BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bimbingan Konseling Sosial adalah Proses
pemberian bantuan oleh konselor untuk seseorang baik individu atau kelompok
dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan social melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung agar mampu mengembangkan
pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insani ( human
relationship) dan memecahkan masalah masalah social yang dialaminya atas dasar
norma norma yang berlaku.
B.RUMUSAN
MASALAH
1.Apakah pengertian dari bimbingan,konseling,dan
bimbingan konseling sosial?
2.Fungsi dan prinsip-prinsip dari bimbingan konseling itu
apa saja?
3.Pengertian masalah sosial itu apa dan juga jenis-jenis
serta metode dalam ilmu sosial?
4.Apa pengertian situasi sosial,proses sosialisasi?
5.Ciri dan peranan situasi kelompok sosial terhadap
individu itu apa serta resolusi konfliknya?
C.TUJUAN
Berdasarkan makalah ini kita dapat mengetahui
pengertian,prinsip.aspek,fungsi dari bimbingan konseling sosial itu
sendiri.Dalam makalah ini dapat dijelaskan pengertian masalah sosial dalam
masyarakat serta jenis-jenisnya dan metode dalam ilmu sosial.Dsini mahasiswa
dituntut untuk dapat memahami situasi sosial dalam masyarakat dan juga
bagaimana cara menyikapinya.Proses sosialisasi itu berupa situasi kelompok
sosial,ciri-ciri dan peranan situasi kelompok sosial terhadap individu.
PEMBAHASAN
BAB
II
Makna
dan pengertian bimbingan dan konseling social
. Pengertian bimbingan
Istilah
bimbingan daalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan kata asal
guide,yang diartikan sebagai berikut:menunjukan jalan (showing the
way):memimpin ( leading):menuntun (conduction):memberikan petunjuk (giving
instruction):mengatur (regulating):mengarahkan (governing):memberi nasehat (giving advice)
Bimbingan
adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing terhadap individu yang
mengalami problem agar sitembimbing mempunyai kemampuan untuk memecahkan
problemnya sendiri dan akhirnya dapat mencapai kebahagiaan hidupnya baik dalam
kehidupan individu maupun sosialnya (Achmad Badawi 1973)
Bimbingan
adalah tuntutan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan kesulitan dalam
kehidupannya agar individu atau sekelompok individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya (bimowalgito 1980).
Untuk
memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum bimbingan dibawah ini
dikemukakan huruf huruf bimbingan yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure
pokok yang ada dalam usaha bimbingan (prayitno dan amti,e,2004:131)
B
= bantuan, I
= individu, M
= mandiri, B
= bahan, I
= interaksi, N
= nasehat,
G
= gagasan, A
= alat dan asuhan, N
= norma
Kesimpulan
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor)
kepada seseorang atau beberapa orang individu ( konseli/klien) baik anak
anak,remaja,orang dewasa,agar siterbimbing dapat mengentaskan permasalahan, dapat
mengembangkan kemampuannya berdasarkan norma norma yang berlaku guna menentukan
dan mengarahkan pertumbuhan individu dalam mewujudkan kemandirian
diri,kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan yang akan memberikan sumbangan
bagi masyarakat.
Pengertian konseling
Konseling
secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu (consilium)
yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau
“memahami” sedangkan dalam bahasa anglosayon istilah konseling berasal dari “sellan”
yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami
oleh klien (prayitno dan erman anti 1999)
Untuk
memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum konseling dibawah ini
dikemukakan huruf huruf konseling yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure
pokok yang ada dalam usaha konseling (prayitno dan amti,e,2004:131)
K
= kontak, O
= orang, N
= menangani, S
= masalah, E
= ekspert (ahli), L
= laras,
I
= integrasi, N
= norma, G
= guna
Kesimpulan
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara atau face to
face konseling dan media lain (seperti : telepon,internet,dll) oleh seorang
ahli ( konselor ) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien )
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli atau klien dalam memberikan
bantuan menyesuaikan dirinya agar lebih efektif dilingkungannya dan dapat
membantu membuat interprestasi tentang fakta fakta yang dibuatnya,berdasarkan
norma norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien.
Pengertian bimbingan dan konseling
Tujuan
bimbingan dan konseling : untuk membantu memandirikan individu atau kelompok
individu agar oleh pencerahan diri dari masalahnya (
intelektual,emosional,social,moral spiritual ) dan mengembangkan potensi
potensi meraka secara optimal sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis
dan konstertif dan mampu mencapai kehidupan yang bermakna (
produktif,kontributif) baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain (
masyarakat )
Kesimpulan
Bimbingan
dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor)
kepada individu atau kelompok ( klien ) baik anak anak,remaja,orang dewasa yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung agar individu atau kelompok
terdebut mandiri dan berkembang potensinya secara optimal dalam hubungan
pribadi social belajar,karir juga teratasinya masalah yang dihadapi melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang
berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien .
fungsi bimbingan dn konseling
fungsi
bimbingan dan konseling diantaranya yaitu : fungsi pemahaman , fungsi
pencegahan (preventive ), fungsi pengembangan ( preservative ), fungsi
penyembuhan /pengentasan ( curative ) fungsi penyaluran < fungsi adapsi , fungsi
perbaikan ,fungsi fasilitas , fungsi pemeliharaan dan fungsi advokasi .
1. fungsi
pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya ( potensinya ) dan lingkungannya ( pendidikan ,
pekerjaan , dan norma agama ) .
2. fungsi
pencegahan ( preventive ) yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya , supaya tidak dialami oleh klien.
3. Fungsi
pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainya . konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan klien.
4. Fungsi
pengentasan/penyembuhan ( curative ) yaitu fungsi bimbingan dan konsrling yang
bersifat kuratif. Fungsi nini berkaitan erat dalam upaya pemberian bantuan
kepada yang telah mengalami masalah , baik menyangkut aspek pribadi social ,
belajar ,maupun karir.
5. Fungsi
penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu kinseli memilih
kegiatan extrakurikuler, jurusan/program studi, dan memantapkan penguasaan
karir /jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri
kepribadian lainya .
6. Fungsi
adaptasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu klien agar dapat
menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
7. Fungsi
perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berhendak) .
8. Fungsi
fasilitas yaitu memberikan kemudahan kpada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan simbang seluruh aspek dalam
diri klien.
9. Fungsi
pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu klien supaya
dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang tercipta dalm
dirinya.
10. Fungsi
advikasi ( stategi untuk mempengaruhi kebijakan apa yang diputuskan, siapa yang
memutuskan dan bagaimana keputusan diambil).
Prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling
Yaitu
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ;
·
Sasaran layanan
·
Permasalahan individu
·
Program layanan
·
Tujuan dan pelaksanaan layanan
Asas bimbingan dan konseling
A. Penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan
. pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin
keberhasilan layanan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau
bahkan manggagalkan pelaksanaan serta mengurangi atau mengabulkan hasil layanan
kegiatan asas-asas itu adalah sebagai berikut ;
1. Asas
kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
sejumlah data dan keterangan peserta didik konseli/klien yang menjadi sasaran
layanan yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
orang lain.
2. Asas
kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang meng hendaki adanya
kesukarelaan dan kerelaan konseli mengikuti atau menjalani layanan yang
diperuntukan baginya.
3. Asas
keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseling
menjadi sasaran bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam
keterangan tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari
laur yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4. Asas
kegiatan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar klien yang
menjadi sasaran berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan
bimbingan.
5. Asas
kemandirian yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yaitu ; konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan
konseling dyharapkan menjadi individu yang mandiri dengan cirri-ciri mengenal
dan menerima dirisendiri dan lingkungannya, mampi mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan dirisendiri sebagai mana telah diutarakan
terdahulu.
6. Asas
kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya
sekarang .
7. Asas
kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan ( konseli ) yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju tidak monoton, dan terus nberkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas
keterpaduan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor
maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
9. Asas
kenormatifan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap
layanan dan bimbingan konseling bedasarkan pada dan tidak boleh bertentengnan
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada yaitu norma-norma agama, hokum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku.
10. Asas
keahlian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegitan bimbingnan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional.
11. Asas
alih tangan yaitu asa bimbingan dan konseling yang menghendaki agar phak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan tuntas atas suatu permasalahan konseli, mengalih tangankan permasalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas
tuwuri handayani yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suanana
yang mengayomi ( memberikan rasa aman ) ,mengmbangkan keteladanan, memberikan
rangsangan, dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasmya kepada konseli untuk
maju.
Paradigma bimbingan dan konseling
a. bimbingan
dan konseling merupakan pelayanan psiko-paedagobis dalam bingkai budaya
Indonesia dan religious.
b. Arah
bimbingan dan konseling mengembangkan individu untuk mampu memenuhi tugas tugas
perkembangan secara optimal.
c. Membantu
individu agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan
menghambat perkembangannya.
Pengertian social
Istilah
social berasal dari akar kata bahasa latin socius,yang artinya berkawan atau
bermasyarakat dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau
masyarakat ( ensiklopedia bebas )
Social
adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata maupun
hanya imajinasi.
Aristoteles
( filusuf yunani ) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk social karena hampir
semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi social.
Pertama,berfikir
social : apa yang kita pikirkan ketika kita menghadapi dosen yang arogan,suka
marah,dan kelihatan sangar ? apa pula yang kita pikirkan ketika kita berhadapan
dosen cantik,ramah,berwawasan luas,mempunyai komitmen,berdedikasi dan berakhlak
mulia ?
Kedua,merasa
dalam situasi social : sebagian besar situasi social melibatkan perasaan.
Ketiga,bertindak
dalam situasi social : inilah langkah kongkrit yang bisa dilihat orang lain
dalam situasi social.
Keempat,
bentuk situasi social :
a. Adanya
kehadiran orang lain yang dapat diindra namun tanpa interaksi.
b. Adanya
kehadiran orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya ( interaksi
social )
c. Adanya
imajinasi akan adanya orang lain
d. Adanya
kehadiran orang lain melalui media tertentu yang kita ketahui dan kehadirannya
mempengaruhi kita.
Berdasarkan sifat interaksi social
dibedakan menjadi dua :
1. Interaksi
yang bersifat akrab ( pribadi ) : pada interaksi ini terdapat keakraban yang
tinggi dan diikatkan erat pada pelakunya seperti hubungan anak dan orang tua
yang saling menyayangi,hubungan suami istri,hubungan saudara.
2. Interaksi
tidak akrab ( non personal ) interaksi social terbesar pada manusia seperti
ketika kita ngobrol dengan orang yang baru kita kenal,wawancara kerja,interaksi
antara penjual dan pembeli.
Kesimpulan
Pengertian social
adalah hal hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat serta dalam
keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata,namun juga hanya
bisa berbentuk imajinasi.
I. Pengertian bimbingan dan konseling
social
Pengertian
bimbingan dan konseling social adalah pelayanan bantuan untuk seseorang baik
individu atau kelompok dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi,social melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung
atas dasar norma norma yang berlaku,bimbingan dan konseling social adalah
proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan
keterampilan berinteraksi social atau hubungan insane (human relationship ) dan
memecahkan masalah masalah social yang didalamnya ( Yusuf,2009:55 )
Kesimpulan
Proses
pemberian bantuan oleh konselor untuk seseorang baik individu atau kelompok
dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan social melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung agar mampu mengembangkan
pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insani ( human
relationship) dan memecahkan masalah masalah social yang dialaminya atas dasar
norma norma yang berlaku.
Ruang lingkup bimbingan dan
konseling social.
Pelayanan
bimbingan dan konseling memiliki peranan penting,baik bagi individu yang berada
dalam lingkungan sekolah,rumah tangga ( keluarga ), maupun masyarakat pada
umumnya.
1. Pelayanan
bimbingan dan konseling disekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal yang
secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat,dalam
kelembaggaan sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling
mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
2. Pelayan
bimbingan dan konseling diluar sekolah
a. Bimbingan
dan konseling keluarga.
Keluaga merupakan satuan persekutuan
hidup yang paling mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat.
b. Bimbingan
dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat
tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja,melainkan juga
diluar keduanya.
BAB
II
Maslah Sosial Dalam Masyarakat
A. Pegertian
masalah sosial
Masala sosial
adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat
yang membehayakan kehidupan keleompok sosial. Jika terjadi pemberontakan antara
unsur – unsur yang ada dapat menimbukan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam hiduo sekelompok/masyarakat.
Menurut Birenboumdan
Sagarin
Masalah sosial
ada atau muncul ketika masyarakat tertentu, atau paling tidak sebagian orang
dalam komuniti tersebut merasa dipecah belah atau terancam, merasa terganggu
dalam menjalankan aktivitas atau praktik – praktik kehidupan yang berlaku dalam
masyarakat tersebut
Menurut Rubington et al
Masalah sosial
yaitu sebuah situasi yang diduga bahwa situasi tersebut tidak cocok atau
bertentangan dari nilai – nilai sejumlah orang atau komuniti dan orang dari
komuniti tersebut bahwa harus ada aksi yang dilakukan untuk merubah situasi
tersebut.
Menurut Nisbet
Bahwa perbedaan utama masalah sosial dan masalah yang lainnya dalah bahwa
masalah sosial selalu terikat dengan nilai – nilai moral, pranata sosial dan
terkait dengan konteks normatif dimana hubungan itu terjadi.
B. Jenis
Masalah Sosial Dalam Masyarakat
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni atara lain
:
1. Faktor ekonomi : kemiskina, pengangguran, kuarangnya
ketrampilan memebuka lapangan pekerjaan sendiri.
2. Faktor budaya : perceraian, kenakalan remaja, pergaulan
bebas, dunia malam,
3. Faktor biologis : penyakit menular, keracunan makanan.
4. Faktor psikologis : penyakit saraf, aliran sesat,
kepribadian ganda,
C. Metode
Dalam Ilmu Sosial
Metode adalah cara jalan ke- atau dibelakangnya selalu ada suatu tujuan
yang hendak dicapai.
Metode dalam ilmu sosial diantaranya adalah :
1. Metode kualitatif
Untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan
angka – angka atau ukuran lain yang sifatnya eksata.
2. Metode kuantitatif
Menyelidiki objek masyarakat yang dapat diukur dengan
angka –angka sehingga dapat menggunakan skala indeks, tabel – tabel.
3. Metode sosiometri
Menggunakan skala unutk mempelajari hubungan antar
manusia dengan masyarakat.
4. Metode induktif
Metode yang mempelajari gejala – gejala masyarakat yang
bersifat khusus untuk mendapatkan kaidah – kaidah yang berlaku bersifat umum.
5. Metode deduktif
Metode yang mempelajari yang sudah berlaku umum untuk
mendapatkan pengertian yang bersifat khusus.
6. Metode empiris
Metode yang dipergunakan dengan mengadakan penelitian
mengenai gejala – gejala yang nyata dalam masyarakat.
7. Metode rasionalis
Metode yang menggunakan pemikiran yang sehat atau logika
untuk mencapai pengertian penting masalah – masalah kemasyarakatan.
8. Metode fungsionalisme
Metode yang bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga –
lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial di dalam masyarakat.
BAB
III
SITUASI
SOSIAL
A.Pengertian Situasi Sosial
Situasi sosial adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan
antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling
hubungan antara dua individu atau lebih.
Situasi sosial ini dibedakan kepada Togethernes Situation (situasi kebersamaan) dan Group
Situation atau situasi dimana sejumlah
individu berkumpul pada suatu tempat dan pada waktu tertentu.Ciri-cirinya :
1.Sejumlah orang berkumpul
2.Mempunyai Kepentingan yang sama
3.Pada tempat tertentu
4.Bersifat sementara waktu
5.Tidak memiliki ikatan diantara satu individu yang satu dengan individu
yang lain.
Hubungan yang terjadi antara individu tidak terlepas dari
rangsangan-rangsangan sosial.secara garis besar perangsang sosial tersebut
terbagi menjadi dua yaitu :
1.Orang lain, terdiri dari :
a.Individu-individu lain sebagai perangsang.
b.Kelompok,kelompok ini dibedakan atas:
1.Hubungan Intra Group :hubungan antara individu lain
dalam kelompok lain atau antara kelompok
dengan kelompok.
2.Hubungan Intergroup
:hubungan individu dengan kelompok lain dalam kelompok
itu sendiri
3.Hasil kebudayaan (materi dan non materi)
2.Kenyataan Sosial
Kenyataan sosial terbagi atas dua macam yaitu:
a.Social Things (benda-benda sosial)
Ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:Kebutuhan,minat,dan
kepercayaan.Jadi suatu
barang atau benda akan bernilai jika memenuhi
syarat-syarat tersebut.
b.Social Fact (Kenyataan sosial)
Kenyataan sosial ini biasanya akan menimbulkan sikap yang
berbeda-beda pada
masing-masing individu.
B.PROSES SOSIALISASI
Interaksi adalah masalah yang paling unik yang timbul dalam diri
manusia,interaksi timbul dari berbagai macam hal yang merupakan dasar dari
peristiwa sosial yang lebih luas,pada dasarnya kejadian yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat di sebabkan interaksi yang terjadi antara individu
dengna individu.
Interaksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.Interaksi antara
benda-benda,bersifat statis,memberi respon terhadap tindakan-tindakan
kita,bukan terhadap kita dan timbulnya hanya pada satu pihak saja yaitu pada
orang yang melakukan perbuatan itu.
b.Interaksi antara manusia dengan manusia,bersifat dinamis memberi respon
tertentu pada manusia lain: dan proses kejiwaan yang timbul terdapatbpada
gejala pihak yang bersnagkutan.Misalnya : Ketika kita melihat seseorang
menangis kita bisa mengetahui bahwa seseorang tersebut dalam keadaan susah atau
sedang bersedih ,maka dalam hal ini timbullah suatu ajaran yang terkenal dengan
inference doctrine.
Kelemahan-kelemahan terhadap inference doctrine
a. Dalam kenyataannya
kita sering mengetahui psikologis orang lain secara langsung tanpa melakukan inference.
b. inference
doctrine menganggap bahwa
kita mengamati kejadian dalam diri kita sendiri dengan cara seperti pengamatan
pada orang lain.
c. Bila kita bersendi pada ajaran inference
doctrine ini,maka kita tidak mungkin bisa menangkap pengalaman orang lain
yang belum pernah kita alami,juga kita tidak mungkin menangkap pengalaman orang
lain yang jauh berbeda dengan kita.
C.Situasi Kelompok Sosial.
Sidmud Freud seolah mengatakan bahwa jiwa massa itu
seakan-akan telah dikendalikan dan hanya memiliki ciri-ciri yang negatif
saja.secara konsepnya tidak hanya rangsang negatif saja yang terdapat dalam
psikologi massa,ada sisi positif yang bisa diterima hanya terkadang individu
kurang mampu membedakan mana yang positif dan mana yang negatif.
D.Ciri-ciri dan Peranan Situasi Kelompok Sosial Terhadap
Individu dan Sebaliknya.
a.Eksperimen situasi
kebersamaan F.H Allport (1916-1919)
Alport menempuh beberapa cara dalam permainan eksperimen itu sehingga hasilnya
sebuah kesimpulan baginya,menurut hasil percobaan pada umumnya adalah bahwa
penilaian yang diadakan dalam kebersamaan itu kurang ekstrem dari penilain
orang yang sama juga,tetapi dalam keadaan sendirian bisa saja berubah ,jadi
dalam eksperimen ini ternyata bahwa situasi kebersamaan itu pada dirinya
sendiri mempunyai akibat menghilangkan penilaian-penilaian yang ekstrem pada
orang-orang yang turut serta dalam keadaan kebersamaan itu.
b.Eksperimen Rosenbaum Dan
Blake.
Eksperimen ini dilakukan untuk menyelidiki akibat dari suatu sikap dan
tingkah laku yang dinyatakan oleh seseorang didalam keadaan kebersamaan
terhadap sikap dan tingkah laku orang lain di dalam keadaan tersebut apabila
menghadapi persoalan yang sama.
c.Eksperimen Asch. Dalam
eksperimen ini akan nyata peranan sugesti dalam situasi sosial pada umumnya dan
situasi kebersamaan pada khususnya,hasil eksperimen yang dilakukan oleh ASCH
terjadi pemberian sugestiyang salah terhadap peserta minoritas itu
ditertawakan,sedangkan apabila sugesti tersebut diberikan oleh mayoritas itu
malah diikuti.
E. Resolusi Konflik (Negoisasi)
Dalam kehidupan sehari-hari baik di
ruma maupun di kantor, konflik selalu saja ada dan konflik merupakan bagian
dari hidup kita. Konflik yang tidak terselesaikan tentunya akan berdampak yank
tidak baik. Konflik adalah sebuah ketidak sepahaman anatara dua orang atau
pihak yang menanggung prokduktifitas efesiensi dan hasil kerja. Itu jika
diartikan dalam lingkup pekerjaan dalam pergaulan sehari-hari.
1. Konflik massa
Pengertian konflik berasal dari kata kerja Latin
configere yang berati saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkanya atau membuatnya tidak berdaya.
2. Penyebab Konflik
Penyebab konflik antara lain kurangnya sumber daya: dana,
alat, orang, sikap berbeda, ketidaksetujuan, komunikasi buruk, lemahnya
teamwork (kerjasama dan kepercayaan). Struktur organisasi yang tidak cukup yang
dan kurang jelasnya peran. Sedangkan gejala-gejala konflik antara lain: ada
sesuatu yang tidak beres: merasa gelisah, frustasi, terhina, tersakiti hati,
sedih, murah dan tidak setuju, tidak saling berbicara sengaja merusak atau menjatuhkan dan tidak
kooperatif, berkontradiksi, berkata-kata tidak baik, debat, polemik, kelompok-kelompok
ancaman dan tindakan merusak.
3. Tipe Konflik
Ada beberapa tipe konflik, diantaranya yaitu:
1.
Konflik
intrapersonal: biasanya mengarah ke psikolog.
2.
Konflik
interpersonal: dalam kelompok kerja.
3.
Konflik
kelompok: antara kelompok/crew.
4.
Konflik
organisasi: mogok oleh guru.
5.
Konflik
komunikasi: perang sara.
6.
Konflik
intranasional: perang sipil, kampanye pemilu.
7.
Konflik
internasional: perang dunia.
4. Prinsip-prinsip Dasar dalam Resolusi Konflik
Prinsip-prinsip dasar dalam resolusi konflik yaitu:
a.
Fokus
pada situasi, isu, tingkah laku (bukan pada orang).
b.
Jaga
kepercayaan diri dan hargai orang lain.
c.
Jaga
hubungan yang konstruktif.
d.
Berinisiatif
untuk membuat sesuatu lebih baik.
e.
Pimpin
dengan memberi contoh dan berpikir kedepan.
5. Dampak Konflik
Dampak yang dirasakan dengan adanya konflik diantaranya:
1.
Dampak
langsung: biaya lawyers dan yang lain.
2.
Dampak
produktifitas: kerugian waktu, kesempatan.
3.
Dampak
kontiyutas: hilangnya hubungan yang telah terwujud.
4.
Dampak
emosional: fokus terganggu.
PENUTUP
KESIMPULAN
Bimbingan
dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor)
kepada individu atau kelompok ( klien ) baik anak anak,remaja,orang dewasa yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung agar individu atau kelompok
terdebut mandiri dan berkembang potensinya secara optimal dalam hubungan
pribadi social belajar,karir juga teratasinya masalah yang dihadapi melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang
berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien .
Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling
Yaitu
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ;
·
Sasaran layanan
·
Permasalahan individu
·
Program layanan
·
Tujuan dan pelaksanaan layanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar