
Konselor
: “ Oooh jadi begitu yaaa….”yang membuat
saudara tampak gelisah pada hari ini yaa?”
Klien
: “Iya pak, saya bingung harus
melakukan apa nantinya?”
Konselor
: “Apakah saudara yakin, kemarin pada saat anda mengungkapkan pendapat,
saudara sudah mempersiapkan dengan matang, sehingga saudara terdorong dan
nyakin atas diri saudara? “
Klien
: “Belum pak, saya hanya merasa
ingin mencoba apakah saya bisa!!!” “Tapi setelah apa yang terjadi kemarin saya
merasa tidak ingin lagi berpendapat lagi”
Konselor
: “Begini iya nak, setiap kita melakukan
usaha untuk suatu tujuan pasti ada kesalahan yang terjadi. Tapi kita sebagai
manusia hendaknya terus mencoba dan berusaha agar setiap usaha yang kitan akan
lakukan idak sia – sia. Seseorang yang sudah dikatakan ahli pasti dalam
perjalanan usahanya ada kegagalan yang terjadi tapi mereka terus berusaha tanpa
henti anggar tujuannya tercapai.” “ Nak bisa itu karena biasa”
Klien
: “Jadi intinya saya harus terus
mencoba yaa pak, walaupun saya sudah gagal di awal?”
Konselor
: “Iya benar sekali, saudara harus tetap
mencoba dan berusaha semaksimal mungkin, kegagalan bukanlah akhir dari
segalanya, ambil hikmahnya saja belajar dari kegagalan akan membuat anda lebih
baik kedepannya!”
Klien
: “ Iya pak saya akan terus mencoba
dan berusaha hingga saya nantinya berhasil, dan mempersiapkan segala sesuatunya
dari awal”
Konselor
: “Bagus kalau begitu nak, saya nyakin
saudara bisa melakukannya, saudara memilki keampuan lebih dari hal itu dan bisa
mengembangkan bakat anda dengan
maksimal. Dengan usaha yang tekun saya nyakin apa yang diinginkan
saudara kelak akan tercapi”
Klien
: “Iya pak trimakasih atas saran
dan dorongan yang bapak berikan kepada saya, mulai sekaran saya akan terus
berusaha dan percaya diri agar apa yang di ingin kan saya nantinya tercapai dan
membuahkan hasil.”
Konselor
: “Iya nak, sekarang bagaimana dengan
perasaan saudara sekarang? Apakah sudah lebih membaik atau belum!!”
Klien
: “Sekarang saya merasa lebih baik
dari sebelumnya, karena saya termotivasi oleh dorongan dan perkataan yang bapak
berikan kepada saya”
Konselor
: “Terus apa yang akan saudara lakukan
kedepanya dan pada langkah awal ini?”
Klien
: “Pertama yang saya akan lakukan
adalah, saya akan mencoba lagi berpendapat di organisasi saya, sebelum itu saya
harus mempersiapkan benar – benar dengan apa yang akan terjadi nantinya. Untuk
kedepanya saya ingin menjadi seseorang yang bisa terus berusaha dalam setiap
usaha yang ingin di capai walaupun terjadi kegagalan entah berapa kali, saya
akan tetap berusaha”
Konselor
: “Iya itu bisa menjadi sebuah prinsip
saudara kedepanya, untuk meningkatkan rasa percaya diri saudara atas kemampuan
yang dimilki saudara”
Klien
: “Iya pak, setelah semua apa yang
di bicarakan oleh bapak sekarang saya bisa nyakin atas kemampuan yang dimilki
saya untuk mencapai apa yang diinginkan saya”
Konselor
: “Bagus sekali jika saudara sudah
memepunya pikiran seperti itu”
Klien
: “Iya pak, ini semua juga berkat
bapak”
Konselor
: “Kalau begitu apakah masih ada yang
ingin dibicarakan lagi?”
Klien
: “ Saya kira cukup pak, sekarang
saya merasa lega dan lebih baik”
Konselor
: “kalau begitu konseling ini bisa diakhiri
sekarang!”
Klien
: “Ooh iya pak, trimakasih atas
semua yang telah bapak berikan kepada saya”
Konselor
: “Iya sama – sama semoga apa yang kita
bicarakan biasa bermanfaat dan menjadikan sebuah pelajaran kedepannya”
Klien
:”Iya pak trimakasih, saya mohon
pamit pak, “selamat siang pak”
Konselor
: “Iya selamat siang”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar