PERANAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP MANUSIA
BAB 1
Latar belakang masalah
Manusia memang diberi pengetahuan oleh
Tuhan,yang mengejawantah kemudian dalam bentuk ilmu pengetahuan.Kualitas dan
kuantitas ilmu pengetahuan setiap orang
tidak sama.Alasan ini tidak dapat diterima karena manusia memiliki latar
belakang pendidikan dan pengalaman yang berbede-beda.Dengan latar belakang
inilah maka manusia berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan,baik dalam proses
yang sangat sederhana yang dapat dilihat dalam perkembangan sejarah manusia
secara alami,maupun pada orang-orang yang lebih disebut dengan kaum intelek
yang sengaja membawa misi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan,para ilmuwan pengetahuan mengambil objek
material sesuai dengan kebutuhan.Hasil terapan pengembangan ilmu pengetahuan
lalu disebut dengan teknologi.Bahkan dalam kesejarahan,abad modern ini
dikatakan sarat dengan teknologi,karena para ilmuwan berlomba-lomba
mengembangkan ilmu pengetahuannya.Pengembangan ini dilakukan semata-mata memecahkan masalah kehidupan dan
memenuhi kebutuhan manusia.Dahulu manusia dengan kepercayaan bahwa Tuhan telah
menguasai dan mengatasi alam semesta.Manusia bisa menciptakan apa saja dari
objek alam ini.Manusia bisa sampai ke bulan dengan teknologi.Sekarang dengan
adanya teknologi,manusia yang dulunya menjadi subjek pengembangan ilmu
pengetahuan,dirinya telah menjadi objek bagi kegiatannya itu.Kebudayaan ini
menandakan bahwa telah terjadi pergeseran nilai dalam hidup manusia.Manusia
telah menjadi korban teknologi.Kebanyakan manusia telah terjerumus ke dalam
lubang yang telah dibuatnya sendiri.Apakah memang tuntutan jaman manusia harus
mengalami demikian,atau ini merupakan isyara bahwa mulai Nampak keserakahan
manusia?Salah satu konflik dunia yang menghebohkan beberapa waktu ini adalah
konflik yang terjadi antara India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah
Kashmir.Disebut palig menghebohkan,karena konflik pada tahun 1948,1965,1975
menyebabkan perang terbuka di antara kedua Negara-melibatkan upaya-upaya kedua
Negara dalam mengembangkan salah satu teknologi terhebat saat ini,yaitu
nuklir.Perebutan wilayah antara Israel dan Palestina juga saling menggunakan
senjata nuklir.Perlombaan persenjataan nuklir india- Pakistan dan Israel-palestina
ini menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang kemungkinan perang nuklir,yang
tidak saja dapat menghancurkan kedua Negara,tetapi juga mencelakakan
dunia.Kejadian di atas adalah salah satu dampak buruk dari pengembangan ilmu
pengetahuan yang menghasilkan teknologi.Mencermati kejadian di atas,kami
menjadi ragu,apakah ilmu pengetahuan dan teknologi-sebagai hasil
pengembangannya-akan menghancurkan kehidupan kita di muka bumi ini dan
menghancurkan nilai-nilai manusia?Pada hal ilmu pengetahuan lahir dan hadir di
tengah-tengah manusia untuk menerangi.
2
Rumusan masalah
1. Apakah ilmu pengetahuan dan teknologi
itu?
2. Apakah tujuan awal ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimanakah perkembangan ilmu
pengetahuan ?
4. Bagaimana peran ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam kehidupan manusia?
5. Bagaimana hubungan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan unsur-unsur budaya?
6. Bagaimana pengaruh ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap nilai-nilai manusia?
3
Manfaat
1. Mahasiswa dituntut agar mengetahui arti
ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Agar mahasiswa mengetahui arti dari ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana
peran ilmu pengetahuan dan teknologi kehidupan manusia
5. Agar mahasiswa mengetahui hubungan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan unsure-usur budaya
6. Agar mahasiswa mengetahui pengaruh ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap nilai- nilai
kemanusiaan ?
4
Tujuan
Agar kita semua menyadari bahwa ilmu
pengetahuan danteknologi juga berpengaruh dalam kehidupan manusia dan
nilai-nila kemanusiaan.Tugas ini dibuat untuk menunjukan kepada para pembaca
agar memanfaatkan ilmu dan teknologi sebaik-baiknya.
Bab.II
Pembahasan
A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Secara defenitif,ilmu adalah pengetahuan
yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Maka,patutlah
dikatakan,bahwa peradapan manusia sangat bergantung kepada ilmu dan
teknololgi.T.Jacob (1995:5)memaparkan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu
institusi kebudayaan,suatu kegiatan manusia untuk mengetahui tentang diri
sendiri dan alam sekitar dengan tujuan untuk mengenal manusia
sendiri,perubahan-perubahan yang dialami
dan cara mencegahnya,mendorong atau mengarahkannya,serta mengenal lingkungan
yang dekat dan jauh darinya,perubahan-perubahan lingkungan dan variasinya,untuk
memanfaatkan,menghindari dan mengendalikannya.Bagian pengenalan merupakan dasar
yang diperlukan oleh bagian tindakan,sehingga terdiferensiasilah ilmu dasar dan
ilmu terapan.Ilmu terapan lebih dapat dilihat hasilnya dan dapat dirasakan oleh
siapapun juga,entah itu bermanfaat atau tidak,menguntungkan atau justru
merugikan(berdampak negatif).Maka dalam permasalah ini muncul perbedaan pendapa
mengenai kenetralan dan keobjektifan ilmu pengetahuan dan teknologi.Untuk itu
diperlukan adanya hokum,ada,agama,dan etika untuk mengendalikan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan
usia manusia,artinya ilmu pengetahuan baru akan berhenti tatkala manusia sudah
tidak ada,karena hanya manusialah yang diberi ilmu.Dalam perkembangannya,ilmu
pengetahuan berkembang mengikuti misi si pengembang,atau lebih dikenal kemudian
dengan sebutan para ilmuwan.Sebenarnya setiap manusia mampu menciptakan
ilmu,etapi kenyataan praktis secara implisit manusia hanya mengakui hasil
pengetahuan yang diciptakan oleh para ilmuwan.Artinya,yang mendapat pengakuan
adalah pengetahuan ilmiah dan pengetahuan non ilmiah yang sudah dinobatkan
sebagai ilmu pengetahuan yang sah.Maka ilmu pengetahuan kemudian dibagi dalam
dua kelompok besar,yaitu kelompok ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan social.Habermas mengemukakan perbedaan
antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan.Yaitu,Pengetahuan adalah aktivitas,proses,kemampuan
dan bentuk kesadaran manusiawi(Hardiman,1990).Sedangkan ilmu pengetahuan adalah
merupakan salah satu bentuk pengetahuan yang direfleksikan secara
metodis(Hardiman,1990.)Dari hal itu dapat dikemukakan bahwa secara fenomena
ilmu pengetahuan dipandang sebagai produk,proses dan paradigm etika(sikap atau
nilai)ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal,baik diri
manusia itu sendiri maupun realitas diluar dirinya,sepanjang sejarah
perkembangannya sampai saa ini senantiasa mengalami ketegangan dengan berbagai
aspek lain dalam kehidupan manusia(Tjahyadi S.,1996:125).Dalam prakteknya orang
senantiasa memperbincangkan hubungan timbal-balik antara ilmu dan
teknologi.Dala dataran ini,polemik yang muncul justru lebih kompleks,karena hal
itu berhubungan erat dengan kedudukan dan peran ilmu dan teknologi dalam
perubahan peradapan manusia,baik yang berhubungan dengan pergeseran nilai
maupun dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
komponen-komponen pengetahuan manusia yang lain.
Kerap kali munculnya polemik antara terjadinya gejala
marginalisasi(pergeseran)nilai maupun aspek pengetahuan menjadi lain apabila
dihadapkan dengan kebenaran ilmiah.Bukan itu saja,ternyata bila diadakan
pengujian terhadap kebenaran ilmiah dengan parameter teknologi mutakhir,maka
hasil yang dicapai dengan yang diharapkan akan berbeda.Meluas dan meningkatnya
peran”ilmu”dan” teknologi”tidak dipungkiri telah membawa keterasingan manusia
dari dirinya sendiri dan masyarakat(Sudarminta,1983:121-139)hal ini mengantar
manusia pada suatu kondisi yang berdimensi satu.Dimensi satu ini dimaksudkan
adalah dimensi teknologis,yang dapat dilihat dalam kehidupan sosial-budayanya.manusia
dan kebudayaannya telah”dikuasai”oleh ilmu dan teknologi.
Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,para
ilmuwan mengambil objek material sesuai dengan kebutuhan.Hasil terapan
pengembangan ilmu pengetahuan lalu disebut dengan teknologi.
B. Tujuan
Awal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang melingkupinya.Hal ini tentu berbanding lurus dengan upaya
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Dan teknologi adalah
sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.Pada definisi yang
telah dipaparkan di atas,ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam
mencapai tujuan hidupnya.Maka patutlah dikatakan,bahwa peradaban manusia sangat
bergantung kepada ilmu dan teknologi.Berkat kemajuan dalam bidang ini,pemenuhan
kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah.Secara
lebih spesifik,Eugene Staley menegaskan bahwa teknologi adalah sebuah metode
sistimatis untuk mencapai setiap tujuan insani.Pada tahap selanjutnya,seiring
dengan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,pemanfaatan ilmu
teknologi meluas pada upaya penghapusan kemiskinan,penghapusan jam kerja yang
berlebihan,penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan perbaikan
kualitas kesehatan manusia,membantu upaya-upaya pengurangan
kejahatan,peningkatan kualitas pendidikan,dan sebagainya.
Bahkan
secara lebih komprehensif,ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan
pemerintah dalam menunjang pembangunannya.Misalnya dalam perencanaan dan
programming pembangunan,organisasi pemerintah dan administrasi Negara untuk
pembangunan sumber-sumber insane,dan teknik
pembangunan dalam sektor pertanian ,industri,dan kesehatan.Puncaknya,perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi,bukan saja membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.Lebih jauh,ilmu pengetahuan dan teknologi
berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia.Bendungan,kalkulator,mesin
cuci,kompor gas,kulkas,Slide,ape recorder,telephon,computer,satelit,pesawat
erbang,merupakan produk-produk teknologi yang bukan saja membanti manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya,tetapi membuat hidup manusia semakin
mudah.Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang
paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya.
Sampai
teknologi modern saat ini,yang perkembangannya jauh lebih pesat dari
perkembangan teknologi sebelumnya.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
ini sanggup membawa berkah bagi bagi umat manusia berupa kemudahan kemudahan
hidup,yang sebenarnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia .karena hal
tersebut merupakan pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara
menyerahkan semua alat dan metode yang sesuai dengan nilai- nilai kebudayaan.
C. Perkembangan
ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu sebenarnya telah
mengalami tahap-tahap evolusinya,seperti perkembangan manusia.Evolusi ini
menunjukkan bahwa bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang baru muncul telah dlatar
belakangi oleh bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang lama.hal ini dapat di lacak
melalui studi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sendiri dari masa yunani
kuno sampai sekarang.Bahwa manusia memperoleh pengetahuannya dengan penemuan –
penemuan dari yang tingkatan sederhana sampai pada tingkatan yang
tinggi.Dicirikan juga dengan pembuktian munculnya filsuf – filsuf dan
ilmuan-ilmuan dalam bidang – bidang tertentu.Dengan latar belakang
tersebut,maka ilmu pengetahuan sudah semestinya tidak mengabaikan sejarahnya
dan melepaskan asal usulnya begitu saja.terbukti dengan adanya ilmu pengetahuan
yang lama saat ini telah menjadi ilmu pengetahuan terapan,dan dikembangakan
dalam teknologi yang bertujuan untuk dimanfaatkan manusia.
Maka
perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi telah mengalami percepatan akibat
perkembangan teknologi,di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi
oleh nilai-nilai dasar ilmu serta karakter ilmu yang bersangkutan.Nilai nilai
dasar suatu ilmu pengetahuan tertentu justru membawa dampak negatif bagi
manusia . OLeh karena itu ,nilai-nilai estetis filsafat murni yang tanpa maksud
pragmatis perlu dijamin peranannya dalam “basic research” (Hardiyarso S.,
1997:4).Pada abad XX inilah perlu
dicatat bahwa terdapat loncatan loncatan penting dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.Penemuan dan penciptaan terjadi disini dan sislih berganti.Makin
kerapnya penemuan,yang dproduksi dengan cepat,meliputi bahkan dalam disiplin-
disiplin tertentu tidak dbarengi dengan informasi ilmiah yang memadai sehingga menimbulkan kesukaran dalam
penyebaran,penyimpanan,penyelusuran dan penyerapannya.Di sinilah perlu untuk
diakui bahwa kita memerlukan teknologi(Jacob T.,1993:19).Dalam dunia teknologi
dan profesi terjadi spesialisasi yang terus menerus,meskipun ilmu-ilmu yang
integrative pesat berkembang sebagai reaksi, tidak jarang ilmu menjadi
berkurang.Sekarang ini jarak yang menghubungkan antara teori dan
praktek,gagasan dan penciptaan,erasa semakin dekat.Penciptaan telah
mempengaruhi kembali gagasan,teknologi mempengaruhi ilmu.
Laju
teknologi komunikasi juga semakin pesat,sehingga hasilnya cepat popular dan
merambah ke semua penjuru dunia. Kegelisahan yang ditimbulkan karenanya adalah
keresahan yang permanen pada masyarakat umum.Waktu berjalan ke depan,sehingga
manusia tidak dapat kembali kebelakang,kemasa yang lalu yang dianggap lebih
ideal,ingin menahan laju ilmu pengetahuan dan teknologi,ataupun turun dari
wahana kemajuan.Berkali-kali telah terjadi revolusi dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.Akibat yang ditimbulkannya menjadi sesuatu yang dianggap sangat besar dan tidak terduga.Bukti mengenai
hal ini dapat diketahui dalam berbagai disiplin ilmu,misalnya dalam bidang
kedokteran.Dulu dalam bidang ini terdapat pandangan bahwa individu bukan
makhluk mandiri yang terpisah dari alam,namun sebagai keutuhan,manusia dan
lingkungannya.Tetapi sekitar abad yang lalu terjadi perubahan besar
dengan gagasan manusia harus menguasai alam:materi dan jiwa harus
dipisahkan.Alam tidak hanya sebagai objek yang dapat diamati terutama dengan
mata dan hati saja namun alam harus diselidiki.
Tidak
hanya terjadi dalam bidang kedokteran,ternyata revolusi terjadi juga dalam
bidang industry,biologi,dan ilmu-ilmu eksakta lain. Dalam ilmu alam yang keras dan eksak
telah terjadi pergeseran dari
pandangan statis ke dinamis,dari
kepastian ke tidakkepastian(Jacob,T.,1993:21). Segala
sesuatu berubah dan relative :objektivitas dan netralitas ilmu menjadi encer
dan tidak mutlak. Kenyataan
membuktikan peranan pentingnya ruang dan waktu.Selanjutnya media komunikasi
merupakan peristiwa yang sangat penting,yang dimanfaatkan dengan baik pertama
kali di eropa. Penyebaran
informasi berkembang pesat. Media
elektronik kemudian merevolusi informasi dengan televise, Koran jaran jarak jauh,sehinga terasa
dunia ini kecil,,dan orang menjadi tidak mau menerima begitu saja apa yang telah diperoleh dalam hidup
sekarang.Semua ini terjadi di seluruh dunia dengan waktu dan pola yang
berbeda-beda,sehingga muncul mosaik di dalam ruang maupun di dalam waktu. Tidak ada pola dasar yang identik bagi
perkembangan semua kebudayaan dan pada setiap masa,karena keterbatasan
kemungkinan yang dapat ditempuh,karena menyongsong masa depan tidak dapat
membuat suatu Negara maju sebagai model yang mutlak.
Dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat ini,maka masa depan
dirasakan semakin menyulitkan, apalagi
bila yang bersangkutan (manusia) tidak siap akan adanya segala
kemungkinan yang terjadi. Siapa
yang tidak mampu menyesuaikan diri,ia akan makin dependen. Banyak yang memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai alat kekerasan,dan kriminalitas. Untuk itu peran manusia sebagai pelaku
maupun korban kiranya sangat penting sekaliguna mengantisipasi ketimpangan-ketimpangan
tersebut. Ketimpangan ini
tidak hanya berlaku pada manusia saja, tetapi
lingkungan juga menjadi objek kriminalitas. Ketimpangan
individu dan masyarakat menjadi tidak terelakan dalam hal ini.Teknologi menjadi
ancaman bagi otonom manusia.
D. Peran
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia
Being one of the institution of
culture,science can be understood as human activities to understand them selves
and their environment.while it enables human to adap o the world,it also causes
human to be greedy for the world.Unable to recognize the limit of human
power,science and technology is frequently in opposition to religion.Human
cloning is a case in point,as this is taken the rights of god away from
creating the creature.Human cloning,it will be argued,would be a case of human
los in scientific orientation to be human.
Septiana D.M adalah pengajar filsafat manusia
dan etika pancasila di fakultas capra
menyatakan bahwa,budaya dunia(barat dengan segala aspek kemajuan yang mereka
peroleh)telah terpuruk di lembah kehancuran,penuh kontradiksi,dan
kacau.Penyebabnya adalah tidak tepatnya paradigma yang digunakan dalam
penyusunan kebudayaan barat.Jika analisa Capra di atas dikorelasikan denngan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya,seperti
dijelaskan di atas,kayaknya analisa tersebu sangat relevan.Menurut Holmes
Rolston III,kerangka kerja ilmiah yang digunakan para ilmuan modern telah
mengalami proses sekularisasi.Menurut Rolston,penjelasan ilmiah harus meliputi
empat sebab Aristotelian,yaitu efisien,material,formal dan final.Kemudian,oleh
para ilmuwan modern,sebab formal dan final yang berkaitan dengan makna
dilepas,karena kajian ilmiah menurut mereka hanya berkaitan dengan fakta,tidak
denga makna.
Proses
sekularisasi ilmu juga didorong oleh pandangan ideologis bangsa eropa yang
cenderung rasional dan secular serta tidak mempercayai hal-hal yang yang bersif
metafisis atau spiritual.Dari gambaran
di atas,jelaslah bahwa para ilmuwan barat telah terjebak pada alm pemikiran
materialistik (menurut Augustu Comte alam positivistic),dan menolak pemnicaraan
tentang hal-hal yang bersifat spiritual . Karena
paradigm yang mereka gunakan hanya berdasar pada paradigma materialistik,maka
dalam pengembangan ilmu pengetahuan pun,yang selanjutnya menghasilkan
teknologi,mereka sama sekali tidak mendasarkan padanilai-niali yang telah
digariskan Tuhan.
Lebih
lanjut,jika melihat kategorisasi dari Mahmud Thaha,peradaban dan
kebudayaan,akan terlihat lebih jelas kesesaan manusia modern dengan
perkembangan iptek-nya.Menurut Thaha,peradaban,peradaban adalah tujuan utama
hidup manusia berupa kebahagiaan dan ketentraman hidup.Sementara kebudayaan
hanyalah sarana atau alat untuk mencapai peradaban yang penuh dengan
kebahagiaan dan ketentraman hidup. Peradaban barat yang didasarkan pada
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,terlalu silau dengan sarana dan alat
yang mereka ciptakan sendiri,yaitu kemajuan iptek.Sementara tujuan hidup yang
sebenarnya ,yaitu menciptakan masyarakat berperadapan tidak pernah disentuh.
Dari
penjelasan di atas,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendudukan
kembali peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia. Agar peran ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak lagi menjadi tujuan hidup manusia dan mengeksploitasi kehidupan
manusia,tetapi hanya sebagai sarana manusia dalam mencapai kebahagiaan
hidupnya.
Pertama,kita
harus menetapkan strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,agar
sesuai dengan nilai-nilai budya yang dijunjung oleh nenek moyang kita selama
ini. Dalam uku Erich Schumacher yang berjudul
yang berjudul Small is beatifull merupakan salah satu usaha mencari alternative
penerapan teknologi yang lebih bersifat manusiawi.
Kedua,dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,perlu diikutsertakan peran agama
yang menyokong nilai-nilai moralitas.Karena pengembangan iptek tanpa didasari
nilai-nilai moralitas hanya akan menciptakan bumerang yang akan yang akan
mencekik penciptanya dan menimbulkan malapetaka kemanusiaan.
Ketiga,konsep”
tauhid”perlu diikutsertakan dalam mengawal pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,harus selalu ditundukkan kepada zat yang menguasai alam semesta,yaitu
Allah.Sehingga,dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan eknologi,tujuan kita
bukan mengeksploitasi kekayaan bumi atau memuaskan nafsu,tetapi dalam rangka
beribadah kepada-Nya.
Keempat,kembali
kepada kategorisasi Mahmud Muhammad Thaha di atas,mulai saat ini,ilmu
pengetahuan dan teknologi jangan lagi dijadikan sebagai tujuan hidup
kita.Karena semua itu hanyalah kebudayaan atau saran kita untuk mencapai tujuan
hidup yang sejati,yaitu peradaban yang meliputi kebahagiaan dan ketentraman
hidup perlahan tapi pasti.
Tujuan mulia ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya,mengalami pergeseran. Teknologi yang sejatinya hanyalah sarana
dan alat bagi bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,berubah menjadi
sesuatu yang diberhalalkan.Padahal,seharusnya ilmu dan teknologi hanya sebagai
alat dalam kehidupan,bukan sebagai gantungan atau andalan dalam kehidupan. Amien Rais mengambarkan,bahwa ada
kecenderungan manuasia modern untuk mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam pandangan
manusia modern,Iptek adalah segala-galanya.Seolah-olah,di tangan Ipteklah
kesejahteraan manusia masa depan akan digantungkan. Akibatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi bumerang bagi manusia bagi manusia sebagai penggunanya,senjata makan
tuan.
Akibat
penguanaan Iptek yang salah kaprah dan
tidak terkendali,teknologi hanyalah menciptakan
alienasi,dehumanisasi,dan konsumerisme dalam kehidupan manusia.Tentang proses
dehumanisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,Jujun S. Suria
sumantri,mengatakan bahwa iptek bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan
hidupnya.Tetapi, iptek malah menciptakan tujuan hidup itu sendiri.Sementara itu,proses
alienasi tercipta karena teknologi modern dengan sendirinya menghasilkan
tatanan social, dengan pranata dan
pelembagaanya,yang juga teknikalistik.Dalam keadaan seperi ini,manusia erasing
dari dirinya sendiri dan dari nilai kepribadiannya,karena ia menjadi tawanan sistim yang melingkari kehidupannya.
Dalam
gambaran Francis Fukuhima,dunia sekarang,yang memasuki era masyarakat post-
industry,serta diiringi perkembangan ilmu dan dan teknologi yang tidak
terkendali,tengah mengalami goncangan luar biasa. Akibat
dari goncangan ini adalah terjadinya ancaman serius bagi eksisinya nilai-nilai
yang dianut masyarakat,dibarengi statisik kriminalistik yang makin meningkat,anak-anak
yang kehilangan orang tua,terbatasnya akses dan kesempatan memperoleh pendidikan,saling
tidak percaya,dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya.
Untuk menggambarkan dampak negatif
perkembangan iptek bagi kehidupan dunia sekarang,Anthoni Giddens,seorang
sosiolog terkenal,sengaja menulis sebuah buku yang cukup apresiaif,berjudul Runaway
World. Giddens menjelaskan,bahwa proses
globalisasi malah menciptakan penyaki dan siap mengantarkan manusia menuju
lembah kehancurannya. Globalisasi
juga menciptakan perubahan super dahsyat yang merombak dan memporak-porandakan
tradisi,dimana nilai-nilai penyangga kehidupan manusia terbentuk.Tidak berhenti
disitu saja,proses penghancuran ini pun merambah keluarga,komunitas terkecil
tempat manusia hidup.Akibatnya,manusia semakin kehilangan tempat berpijak bagi
kehidupannya.Semua gambaran di atas hanyalah salah satu dampak perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam aspek yang abstrak.
Dampak
dalam aspek yang lebih konkrit akan lebih mengejutkan lagi. Francis Fukuyama menggambarkan,bahwa
dampak paling krusial dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dihadapi manusia saat ini,adalah menyangkut posisi revolusi bio-teknologi. Selain menghasilkan penemuan yang posiif
bagi kehidupan manusia,revolusi bio-teknologi juga menghasilkan bahaya besar
melalui terror bom. Selanjutnya, Nurcholish Madjid menyebutkan,bahwa
peningkatan hidup material manusia modern akibat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bukan berarti peningkatan
kualitas kemanusiaan secara moral dan spiritual.Biarpun manusia sekarang itu
lebih modern,namun mereka tetap “primitif”dalam nilai-nilai kemanusiaan dan
“buas” dalam ingkah lakunya.
Hal
ini bisa dilihat dari munculnya Naziizme Jerman yang cukup mengerikan dan
jatuhnya bom atom oleh Amerika di Hiroshima dan Nagasaki,Jepang,serta perang I
dan perang dunia II yang sempat menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan.Kejadian
ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan di bidang iptek.
Lebih
lanjut,pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi,bahkan mengancam kelestarian
bumi sebagi tenpat pijak manusia.Perlombaan senjata nuklir yang belakangi ini
semakin marak,makin menambah daftar negative perkembangan ilmu pengetahuan dan
eknologi.Pengembangan senjata nuklir yang semula untuk tujuan mulia
kemanusiaan,malah menciptakan anacaman maha besar bagi peradaban manusia.Ilmu
pengetahuan dan teknologi ibarat pisau belai.Jika dipakai orang baik,akan
menciptakan kemakmuran bagi manusia.sebaliknya jika dipakai orang jahat,akan
menciptakan bencana kemanusiaan yang lebih dahsyat.Jenis kedua inilah yang
sekarang tengah terjadi pada dunia.Akhirnya,ilmu pengetahuan yang seharusnya
membebaskan manusia dari pekerjaan yang melelahkan spiritual,malah menjdiakan
manusia sebagai budak-budak mesin.
E. Hubungan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Unsur-unsur kebudayaan
Uraian di atas menyiratkan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi pada dasarnya merupakan fenomena budaya.Keberadaanya
sebagai fenomena budaya dapat dilihat dari proses dan wujud dari ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Dari
segi proses keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan refleksi
kejiwaan dari potensi manusia,yatiu cipta,rasa,karya,dan karsa. Dalam hal ini,kebudayaan sebagai
ekspresi penghayatan masyarakat tidak hanya ditandai oleh ketenangan? kemapanan yang menimbulkan kejutan dan
bahkan gejolak social. Kejutan
dan gejolak social ini dalam arti yang positif menibulkan inovasi,yaitu dengan
memasukan nilai-nilai baru,dan renovasi,yaitu upaya penyegaran kembali serta
pemberian wajah baru pada nilai-nilai yang masih actual terhadap bentuk-bentuk
semula yang sudah usang dan tidak vocal lagi.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan unsur budaya yang menjadi kekuatan dinamik dari kebudayaan dan kehidupan
masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia tumbuh dalam cangkokan budaya.ini
berarti bahwa tata pikir,tata nilai dan tata hidup yang asli tidak dengan
sendirinya mengdukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,seperti misalnya dominannya budaya bicara di kalangan masyarakat
termasuk termasuk kaum elitnya.
Kondisi
semacam ini menunjukan belum tersedianya tradisi berpikir keilmuan (Poepowardojo,1993).Sehubungan
dengan hal itulah maka budaya keilmuan perlu dikembangkan.Berkembangnya budaya
keilmuan akan iku memacu perkembanagan ilmu,teknologi,dan kehidupan
masyarakat.Sebagaimana dikemukakan oleh Sumantri (1986) sebagai berikut:Suatu
masyarakat modern yang berasaskan efisiensi bertumpu pada ilmu dan teknologi sebagai landasan utamanya,semua aspek
kehidupan bermasyarakat ditata secara rasional berasakan efisiensi bertumpu
kepada ilmu dan teknologi sebagai landasan utamanya,semua aspek kehidupan
bermasyarakat ditata secara rasional berdasarkan analisis pengambilan keputusan
dalam berbagai hal didasarkan kepada kerangka argumentasi yang didukung
penalaran yang kuat.
Pemahaman iptek sebagai fenomena budaya
seperti ini elah menggeser istilah teknologi kearah teknoekonomi.Karena di
dalam komponen teknologi,terkandung bukan hanya mesin dan alat-alat yang
digunakan budaya tertentu,melainkan di dalamnya juga terkandung cara-cara benda-benda
iu diorganisasikan dalam penggunaannya,pengetahuan ilmiah yang memungkinkan
hadirnya benda-benda tersebut.Disamping
itu keberadaannya juga akan
mengungkapkan seting ekosistim,sosiokulural dan latar sosio histories dari
masyarakat yang mendukung dan mengembangkan teknologi tersebut.
Penetapan akhir apakah suatu budaya
memutuskan untuk membiarkan teknologi
memegang kendali atau memutuskan untuk mengendalikan eknologi demi perbaiakn
social,adalah merupakan produk sejarah,dan pengaturan sosioekonomis beserta
ideology yang mengiringnya termasuk kekuasan.
F. Pengaruh
ilmu pengetahuan dan Teknologi terhadap PErkembangan Nilai-nilai kemanusiaan.
Dari hal tersebut,jelaslah bahwa ilmu pengetahuan
dan teknologi telah mempengaruhi kebudayaan manusia.Kebudayaan manusia tidak
bisa berjalan tanpa faktor-faktor budaya lainnya.Tanpa dukungan tersebut,ilmu
dan teknologi sulit mendapatkan iklim yang member kesegaran hidup.Dengan kata
lain ilmu pengetahuan harus dilihat secara konkstektual,artinya tidak bisa dianggap
sebagai kenyataan budaya yang berdiri sendiri lepas dari konteksnya.
Hal
ini disimak dari pemikiran Nenga Bawa Atmaja(1999)yang menyatakan bahwa sistim
sosiokultural masyarakat terdiri dari sistim budaya,sistim social,sistim
teknologi,dan ekosisim.Sebagai suatu sistim komponen-komponen sosiokultural
tersebut bersifat dinamis dan berhubungan secara fungsional.Berdasarkan hal
itulah dapat dipahami kemajuan dan kemunduran,sertakeberfungsian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dengan kata lain,ada kesatuan structural yang
mencakup baik teknologi,ilmu pengetahuan,maupun unsure-unsur budaya lainnya. Di
dalam kesatuan structural tersebut terjadi interaksi diantara unsure-unsur
budaya yang satu dengan yang lain dalam konteks paradigm strukturalis
fungsionalis dari sistim social iu sendiri. Persyaratan
fungsional tersebut terdiri dari adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan
kemampuan mempertahankan identitasnya terhadap goncangan. hal-hal tersebut ikut menentukan dinamika budaya manusia
seperti yang telah dibahas pada unsure-unsur budaya kebudayaan social,sistim
pengetahuan termasuk produk manusia sebagai homo sapiens dan sistim teknologi
dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber.Hal
tersebut menunjukan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengembangkan
nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan manusia.
Seperti
telah dibahas tentang nilai-nilai
kemanusiaan dan pada dasarnya mencakup
lima aspek kepribadian manusia,yaitu aspek intelek(nilai kebenaran,aspek
fisik(nilai kebajikan),aspek psikis(nilai kasih saying),aspek emosional(nilai
kedamaian),dan aspek spiritual(nilai tanpa kekerasan).Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah banyak sedikit sedikit mempengaruhi perkembangan niali-nilai
kemanusiaan.
BAB
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan adalah suatu institusi
kebudayaan,suatu kegiatan manusia untuk mengetahui tentang diri sendiri dan
alam sekitarnya dengan tujuan untuk mengenal manusia sendiri, perubahan-perubahan linkungan dan
variasinya, untuk
memanfaatkan, menghindari dan
mengendalikannya. Hasil
terapan pengembangan ilmu pengetahuan lalu disebu dengan teknologi. Peradaban manusia sanga bergantng kepada
ilmu dan teknologi. Oleh
karena itu,perkembangan ilmu pengeahuan di satu sisi telah mengalai percepatan (akselerasi) akibat perkembangan teknologi,di sisi
lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar ilmu
serta karakter ilmu yang bersangkutan. Ilmu
pengetahuan dan teknolog pada dasarnya merupakan fenomena budaya.
Keberadaannya
sebagai fenomena budaya dapat dilihat dari proses dan wujud dari ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Dari
segi proses keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan refleksi
kejiwaan dari potensi dasar manusia,yaitu cipta,rasa,karya,dan karsa. Dalam hal ini,kebudayaan sebagai
ekspresi penghayatan masyarakat tidak hanya ditandai ole ketenangan/kemapanan
yang dapa menimbulkan kejutan dan bahkan gejolak social. Kejutan dan gejolak social ini dala ari
yang positif menimbulkan inovasi,yaitu dengan memasuskan nilai-nilai baru,dan
renovasi,yaitu upaya penyegaran kembali serta pemberian wajah baru pada
nilai-nilai yang masih actual terhadap bentuk-bentuk semula yang sudah usang
dan dan tidak berguna lagi.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan unsure budaya yang menjadi kekuatan dinamik
dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat pengdukung kebudayaan tersebut. Sistim pengetahuan tersmasuk produk
manusia sebagai homo sapiens dan sistim teknologi dan perlengkapan hidup
manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber. Hal tersebut menunjukkan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan
kebudayaan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar