Powered By Blogger

Minggu, 02 Desember 2012

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP MANUSIA


PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP MANUSIA

BAB 1

 Latar belakang masalah
    Manusia memang diberi pengetahuan oleh Tuhan,yang mengejawantah kemudian dalam bentuk ilmu pengetahuan.Kualitas dan kuantitas  ilmu pengetahuan setiap orang tidak sama.Alasan ini tidak dapat diterima karena manusia memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbede-beda.Dengan latar belakang inilah maka manusia berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan,baik dalam proses yang sangat sederhana yang dapat dilihat dalam perkembangan sejarah manusia secara alami,maupun pada orang-orang yang lebih disebut dengan kaum intelek yang sengaja membawa misi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,para ilmuwan pengetahuan mengambil objek material sesuai dengan kebutuhan.Hasil terapan pengembangan ilmu pengetahuan lalu disebut dengan teknologi.Bahkan dalam kesejarahan,abad modern ini dikatakan sarat dengan teknologi,karena para ilmuwan berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuannya.Pengembangan ini dilakukan  semata-mata memecahkan masalah kehidupan dan memenuhi kebutuhan manusia.Dahulu manusia dengan kepercayaan bahwa Tuhan telah menguasai dan mengatasi alam semesta.Manusia bisa menciptakan apa saja dari objek alam ini.Manusia bisa sampai ke bulan dengan teknologi.Sekarang dengan adanya teknologi,manusia yang dulunya menjadi subjek pengembangan ilmu pengetahuan,dirinya telah menjadi objek bagi kegiatannya itu.Kebudayaan ini menandakan bahwa telah terjadi pergeseran nilai dalam hidup manusia.Manusia telah menjadi korban teknologi.Kebanyakan manusia telah terjerumus ke dalam lubang yang telah dibuatnya sendiri.Apakah memang tuntutan jaman manusia harus mengalami demikian,atau ini merupakan isyara bahwa mulai Nampak keserakahan manusia?Salah satu konflik dunia yang menghebohkan beberapa waktu ini adalah konflik yang terjadi antara India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah Kashmir.Disebut palig menghebohkan,karena konflik pada tahun 1948,1965,1975 menyebabkan perang terbuka di antara kedua Negara-melibatkan upaya-upaya kedua Negara dalam mengembangkan salah satu teknologi terhebat saat ini,yaitu nuklir.Perebutan wilayah antara Israel dan Palestina juga saling menggunakan senjata nuklir.Perlombaan persenjataan nuklir india- Pakistan dan Israel-palestina ini menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang kemungkinan perang nuklir,yang tidak saja dapat menghancurkan kedua Negara,tetapi juga mencelakakan dunia.Kejadian di atas adalah salah satu dampak buruk dari pengembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi.Mencermati kejadian di atas,kami menjadi ragu,apakah ilmu pengetahuan dan teknologi-sebagai hasil pengembangannya-akan menghancurkan kehidupan kita di muka bumi ini dan menghancurkan nilai-nilai manusia?Pada hal ilmu pengetahuan lahir dan hadir di tengah-tengah manusia untuk menerangi.

2 Rumusan masalah
1. Apakah ilmu pengetahuan dan teknologi itu?
2. Apakah tujuan awal ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan ?
4. Bagaimana peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia?
5. Bagaimana hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan unsur-unsur budaya?
6. Bagaimana pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap nilai-nilai manusia?




3 Manfaat
1. Mahasiswa dituntut agar mengetahui arti ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Agar mahasiswa mengetahui arti dari ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana peran ilmu pengetahuan dan teknologi kehidupan manusia
5. Agar mahasiswa mengetahui hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan unsure-usur budaya
6. Agar mahasiswa mengetahui pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap nilai- nilai kemanusiaan ?

4 Tujuan
    Agar kita semua menyadari bahwa ilmu pengetahuan danteknologi juga berpengaruh dalam kehidupan manusia dan nilai-nila kemanusiaan.Tugas ini dibuat untuk menunjukan kepada para pembaca agar memanfaatkan ilmu dan teknologi sebaik-baiknya.







Bab.II
Pembahasan

A.     Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
    Secara defenitif,ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Maka,patutlah dikatakan,bahwa peradapan manusia sangat bergantung kepada ilmu dan teknololgi.T.Jacob (1995:5)memaparkan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu institusi kebudayaan,suatu kegiatan manusia untuk mengetahui tentang diri sendiri dan alam sekitar dengan tujuan untuk mengenal manusia sendiri,perubahan-perubahan yang dialami  dan cara mencegahnya,mendorong atau mengarahkannya,serta mengenal lingkungan yang dekat dan jauh darinya,perubahan-perubahan lingkungan dan variasinya,untuk memanfaatkan,menghindari dan mengendalikannya.Bagian pengenalan merupakan dasar yang diperlukan oleh bagian tindakan,sehingga terdiferensiasilah ilmu dasar dan ilmu terapan.Ilmu terapan lebih dapat dilihat hasilnya dan dapat dirasakan oleh siapapun juga,entah itu bermanfaat atau tidak,menguntungkan atau justru merugikan(berdampak negatif).Maka dalam permasalah ini muncul perbedaan pendapa mengenai kenetralan dan keobjektifan ilmu pengetahuan dan teknologi.Untuk itu diperlukan adanya hokum,ada,agama,dan etika untuk mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan usia manusia,artinya ilmu pengetahuan baru akan berhenti tatkala manusia sudah tidak ada,karena hanya manusialah yang diberi ilmu.Dalam perkembangannya,ilmu pengetahuan berkembang mengikuti misi si pengembang,atau lebih dikenal kemudian dengan sebutan para ilmuwan.Sebenarnya setiap manusia mampu menciptakan ilmu,etapi kenyataan praktis secara implisit manusia hanya mengakui hasil pengetahuan yang diciptakan oleh para ilmuwan.Artinya,yang mendapat pengakuan adalah pengetahuan ilmiah dan pengetahuan non ilmiah yang sudah dinobatkan sebagai ilmu pengetahuan yang sah.Maka ilmu pengetahuan kemudian dibagi dalam dua kelompok besar,yaitu kelompok  ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan social.Habermas mengemukakan perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan.Yaitu,Pengetahuan adalah aktivitas,proses,kemampuan dan bentuk kesadaran manusiawi(Hardiman,1990).Sedangkan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu bentuk pengetahuan yang direfleksikan secara metodis(Hardiman,1990.)Dari hal itu dapat dikemukakan bahwa secara fenomena ilmu pengetahuan dipandang sebagai produk,proses dan paradigm etika(sikap atau nilai)ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal,baik diri manusia itu sendiri maupun realitas diluar dirinya,sepanjang sejarah perkembangannya sampai saa ini senantiasa mengalami ketegangan dengan berbagai aspek lain dalam kehidupan manusia(Tjahyadi S.,1996:125).Dalam prakteknya orang senantiasa memperbincangkan hubungan timbal-balik antara ilmu dan teknologi.Dala dataran ini,polemik yang muncul justru lebih kompleks,karena hal itu berhubungan erat dengan kedudukan dan peran ilmu dan teknologi dalam perubahan peradapan manusia,baik yang berhubungan dengan pergeseran nilai maupun dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap komponen-komponen pengetahuan manusia yang lain.
Kerap kali munculnya  polemik antara terjadinya gejala marginalisasi(pergeseran)nilai maupun aspek pengetahuan menjadi lain apabila dihadapkan dengan kebenaran ilmiah.Bukan itu saja,ternyata bila diadakan pengujian terhadap kebenaran ilmiah dengan parameter teknologi mutakhir,maka hasil yang dicapai dengan yang diharapkan akan berbeda.Meluas dan meningkatnya peran”ilmu”dan” teknologi”tidak dipungkiri telah membawa keterasingan manusia dari dirinya sendiri dan masyarakat(Sudarminta,1983:121-139)hal ini mengantar manusia pada suatu kondisi yang berdimensi satu.Dimensi satu ini dimaksudkan adalah dimensi teknologis,yang dapat dilihat dalam kehidupan sosial-budayanya.manusia dan kebudayaannya telah”dikuasai”oleh ilmu dan teknologi.
    Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,para ilmuwan mengambil objek material sesuai dengan kebutuhan.Hasil terapan pengembangan ilmu pengetahuan lalu disebut dengan teknologi.

B.     Tujuan Awal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
   
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya.Hal ini tentu berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.Pada definisi yang telah dipaparkan di atas,ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Maka patutlah dikatakan,bahwa peradaban manusia sangat bergantung kepada ilmu dan teknologi.Berkat kemajuan dalam bidang ini,pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah.Secara lebih spesifik,Eugene Staley menegaskan bahwa teknologi adalah sebuah metode sistimatis untuk mencapai setiap tujuan insani.Pada tahap selanjutnya,seiring dengan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,pemanfaatan ilmu teknologi meluas pada upaya penghapusan kemiskinan,penghapusan jam kerja yang berlebihan,penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan perbaikan kualitas kesehatan manusia,membantu upaya-upaya pengurangan kejahatan,peningkatan kualitas pendidikan,dan sebagainya.
Bahkan secara lebih komprehensif,ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya.Misalnya dalam perencanaan dan programming pembangunan,organisasi pemerintah dan administrasi Negara untuk pembangunan sumber-sumber insane,dan teknik  pembangunan dalam sektor pertanian ,industri,dan kesehatan.Puncaknya,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,bukan saja membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Lebih jauh,ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia.Bendungan,kalkulator,mesin cuci,kompor gas,kulkas,Slide,ape recorder,telephon,computer,satelit,pesawat erbang,merupakan produk-produk teknologi yang bukan saja membanti manusia memenuhi kebutuhan hidupnya,tetapi membuat hidup manusia semakin mudah.Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya.
Sampai teknologi modern saat ini,yang perkembangannya jauh lebih pesat dari perkembangan teknologi sebelumnya.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sanggup membawa berkah bagi bagi umat manusia berupa kemudahan kemudahan hidup,yang sebenarnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia .karena hal tersebut merupakan pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara menyerahkan semua alat dan metode yang sesuai dengan nilai- nilai kebudayaan.

C.     Perkembangan ilmu pengetahuan

    Perkembangan ilmu sebenarnya telah mengalami tahap-tahap evolusinya,seperti perkembangan manusia.Evolusi ini menunjukkan bahwa bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang baru muncul telah dlatar belakangi oleh bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang lama.hal ini dapat di lacak melalui studi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sendiri dari masa yunani kuno sampai sekarang.Bahwa manusia memperoleh pengetahuannya dengan penemuan – penemuan dari yang tingkatan sederhana sampai pada tingkatan yang tinggi.Dicirikan juga dengan pembuktian munculnya filsuf – filsuf dan ilmuan-ilmuan dalam bidang – bidang tertentu.Dengan latar belakang tersebut,maka ilmu pengetahuan sudah semestinya tidak mengabaikan sejarahnya dan melepaskan asal usulnya begitu saja.terbukti dengan adanya ilmu pengetahuan yang lama saat ini telah menjadi ilmu pengetahuan terapan,dan dikembangakan dalam teknologi yang bertujuan untuk dimanfaatkan manusia.
Maka perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi telah mengalami percepatan akibat perkembangan teknologi,di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar ilmu serta karakter ilmu yang bersangkutan.Nilai nilai dasar suatu ilmu pengetahuan tertentu justru membawa dampak negatif bagi manusia . OLeh karena itu ,nilai-nilai estetis filsafat murni yang tanpa maksud pragmatis perlu dijamin peranannya dalam “basic research” (Hardiyarso S., 1997:4).Pada abad  XX inilah perlu dicatat bahwa terdapat loncatan loncatan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Penemuan dan penciptaan terjadi disini dan sislih berganti.Makin kerapnya penemuan,yang dproduksi dengan cepat,meliputi bahkan dalam disiplin- disiplin tertentu tidak dbarengi dengan informasi ilmiah yang memadai  sehingga menimbulkan kesukaran dalam penyebaran,penyimpanan,penyelusuran dan penyerapannya.Di sinilah perlu untuk diakui bahwa kita memerlukan teknologi(Jacob T.,1993:19).Dalam dunia teknologi dan profesi terjadi spesialisasi yang terus menerus,meskipun ilmu-ilmu yang integrative pesat berkembang sebagai reaksi, tidak jarang ilmu menjadi berkurang.Sekarang ini jarak yang menghubungkan antara teori dan praktek,gagasan dan penciptaan,erasa semakin dekat.Penciptaan telah mempengaruhi kembali gagasan,teknologi mempengaruhi ilmu.
Laju teknologi komunikasi juga semakin pesat,sehingga hasilnya cepat popular dan merambah ke semua penjuru dunia. Kegelisahan yang ditimbulkan karenanya adalah keresahan yang permanen pada masyarakat umum.Waktu berjalan ke depan,sehingga manusia tidak dapat kembali kebelakang,kemasa yang lalu yang dianggap lebih ideal,ingin menahan laju ilmu pengetahuan dan teknologi,ataupun turun dari wahana kemajuan.Berkali-kali telah terjadi revolusi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Akibat yang ditimbulkannya menjadi sesuatu yang dianggap  sangat besar dan tidak terduga.Bukti mengenai hal ini dapat diketahui dalam berbagai disiplin ilmu,misalnya dalam bidang kedokteran.Dulu dalam bidang ini terdapat pandangan bahwa individu bukan makhluk mandiri yang terpisah dari alam,namun sebagai keutuhan,manusia dan lingkungannya.Tetapi sekitar abad yang lalu terjadi perubahan  besar  dengan gagasan manusia harus menguasai alam:materi dan jiwa harus dipisahkan.Alam tidak hanya sebagai objek yang dapat diamati terutama dengan mata dan hati saja namun alam harus diselidiki.
Tidak hanya terjadi dalam bidang kedokteran,ternyata revolusi terjadi juga dalam bidang industry,biologi,dan ilmu-ilmu eksakta lain. Dalam ilmu alam yang keras dan eksak telah terjadi pergeseran dari pandangan statis  ke dinamis,dari kepastian ke tidakkepastian(Jacob,T.,1993:21). Segala sesuatu berubah dan relative :objektivitas dan netralitas ilmu menjadi encer dan tidak mutlak. Kenyataan membuktikan peranan pentingnya ruang dan waktu.Selanjutnya media komunikasi merupakan peristiwa yang sangat penting,yang dimanfaatkan dengan baik pertama kali di eropa. Penyebaran informasi berkembang pesat. Media elektronik kemudian merevolusi informasi dengan televise, Koran jaran jarak jauh,sehinga terasa dunia ini kecil,,dan orang menjadi tidak mau menerima begitu saja apa  yang telah diperoleh dalam hidup sekarang.Semua ini terjadi di seluruh dunia dengan waktu dan pola yang berbeda-beda,sehingga muncul mosaik di dalam ruang maupun di dalam waktu. Tidak ada pola dasar yang identik bagi perkembangan semua kebudayaan dan pada setiap masa,karena keterbatasan kemungkinan yang dapat ditempuh,karena menyongsong masa depan tidak dapat membuat suatu Negara maju sebagai model yang mutlak.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat ini,maka masa depan dirasakan semakin menyulitkan, apalagi bila yang bersangkutan (manusia) tidak siap akan adanya segala kemungkinan yang terjadi. Siapa yang tidak mampu menyesuaikan diri,ia akan makin dependen. Banyak yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat kekerasan,dan kriminalitas. Untuk itu peran manusia sebagai pelaku maupun korban kiranya sangat penting sekaliguna mengantisipasi ketimpangan-ketimpangan tersebut. Ketimpangan ini tidak hanya berlaku pada manusia saja, tetapi lingkungan juga menjadi objek kriminalitas. Ketimpangan individu dan masyarakat menjadi tidak terelakan dalam hal ini.Teknologi menjadi ancaman bagi otonom manusia.

D.    Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia

    Being one of the institution of culture,science can be understood as human activities to understand them selves and their environment.while it enables human to adap o the world,it also causes human to be greedy for the world.Unable to recognize the limit of human power,science and technology is frequently in opposition to religion.Human cloning is a case in point,as this is taken the rights of god away from creating the creature.Human cloning,it will be argued,would be a case of human los in scientific orientation to be human.

    Septiana D.M adalah pengajar filsafat manusia dan etika pancasila  di fakultas capra menyatakan bahwa,budaya dunia(barat dengan segala aspek kemajuan yang mereka peroleh)telah terpuruk di lembah kehancuran,penuh kontradiksi,dan kacau.Penyebabnya adalah tidak tepatnya paradigma yang digunakan dalam penyusunan kebudayaan barat.Jika analisa Capra di atas dikorelasikan denngan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya,seperti dijelaskan di atas,kayaknya analisa tersebu sangat relevan.Menurut Holmes Rolston III,kerangka kerja ilmiah yang digunakan para ilmuan modern telah mengalami proses sekularisasi.Menurut Rolston,penjelasan ilmiah harus meliputi empat sebab Aristotelian,yaitu efisien,material,formal dan final.Kemudian,oleh para ilmuwan modern,sebab formal dan final yang berkaitan dengan makna dilepas,karena kajian ilmiah menurut mereka hanya berkaitan dengan fakta,tidak denga makna.
Proses sekularisasi ilmu juga didorong oleh pandangan ideologis bangsa eropa yang cenderung rasional dan secular serta tidak mempercayai hal-hal yang yang bersif metafisis  atau spiritual.Dari gambaran di atas,jelaslah bahwa para ilmuwan barat telah terjebak pada alm pemikiran materialistik (menurut Augustu Comte alam positivistic),dan menolak pemnicaraan tentang hal-hal yang bersifat spiritual . Karena paradigm yang mereka gunakan hanya berdasar pada paradigma materialistik,maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan pun,yang selanjutnya menghasilkan teknologi,mereka sama sekali tidak mendasarkan padanilai-niali yang telah digariskan Tuhan.
Lebih lanjut,jika melihat kategorisasi dari Mahmud Thaha,peradaban dan kebudayaan,akan terlihat lebih jelas kesesaan manusia modern dengan perkembangan iptek-nya.Menurut Thaha,peradaban,peradaban adalah tujuan utama hidup manusia berupa kebahagiaan dan ketentraman hidup.Sementara kebudayaan hanyalah sarana atau alat untuk mencapai peradaban yang penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman hidup. Peradaban barat yang didasarkan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,terlalu silau dengan sarana dan alat yang mereka ciptakan sendiri,yaitu kemajuan iptek.Sementara tujuan hidup yang sebenarnya ,yaitu menciptakan masyarakat berperadapan tidak pernah disentuh.
Dari penjelasan di atas,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendudukan kembali peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia. Agar peran ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lagi menjadi tujuan hidup manusia dan mengeksploitasi kehidupan manusia,tetapi hanya sebagai sarana manusia dalam mencapai kebahagiaan hidupnya.
Pertama,kita harus menetapkan strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,agar sesuai dengan nilai-nilai budya yang dijunjung oleh nenek moyang kita selama ini. Dalam uku Erich Schumacher yang berjudul yang berjudul Small is beatifull merupakan salah satu usaha mencari alternative penerapan teknologi yang lebih bersifat manusiawi.
Kedua,dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,perlu diikutsertakan peran agama yang menyokong nilai-nilai moralitas.Karena pengembangan iptek tanpa didasari nilai-nilai moralitas hanya akan menciptakan bumerang yang akan yang akan mencekik penciptanya dan menimbulkan malapetaka kemanusiaan.
Ketiga,konsep” tauhid”perlu diikutsertakan dalam mengawal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,harus selalu ditundukkan kepada zat yang menguasai alam semesta,yaitu Allah.Sehingga,dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan eknologi,tujuan kita bukan mengeksploitasi kekayaan bumi atau memuaskan nafsu,tetapi dalam rangka beribadah kepada-Nya.
Keempat,kembali kepada kategorisasi Mahmud Muhammad Thaha di atas,mulai saat ini,ilmu pengetahuan dan teknologi jangan lagi dijadikan sebagai tujuan hidup kita.Karena semua itu hanyalah kebudayaan atau saran kita untuk mencapai tujuan hidup yang sejati,yaitu peradaban yang meliputi kebahagiaan dan ketentraman hidup perlahan tapi pasti.
    Tujuan mulia ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya,mengalami pergeseran. Teknologi yang sejatinya hanyalah sarana dan alat bagi bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,berubah menjadi sesuatu yang diberhalalkan.Padahal,seharusnya ilmu dan teknologi hanya sebagai alat dalam kehidupan,bukan sebagai gantungan atau andalan dalam kehidupan. Amien Rais mengambarkan,bahwa ada kecenderungan manuasia modern untuk mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pandangan manusia modern,Iptek adalah segala-galanya.Seolah-olah,di tangan Ipteklah kesejahteraan manusia masa depan akan digantungkan. Akibatnya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bumerang bagi manusia bagi manusia sebagai penggunanya,senjata makan tuan.
Akibat penguanaan Iptek yang salah kaprah dan  tidak terkendali,teknologi hanyalah menciptakan alienasi,dehumanisasi,dan konsumerisme dalam kehidupan manusia.Tentang proses dehumanisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,Jujun S. Suria sumantri,mengatakan bahwa iptek bukan lagi merupakan sarana  yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya.Tetapi, iptek malah menciptakan tujuan hidup itu sendiri.Sementara itu,proses alienasi tercipta karena teknologi modern dengan sendirinya menghasilkan tatanan social, dengan pranata  dan pelembagaanya,yang juga teknikalistik.Dalam keadaan seperi ini,manusia erasing dari dirinya sendiri dan dari nilai kepribadiannya,karena ia menjadi  tawanan sistim yang melingkari kehidupannya.
Dalam gambaran Francis Fukuhima,dunia sekarang,yang memasuki era masyarakat post- industry,serta diiringi perkembangan ilmu dan dan teknologi yang tidak terkendali,tengah mengalami goncangan luar biasa. Akibat dari goncangan ini adalah terjadinya ancaman serius bagi eksisinya nilai-nilai yang dianut masyarakat,dibarengi statisik kriminalistik yang makin meningkat,anak-anak yang kehilangan orang tua,terbatasnya akses dan kesempatan memperoleh pendidikan,saling tidak percaya,dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya.
    Untuk menggambarkan dampak negatif perkembangan iptek bagi kehidupan dunia sekarang,Anthoni Giddens,seorang sosiolog terkenal,sengaja menulis sebuah buku yang cukup apresiaif,berjudul Runaway World. Giddens menjelaskan,bahwa proses globalisasi malah menciptakan penyaki dan siap mengantarkan manusia menuju lembah kehancurannya. Globalisasi juga menciptakan perubahan super dahsyat yang merombak dan memporak-porandakan tradisi,dimana nilai-nilai penyangga kehidupan manusia terbentuk.Tidak berhenti disitu saja,proses penghancuran ini pun merambah keluarga,komunitas terkecil tempat manusia hidup.Akibatnya,manusia semakin kehilangan tempat berpijak bagi kehidupannya.Semua gambaran di atas hanyalah salah satu dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam aspek yang abstrak.
Dampak dalam aspek yang lebih konkrit akan lebih mengejutkan lagi. Francis Fukuyama menggambarkan,bahwa dampak paling krusial dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihadapi manusia saat ini,adalah menyangkut posisi revolusi bio-teknologi. Selain menghasilkan penemuan yang posiif bagi kehidupan manusia,revolusi bio-teknologi juga menghasilkan bahaya besar melalui terror bom. Selanjutnya, Nurcholish Madjid menyebutkan,bahwa peningkatan hidup material manusia modern akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  bukan berarti peningkatan kualitas kemanusiaan secara moral dan spiritual.Biarpun manusia sekarang itu lebih modern,namun mereka tetap “primitif”dalam nilai-nilai kemanusiaan dan “buas” dalam ingkah lakunya.
Hal ini bisa dilihat dari munculnya Naziizme Jerman yang cukup mengerikan dan jatuhnya bom atom oleh Amerika di Hiroshima dan Nagasaki,Jepang,serta perang I dan perang dunia II yang sempat menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan.Kejadian ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan di bidang iptek.
Lebih lanjut,pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi,bahkan mengancam kelestarian bumi sebagi tenpat pijak manusia.Perlombaan senjata nuklir yang belakangi ini semakin marak,makin menambah daftar negative perkembangan ilmu pengetahuan dan eknologi.Pengembangan senjata nuklir yang semula untuk tujuan mulia kemanusiaan,malah menciptakan anacaman maha besar bagi peradaban manusia.Ilmu pengetahuan dan teknologi ibarat pisau belai.Jika dipakai orang baik,akan menciptakan kemakmuran bagi manusia.sebaliknya jika dipakai orang jahat,akan menciptakan bencana kemanusiaan yang lebih dahsyat.Jenis kedua inilah yang sekarang tengah terjadi pada dunia.Akhirnya,ilmu pengetahuan yang seharusnya membebaskan manusia dari pekerjaan yang melelahkan spiritual,malah menjdiakan manusia sebagai budak-budak mesin.

E.     Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Unsur-unsur kebudayaan

    Uraian di atas menyiratkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya merupakan fenomena budaya.Keberadaanya sebagai fenomena budaya dapat dilihat dari proses dan wujud dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dari segi proses keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan refleksi kejiwaan dari potensi manusia,yatiu cipta,rasa,karya,dan karsa. Dalam hal ini,kebudayaan sebagai ekspresi penghayatan masyarakat tidak hanya ditandai oleh ketenangan? kemapanan yang menimbulkan kejutan dan bahkan gejolak social. Kejutan dan gejolak social ini dalam arti yang positif menibulkan inovasi,yaitu dengan memasukan nilai-nilai baru,dan renovasi,yaitu upaya penyegaran kembali serta pemberian wajah baru pada nilai-nilai yang masih actual terhadap bentuk-bentuk semula yang sudah usang dan tidak vocal lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur budaya yang menjadi kekuatan  dinamik dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tumbuh dalam cangkokan budaya.ini berarti bahwa tata pikir,tata nilai dan tata hidup yang asli tidak dengan sendirinya mengdukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,seperti misalnya dominannya budaya bicara di kalangan masyarakat termasuk termasuk kaum elitnya.
Kondisi semacam ini menunjukan belum tersedianya tradisi berpikir keilmuan (Poepowardojo,1993).Sehubungan dengan hal itulah maka budaya keilmuan perlu dikembangkan.Berkembangnya budaya keilmuan akan iku memacu perkembanagan ilmu,teknologi,dan kehidupan masyarakat.Sebagaimana dikemukakan oleh Sumantri (1986) sebagai berikut:Suatu masyarakat modern yang berasaskan efisiensi bertumpu pada ilmu dan teknologi  sebagai landasan utamanya,semua aspek kehidupan bermasyarakat ditata secara rasional berasakan efisiensi bertumpu kepada ilmu dan teknologi sebagai landasan utamanya,semua aspek kehidupan bermasyarakat ditata secara rasional berdasarkan analisis pengambilan keputusan dalam berbagai hal didasarkan kepada kerangka argumentasi yang didukung penalaran yang kuat.
    Pemahaman iptek sebagai fenomena budaya seperti ini elah menggeser istilah teknologi kearah teknoekonomi.Karena di dalam komponen teknologi,terkandung bukan hanya mesin dan alat-alat yang digunakan budaya tertentu,melainkan di dalamnya juga terkandung cara-cara benda-benda iu diorganisasikan dalam penggunaannya,pengetahuan ilmiah yang memungkinkan hadirnya benda-benda  tersebut.Disamping itu keberadaannya  juga akan mengungkapkan seting ekosistim,sosiokulural dan latar sosio histories dari masyarakat yang mendukung dan mengembangkan teknologi tersebut.
    Penetapan akhir apakah suatu budaya memutuskan untuk membiarkan  teknologi memegang kendali atau memutuskan untuk mengendalikan eknologi demi perbaiakn social,adalah merupakan produk sejarah,dan pengaturan sosioekonomis beserta ideology yang mengiringnya termasuk kekuasan.

F.      Pengaruh ilmu pengetahuan dan Teknologi terhadap PErkembangan Nilai-nilai kemanusiaan.
    Dari hal tersebut,jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi kebudayaan manusia.Kebudayaan manusia tidak bisa berjalan tanpa faktor-faktor budaya lainnya.Tanpa dukungan tersebut,ilmu dan teknologi sulit mendapatkan iklim yang member kesegaran hidup.Dengan kata lain ilmu pengetahuan harus dilihat secara konkstektual,artinya tidak bisa dianggap sebagai kenyataan budaya yang berdiri sendiri lepas dari konteksnya.
Hal ini disimak dari pemikiran Nenga Bawa Atmaja(1999)yang menyatakan bahwa sistim sosiokultural masyarakat terdiri dari sistim budaya,sistim social,sistim teknologi,dan ekosisim.Sebagai suatu sistim komponen-komponen sosiokultural tersebut bersifat dinamis dan berhubungan secara fungsional.Berdasarkan hal itulah dapat dipahami kemajuan dan kemunduran,sertakeberfungsian dari ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan kata lain,ada kesatuan structural yang mencakup baik teknologi,ilmu pengetahuan,maupun unsure-unsur budaya lainnya. Di dalam kesatuan structural tersebut terjadi interaksi diantara unsure-unsur budaya yang satu dengan yang lain dalam konteks paradigm strukturalis fungsionalis dari sistim social iu sendiri. Persyaratan fungsional tersebut terdiri dari adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan kemampuan mempertahankan identitasnya terhadap goncangan. hal-hal tersebut  ikut menentukan dinamika budaya manusia seperti yang telah dibahas pada unsure-unsur budaya kebudayaan social,sistim pengetahuan termasuk produk manusia sebagai homo sapiens dan sistim teknologi dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber.Hal tersebut menunjukan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan manusia.
Seperti telah dibahas  tentang nilai-nilai kemanusiaan dan pada dasarnya  mencakup lima aspek kepribadian manusia,yaitu aspek intelek(nilai kebenaran,aspek fisik(nilai kebajikan),aspek psikis(nilai kasih saying),aspek emosional(nilai kedamaian),dan aspek spiritual(nilai tanpa kekerasan).Ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak sedikit sedikit mempengaruhi perkembangan niali-nilai kemanusiaan.






BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
    Ilmu pengetahuan adalah suatu institusi kebudayaan,suatu kegiatan manusia untuk mengetahui tentang diri sendiri dan alam sekitarnya dengan tujuan untuk mengenal manusia sendiri, perubahan-perubahan linkungan dan variasinya, untuk memanfaatkan, menghindari dan mengendalikannya. Hasil terapan pengembangan ilmu pengetahuan lalu disebu dengan teknologi. Peradaban manusia sanga bergantng kepada ilmu dan teknologi. Oleh karena itu,perkembangan ilmu pengeahuan di satu sisi telah mengalai percepatan (akselerasi) akibat perkembangan teknologi,di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar ilmu serta karakter ilmu yang bersangkutan. Ilmu pengetahuan dan teknolog pada dasarnya merupakan fenomena budaya.
Keberadaannya sebagai fenomena budaya dapat dilihat dari proses dan wujud dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dari segi proses keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan refleksi kejiwaan dari potensi dasar manusia,yaitu cipta,rasa,karya,dan karsa. Dalam hal ini,kebudayaan sebagai ekspresi penghayatan masyarakat tidak hanya ditandai ole ketenangan/kemapanan yang dapa menimbulkan kejutan dan bahkan gejolak social. Kejutan dan gejolak social ini dala ari yang positif menimbulkan inovasi,yaitu dengan memasuskan nilai-nilai baru,dan renovasi,yaitu upaya penyegaran kembali serta pemberian wajah baru pada nilai-nilai yang masih actual terhadap bentuk-bentuk semula yang sudah usang dan dan tidak berguna lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsure budaya yang menjadi kekuatan dinamik dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat pengdukung kebudayaan tersebut. Sistim pengetahuan tersmasuk produk manusia sebagai homo sapiens dan sistim teknologi dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber. Hal tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan manusia.


Tidak ada komentar: