Powered By Blogger

Minggu, 02 Desember 2012

RUANG LINGKUP BIMBINGAN SOSIAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Bimbingan Konseling Sosial adalah Proses pemberian bantuan oleh konselor untuk seseorang baik individu atau kelompok dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan social melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insani ( human relationship) dan memecahkan masalah masalah social yang dialaminya atas dasar norma norma yang berlaku.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah pengertian dari bimbingan,konseling,dan bimbingan konseling sosial?
2.Fungsi dan prinsip-prinsip dari bimbingan konseling itu apa saja?
3.Pengertian masalah sosial itu apa dan juga jenis-jenis serta metode dalam ilmu sosial?
4.Apa pengertian situasi sosial,proses sosialisasi?
5.Ciri dan peranan situasi kelompok sosial terhadap individu itu apa serta resolusi konfliknya?

C.TUJUAN
Berdasarkan makalah ini kita dapat mengetahui pengertian,prinsip.aspek,fungsi dari bimbingan konseling sosial itu sendiri.Dalam makalah ini dapat dijelaskan pengertian masalah sosial dalam masyarakat serta jenis-jenisnya dan metode dalam ilmu sosial.Dsini mahasiswa dituntut untuk dapat memahami situasi sosial dalam masyarakat dan juga bagaimana cara menyikapinya.Proses sosialisasi itu berupa situasi kelompok sosial,ciri-ciri dan peranan situasi kelompok sosial terhadap individu.




PEMBAHASAN
BAB II
 Makna dan pengertian bimbingan dan konseling social

.   Pengertian bimbingan

Istilah bimbingan daalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan kata asal guide,yang diartikan sebagai berikut:menunjukan jalan (showing the way):memimpin ( leading):menuntun (conduction):memberikan petunjuk (giving instruction):mengatur (regulating):mengarahkan (governing):memberi  nasehat (giving advice)
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing terhadap individu yang mengalami problem agar sitembimbing mempunyai kemampuan untuk memecahkan problemnya sendiri dan akhirnya dapat mencapai kebahagiaan hidupnya baik dalam kehidupan individu maupun sosialnya (Achmad Badawi 1973)
Bimbingan adalah tuntutan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan kesulitan dalam kehidupannya agar individu atau sekelompok individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (bimowalgito 1980).
Untuk memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum bimbingan dibawah ini dikemukakan huruf huruf bimbingan yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure pokok yang ada dalam usaha bimbingan (prayitno dan amti,e,2004:131)
B = bantuan, I = individu, M = mandiri, B = bahan, I = interaksi, N = nasehat,
G = gagasan, A = alat dan asuhan, N = norma


Kesimpulan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada seseorang atau beberapa orang individu ( konseli/klien) baik anak anak,remaja,orang dewasa,agar siterbimbing dapat mengentaskan permasalahan, dapat mengembangkan kemampuannya berdasarkan norma norma yang berlaku guna menentukan dan mengarahkan pertumbuhan individu dalam mewujudkan kemandirian diri,kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan yang akan memberikan sumbangan bagi masyarakat.


            Pengertian konseling

Konseling secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu (consilium) yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami” sedangkan dalam bahasa anglosayon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien (prayitno dan erman anti 1999)

Untuk memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum konseling dibawah ini dikemukakan huruf huruf konseling yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure pokok yang ada dalam usaha konseling (prayitno dan amti,e,2004:131)
K = kontak, O = orang, N = menangani, S = masalah, E = ekspert (ahli), L = laras,
I = integrasi, N = norma, G = guna







Kesimpulan

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara atau face to face konseling dan media lain (seperti : telepon,internet,dll) oleh seorang ahli ( konselor ) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien ) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli atau klien dalam memberikan bantuan menyesuaikan dirinya agar lebih efektif dilingkungannya dan dapat membantu membuat interprestasi tentang fakta fakta yang dibuatnya,berdasarkan norma norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien.

        Pengertian bimbingan dan konseling

Tujuan bimbingan dan konseling : untuk membantu memandirikan individu atau kelompok individu agar oleh pencerahan diri dari masalahnya ( intelektual,emosional,social,moral spiritual ) dan mengembangkan potensi potensi meraka secara optimal sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan konstertif dan mampu mencapai kehidupan yang bermakna ( produktif,kontributif) baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain ( masyarakat )

Kesimpulan

Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor) kepada individu atau kelompok ( klien ) baik anak anak,remaja,orang dewasa yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung agar individu atau kelompok terdebut mandiri dan berkembang potensinya secara optimal dalam hubungan pribadi social belajar,karir juga teratasinya masalah yang dihadapi melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien .





       fungsi bimbingan dn konseling

fungsi bimbingan dan konseling diantaranya yaitu : fungsi pemahaman , fungsi pencegahan (preventive ), fungsi pengembangan ( preservative ), fungsi penyembuhan /pengentasan ( curative ) fungsi penyaluran < fungsi adapsi , fungsi perbaikan ,fungsi fasilitas , fungsi pemeliharaan dan fungsi advokasi .
1.      fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki pemahaman terhadap dirinya ( potensinya ) dan lingkungannya ( pendidikan , pekerjaan , dan norma agama ) .
2.      fungsi pencegahan ( preventive ) yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya , supaya tidak dialami oleh klien.
3.      Fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainya . konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan klien.
4.      Fungsi pengentasan/penyembuhan ( curative ) yaitu fungsi bimbingan dan konsrling yang bersifat kuratif. Fungsi nini berkaitan erat dalam upaya pemberian bantuan kepada yang telah mengalami masalah , baik menyangkut aspek pribadi social , belajar ,maupun karir.
5.      Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu kinseli memilih kegiatan extrakurikuler, jurusan/program studi, dan memantapkan penguasaan karir /jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainya .
6.      Fungsi adaptasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu klien agar dapat menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
7.      Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berhendak) .
8.      Fungsi fasilitas yaitu memberikan kemudahan kpada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan simbang seluruh aspek dalam diri klien.
9.      Fungsi pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu klien supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang tercipta dalm dirinya.
10.  Fungsi advikasi ( stategi untuk mempengaruhi kebijakan apa yang diputuskan, siapa yang memutuskan dan bagaimana keputusan diambil).

            Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
Yaitu prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ;
·         Sasaran layanan
·         Permasalahan individu
·         Program layanan
·         Tujuan dan pelaksanaan layanan

      Asas bimbingan dan konseling
A.    Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan . pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan manggagalkan pelaksanaan serta mengurangi atau mengabulkan hasil layanan kegiatan asas-asas itu adalah sebagai berikut ;
1.      Asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya sejumlah data dan keterangan peserta didik konseli/klien yang menjadi sasaran layanan yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain.
2.      Asas kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang meng hendaki adanya kesukarelaan dan kerelaan konseli mengikuti atau menjalani layanan yang diperuntukan baginya.
3.      Asas keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseling menjadi sasaran bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam keterangan tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari laur yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4.      Asas kegiatan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar klien yang menjadi sasaran berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan bimbingan.
5.      Asas kemandirian yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu ; konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling dyharapkan menjadi individu yang mandiri dengan cirri-ciri mengenal dan menerima dirisendiri dan lingkungannya, mampi mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan dirisendiri sebagai mana telah diutarakan terdahulu.
6.      Asas kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya sekarang .
7.      Asas kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan ( konseli ) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju tidak monoton, dan terus nberkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8.      Asas keterpaduan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
9.      Asas kenormatifan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan bimbingan konseling bedasarkan pada dan tidak boleh bertentengnan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada yaitu norma-norma agama, hokum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku.
10.  Asas keahlian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegitan bimbingnan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
11.  Asas alih tangan yaitu asa bimbingan dan konseling yang menghendaki agar phak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli, mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.

12.  Asas tuwuri handayani yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suanana yang mengayomi ( memberikan rasa aman ) ,mengmbangkan keteladanan, memberikan rangsangan, dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasmya kepada konseli untuk maju.

         Paradigma bimbingan dan konseling
a.       bimbingan dan konseling merupakan pelayanan psiko-paedagobis dalam bingkai budaya Indonesia dan religious.
b.      Arah bimbingan dan konseling mengembangkan individu untuk mampu memenuhi tugas tugas perkembangan secara optimal.
c.       Membantu individu agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.

           Pengertian social

Istilah social berasal dari akar kata bahasa latin socius,yang artinya berkawan atau bermasyarakat dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat ( ensiklopedia bebas )
Social adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata maupun hanya imajinasi.
Aristoteles ( filusuf yunani ) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk social karena hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi social.
Pertama,berfikir social : apa yang kita pikirkan ketika kita menghadapi dosen yang arogan,suka marah,dan kelihatan sangar ? apa pula yang kita pikirkan ketika kita berhadapan dosen cantik,ramah,berwawasan luas,mempunyai komitmen,berdedikasi dan berakhlak mulia ?
Kedua,merasa dalam situasi social : sebagian besar situasi social melibatkan perasaan.
Ketiga,bertindak dalam situasi social : inilah langkah kongkrit yang bisa dilihat orang lain dalam situasi social.
Keempat, bentuk situasi social :
a.       Adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra namun tanpa interaksi.
b.      Adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya ( interaksi social )
c.       Adanya imajinasi akan adanya orang lain
d.      Adanya kehadiran orang lain melalui media tertentu yang kita ketahui dan kehadirannya mempengaruhi kita.
Berdasarkan sifat interaksi social dibedakan menjadi dua :
1.      Interaksi yang bersifat akrab ( pribadi ) : pada interaksi ini terdapat keakraban yang tinggi dan diikatkan erat pada pelakunya seperti hubungan anak dan orang tua yang saling menyayangi,hubungan suami istri,hubungan saudara.
2.      Interaksi tidak akrab ( non personal ) interaksi social terbesar pada manusia seperti ketika kita ngobrol dengan orang yang baru kita kenal,wawancara kerja,interaksi antara penjual dan pembeli.

Kesimpulan

Pengertian social adalah hal hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat serta dalam keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata,namun juga hanya bisa berbentuk imajinasi.

I.       Pengertian bimbingan dan konseling social

Pengertian bimbingan dan konseling social adalah pelayanan bantuan untuk seseorang baik individu atau kelompok dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,social melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang berlaku,bimbingan dan konseling social adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insane (human relationship ) dan memecahkan masalah masalah social yang didalamnya ( Yusuf,2009:55 )

Kesimpulan
Proses pemberian bantuan oleh konselor untuk seseorang baik individu atau kelompok dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan social melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insani ( human relationship) dan memecahkan masalah masalah social yang dialaminya atas dasar norma norma yang berlaku.


            Ruang lingkup bimbingan dan konseling social.

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting,baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah,rumah tangga ( keluarga ), maupun masyarakat pada umumnya.
1.      Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat,dalam kelembaggaan sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
2.      Pelayan bimbingan dan konseling diluar sekolah
a.       Bimbingan dan konseling keluarga.
Keluaga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat.
b.      Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja,melainkan juga diluar keduanya.











BAB II
Maslah Sosial Dalam Masyarakat

A.    Pegertian masalah sosial

Masala sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat yang membehayakan kehidupan keleompok sosial. Jika terjadi pemberontakan antara unsur – unsur yang ada dapat menimbukan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam hiduo sekelompok/masyarakat.
            Menurut Birenboumdan Sagarin
                        Masalah sosial ada atau muncul ketika masyarakat tertentu, atau paling tidak sebagian orang dalam komuniti tersebut merasa dipecah belah atau terancam, merasa terganggu dalam menjalankan aktivitas atau praktik – praktik kehidupan yang berlaku dalam masyarakat tersebut
            Menurut Rubington et al
                        Masalah sosial yaitu sebuah situasi yang diduga bahwa situasi tersebut tidak cocok atau bertentangan dari nilai – nilai sejumlah orang atau komuniti dan orang dari komuniti tersebut bahwa harus ada aksi yang dilakukan untuk merubah situasi tersebut.
            Menurut Nisbet
Bahwa perbedaan utama masalah sosial dan masalah yang lainnya dalah bahwa masalah sosial selalu terikat dengan nilai – nilai moral, pranata sosial dan terkait dengan konteks normatif dimana hubungan itu terjadi.

B.     Jenis Masalah Sosial Dalam Masyarakat
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni atara lain :
1.      Faktor ekonomi : kemiskina, pengangguran, kuarangnya ketrampilan memebuka lapangan pekerjaan sendiri.
2.      Faktor budaya : perceraian, kenakalan remaja, pergaulan bebas, dunia malam,
3.      Faktor biologis : penyakit menular, keracunan makanan.
4.      Faktor psikologis : penyakit saraf, aliran sesat, kepribadian ganda,


C.    Metode Dalam Ilmu Sosial
Metode adalah cara jalan ke- atau dibelakangnya selalu ada suatu tujuan yang hendak dicapai.
Metode dalam ilmu sosial diantaranya adalah :
1.      Metode kualitatif
Untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka – angka atau ukuran lain yang sifatnya eksata.
2.      Metode kuantitatif
Menyelidiki objek masyarakat yang dapat diukur dengan angka –angka sehingga dapat menggunakan skala indeks, tabel – tabel.
3.      Metode sosiometri
Menggunakan skala unutk mempelajari hubungan antar manusia dengan masyarakat.
4.      Metode induktif
Metode yang mempelajari gejala – gejala masyarakat yang bersifat khusus untuk mendapatkan kaidah – kaidah yang berlaku bersifat umum.
5.      Metode deduktif
Metode yang mempelajari yang sudah berlaku umum untuk mendapatkan pengertian yang bersifat khusus.
6.      Metode empiris
Metode yang dipergunakan dengan mengadakan penelitian mengenai gejala – gejala yang nyata dalam masyarakat.
7.      Metode rasionalis
Metode yang menggunakan pemikiran yang sehat atau logika untuk mencapai pengertian penting masalah – masalah kemasyarakatan.
8.      Metode fungsionalisme
Metode yang bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga – lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial di dalam masyarakat.  

BAB III
SITUASI SOSIAL

A.Pengertian Situasi Sosial

Situasi sosial adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling hubungan antara dua individu atau lebih.
Situasi sosial ini dibedakan kepada Togethernes Situation  (situasi kebersamaan) dan Group Situation  atau situasi dimana sejumlah individu berkumpul pada suatu tempat dan pada waktu tertentu.Ciri-cirinya :
1.Sejumlah orang berkumpul
2.Mempunyai Kepentingan yang sama
3.Pada tempat tertentu
4.Bersifat sementara waktu
5.Tidak memiliki ikatan diantara satu individu yang satu dengan individu yang lain.
Hubungan yang terjadi antara individu tidak terlepas dari rangsangan-rangsangan sosial.secara garis besar perangsang sosial tersebut terbagi menjadi dua yaitu :

1.Orang lain, terdiri dari :
a.Individu-individu lain sebagai perangsang.
b.Kelompok,kelompok ini dibedakan atas:
1.Hubungan Intra Group :hubungan antara individu lain dalam kelompok  lain atau antara kelompok dengan kelompok.
2.Hubungan Intergroup   :hubungan individu dengan kelompok lain dalam             kelompok itu sendiri
3.Hasil kebudayaan (materi dan non materi) 


2.Kenyataan Sosial
Kenyataan sosial terbagi atas dua macam yaitu:
a.Social Things (benda-benda sosial)
Ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:Kebutuhan,minat,dan kepercayaan.Jadi suatu
barang atau benda akan bernilai jika memenuhi syarat-syarat tersebut.
b.Social Fact (Kenyataan sosial)
Kenyataan sosial ini biasanya akan menimbulkan sikap yang berbeda-beda pada
masing-masing individu.

B.PROSES SOSIALISASI

Interaksi adalah masalah yang paling unik yang timbul dalam diri manusia,interaksi timbul dari berbagai macam hal yang merupakan dasar dari peristiwa sosial yang lebih luas,pada dasarnya kejadian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat di sebabkan interaksi yang terjadi antara individu dengna individu.
Interaksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.Interaksi antara  benda-benda,bersifat statis,memberi respon terhadap tindakan-tindakan kita,bukan terhadap kita dan timbulnya hanya pada satu pihak saja yaitu pada orang yang melakukan perbuatan itu.
b.Interaksi antara manusia dengan manusia,bersifat dinamis memberi respon tertentu pada manusia lain: dan proses kejiwaan yang timbul terdapatbpada gejala pihak yang bersnagkutan.Misalnya : Ketika kita melihat seseorang menangis kita bisa mengetahui bahwa seseorang tersebut dalam keadaan susah atau sedang bersedih ,maka dalam hal ini timbullah suatu ajaran yang terkenal dengan inference doctrine.




Kelemahan-kelemahan terhadap inference doctrine
a.       Dalam  kenyataannya kita sering mengetahui psikologis orang lain secara langsung tanpa melakukan inference.
b.      inference doctrine menganggap bahwa kita mengamati kejadian dalam diri kita sendiri dengan cara seperti pengamatan pada orang lain.
c.       Bila kita bersendi pada ajaran  inference doctrine ini,maka kita tidak mungkin bisa menangkap pengalaman orang lain yang belum pernah kita alami,juga kita tidak mungkin menangkap pengalaman orang lain yang jauh berbeda dengan kita.

C.Situasi Kelompok Sosial.

Sidmud Freud seolah mengatakan bahwa jiwa massa itu seakan-akan telah dikendalikan dan hanya memiliki ciri-ciri yang negatif saja.secara konsepnya tidak hanya rangsang negatif saja yang terdapat dalam psikologi massa,ada sisi positif yang bisa diterima hanya terkadang individu kurang mampu membedakan mana yang positif dan mana yang negatif.

D.Ciri-ciri dan  Peranan Situasi Kelompok Sosial Terhadap Individu dan Sebaliknya.
           
a.Eksperimen situasi kebersamaan F.H Allport (1916-1919)
Alport menempuh beberapa cara dalam permainan eksperimen itu sehingga hasilnya sebuah kesimpulan baginya,menurut hasil percobaan pada umumnya adalah bahwa penilaian yang diadakan dalam kebersamaan itu kurang ekstrem dari penilain orang yang sama juga,tetapi dalam keadaan sendirian bisa saja berubah ,jadi dalam eksperimen ini ternyata bahwa situasi kebersamaan itu pada dirinya sendiri mempunyai akibat menghilangkan penilaian-penilaian yang ekstrem pada orang-orang yang turut serta dalam keadaan kebersamaan itu.
            
b.Eksperimen Rosenbaum Dan Blake.
Eksperimen ini dilakukan untuk menyelidiki akibat dari suatu sikap dan tingkah laku yang dinyatakan oleh seseorang didalam keadaan kebersamaan terhadap sikap dan tingkah laku orang lain di dalam keadaan tersebut apabila menghadapi persoalan yang sama.
            
c.Eksperimen Asch. Dalam eksperimen ini akan nyata peranan sugesti dalam situasi sosial pada umumnya dan situasi kebersamaan pada khususnya,hasil eksperimen yang dilakukan oleh ASCH terjadi pemberian sugestiyang salah terhadap peserta minoritas itu ditertawakan,sedangkan apabila sugesti tersebut diberikan oleh mayoritas itu malah diikuti.

E. Resolusi Konflik (Negoisasi)

Dalam kehidupan sehari-hari baik di ruma maupun di kantor, konflik selalu saja ada dan konflik merupakan bagian dari hidup kita. Konflik yang tidak terselesaikan tentunya akan berdampak yank tidak baik. Konflik adalah sebuah ketidak sepahaman anatara dua orang atau pihak yang menanggung prokduktifitas efesiensi dan hasil kerja. Itu jika diartikan dalam lingkup pekerjaan dalam pergaulan sehari-hari.
1.      Konflik massa
Pengertian konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berati saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkanya atau membuatnya tidak berdaya.
2.      Penyebab Konflik
Penyebab konflik antara lain kurangnya sumber daya: dana, alat, orang, sikap berbeda, ketidaksetujuan, komunikasi buruk, lemahnya teamwork (kerjasama dan kepercayaan). Struktur organisasi yang tidak cukup yang dan kurang jelasnya peran. Sedangkan gejala-gejala konflik antara lain: ada sesuatu yang tidak beres: merasa gelisah, frustasi, terhina, tersakiti hati, sedih, murah dan tidak setuju, tidak saling berbicara  sengaja merusak atau menjatuhkan dan tidak kooperatif, berkontradiksi, berkata-kata tidak baik, debat, polemik, kelompok-kelompok ancaman dan tindakan merusak.
3.      Tipe Konflik
Ada beberapa tipe konflik, diantaranya yaitu:
1.      Konflik intrapersonal: biasanya mengarah ke psikolog.
2.      Konflik interpersonal: dalam kelompok kerja.
3.      Konflik kelompok: antara kelompok/crew.
4.      Konflik organisasi: mogok oleh guru.
5.      Konflik komunikasi: perang sara.
6.      Konflik intranasional: perang sipil, kampanye pemilu.
7.      Konflik internasional: perang dunia.
4.      Prinsip-prinsip Dasar dalam Resolusi Konflik
Prinsip-prinsip dasar dalam resolusi konflik yaitu:
a.       Fokus pada situasi, isu, tingkah laku (bukan pada orang).
b.      Jaga kepercayaan diri dan hargai orang lain.
c.       Jaga hubungan yang konstruktif.
d.      Berinisiatif untuk membuat sesuatu lebih baik.
e.       Pimpin dengan memberi contoh dan berpikir kedepan.
5.      Dampak Konflik
Dampak yang dirasakan dengan adanya konflik diantaranya:
1.      Dampak langsung: biaya lawyers dan yang lain.
2.      Dampak produktifitas: kerugian waktu, kesempatan.
3.      Dampak kontiyutas: hilangnya hubungan yang telah terwujud.
4.      Dampak emosional: fokus terganggu.




                                                                PENUTUP

KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor) kepada individu atau kelompok ( klien ) baik anak anak,remaja,orang dewasa yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung agar individu atau kelompok terdebut mandiri dan berkembang potensinya secara optimal dalam hubungan pribadi social belajar,karir juga teratasinya masalah yang dihadapi melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien .
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
Yaitu prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ;
·         Sasaran layanan
·         Permasalahan individu
·         Program layanan
·         Tujuan dan pelaksanaan layanan

Tidak ada komentar: