PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Komunikasi
merupakan langkah pertama dalam proses konseling, membina hubungan sangatlah
peting dan konseling adalah bentuk khusus dari hubungan atau komunikasi
interpersonal. Dalam hal ini diartikan bahwa kaidah-kaidah yang berlaku pada
proses komunikasi yang berarti berlaku juga dalam proses konseling.
Komunikasi
diantara orang-orang yang ada dalam satu hubungan konseling harus menunjukan
sikap menerima dan respeck, konselor harus harus berempati terhadap klien. Oleh
karena itu makalah ini akan menjelaskan secara singkat tentang aspek psikologi
(komunikasi dalam konseling)
1.2 Rumusan
Masalah
Dari uraian latar
belakang diatas ada beberapa permasalahan yaitu
1.2.1 Bagaimana
pengertian dari komunikasi dan apa saja unsur - unsur komunikasi ?
1.2.2 Apa saja macam –
macam komunikasi dalam konseling ?
1.2.3 Faktor apa saja
yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi ?
1.2.4 Apa manfaat
komunikasi dalam konseling ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu
1.3.1
Mengetahui dan memahami bagaimana pengertian komunikasi dan apa saja unsur - unsur
komunikasi ?
1.3.2 Mengetahui dan
memahami apa saja macam – macam komunikasi dalam konseling ?
1.3.3Mengetahui
dan memahami factor – factor apa saja yang mempengaruhi komunikasi antarpribadi ?
1.3.4 Mengetahui dan
memahami apa manfaat komunukasi dalam konseling?
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
a. komunikasi adalah suatu transaksi,
proses simbolik yang menghendaki orang – orang mengatur lingkungannya dengan :
1 membangun hubungan antara sesama
manusia
2 melalui pertukaran
informasi
3 untuk menguatkan
sikap dan tingkah laku orang lain
4 berusaha mengubah sikap dan
tingkah laku itu (Book,1980)
b. komunikasi adalah proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku itu.
c. komunikasi adalah suatu proses dimana
dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada gilirannya akan tiba pada saling mengerti yang mendalam.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Komunikasi adalah suatu proses penyampean pesan ( idea atau
gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi antara
keduanya.
Umumnya komunikasi dilakukan menggunakan
kata-kata yang tepat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi,
sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.
EFEK
|
2.2
Unsur-unsur dalam komunikasi
SUMBER
|
PESAN
|
MEDIA
|
PENERIMA
|
UMPAN BALIK
|
a) Sumber
:
Semua komunikasi
akan melibatkan sumber sebagai pembantu atau pengirim informasi. Dalam
komunikasi konseling, sumber dapat terdiri dari satu orang.
b) Pesan
:
Suatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan melalui tatap
muka atau melalui media komunikasi, isinya dapat berupa informasi atau nasehat.
c) Media
:
Alat yang
digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Yang termasuk
media meliputi : pancaindra, telepon, surat dll.
d) Penerima
:
Pihak yang
menjadi sasaran yang dikirim oleh sumber, penerima dapat terdiri dari satu
orang atau lebih.
e) Pengeruh
atau efek :
Perbedaan
apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesen. Pengeruh ini dapat terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah
laku seseorang. Karena itu, pengeruh dapat juga diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai
akibat penerimaan pesan.
f) Umpan
balik atau tanggapan :
Salah satu
bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima.
2.3 Macam – macam komunikasi dalam
konseling
Komunikasi
digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan keaktifitas hubungan antara
manusia dangan kelompok. Komunikasi ini terdiri dari beberapa jenis yaitu
A. Komunikasi
Verbal
Yaitu
komunikasi yang menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata
yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang mengandung
arti.
Komunikasi ini terdiri dari beberapa aspek yaitu
1. Vocabulary,
komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan yang disampaikan dengan
kata-kata yang tidak dimengerti oleh karena itu dalam proses konseling olah
kata menjadi penting dalam komunikasi.
2. Racing
(kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik. Tidak terlalu lambat atau cepat dalam proses
konseling.
3. Intonasi
suara, aspek ini mempengaruhi pesan dramatis sehingga pesan menjadi lain
artinya.
4. Humor,
aspek ini dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989) memberi
catatan bahwa tertawa dapat menghilangkan stress. Tertawa mempunyai hubungan
psikis dan fisik. Dan disini yang harus diingat bahwa humor merupakan satu –
satunya selingan dalam berkomunikasi.
B. Komunikasi
Non Verbal
Yaitu penyampaian pesan tidak menggunakan kata-kata
melainkan dangan menggunakan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal merupakan
bentuk komunikasi yang mewarnai corak konseling sebagai suplemen (tambahan)
komplemen dan subtitusi (pengganti) komunikasi verbal. Oleh karena itu seorang
konselor herus memiliki pemahaman dan keterampilan dalam komunikasi non verbal.
Fungsi dari komunikasi non verbal anatara lain :
1.
Meyakinkan apa yang diucapkannya
2.
Menunjukan perasaan dan emosi yang tidak
dapat diutarakan dengan kata-kata oleh klien.
3.
Menunjukan jati diri sehingga orang lain
dapat mengenalnya (identity)
4.
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan
yang dirasakan belum sempurna
Beberapa hal yang termasuk dalam
komunikasi non verbal adalah :
1.
Ekspresi wajah, wajah merupakan sumber
yang kaya akan komunikasi. Sebab ekspresi wajah merupakan suasana emosi
seseorang.
2.
Kontak mata, yang merupakan signal
alamiah untuk berkomunikasi. Dengan menggunakan kontak mata selama
berkomunikasi, menandakan orang tersebut menghargai lawan bicara.
3.
Sentuhan, adalah bentuk komunikasi
personal. Sebab sentuhan lebih bersifat spontan, perhatian, dukungan emosional
dan simpati.
4.
Postur tubuh dan gaya jalan, cara
seseorang berjalan duduk, berdiri, dan bergerak memperhatikan ekspresi dirinya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
5.
Suara rintihan, menarik nafas panjang
dan tangisan merupakan ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat
dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan komunikasi lainya, suara dapat
menjadi pesan yang amat jelas.
6.
Gerak isyarat yaitu gerak yang dapat
memperjelas atau mempertegas pembicaraan. Menggunakan syarat sebagai bagian
total dalam berkomunikasi seperti mengetuk kaki, atau menggerakan tangan selama
seseorang berbicara menunjukan seseorang sedang mengalami stress, bingung, atau
sebagai upaya menghilangkan stress.
2.4 Komunikasi antar pribadi
Komunikasi
ini merupakan proses pemberi dan penerima pesan antara dua atau lebih dengan
melibatkan beberapa pengaruh umpan balik. dalam proses konseling komunikasi
antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor demi keefektifan konseling. Dalam
proses konseling, komunikasi antar pribadi memungkinkan terjadinya interaksi
yang bersifat pribadi antara konselor dank lien. Komunikasi ini ditandai dengan
adanya :
a.
Pikiran berdasarkan informasi psikologis
b.
Interaksi berdasarkan pengetahuan yang
lebih jelas
c.
Interaksi berdasarka aturan yang dibuat
pribadi
Adapun maksud dari komunikasi antar
pribadi sebagai berikut :
a.
Menemukan diri sendiri
b.
Membentuk dan memelihara hubungan yang
bermakna dengan orang lain
c.
Mengubah sikap dan prilaku sendiri
dengan orang lain
d.
Bersifat menghibur dan memberi bantuan
e.
Komunikasi antar pribadi dapat
merangsang timbulnya saling meniru dan saling melengkapi prilaku individu yang
setu dengan yang lain
2.5 Manfaat atau Pentingnya
komunikasi dalam konseling
Dalam
proses konseling, tidak terlepas dari komunikasi timbale-balik antara konselor
dan klien. Komunikasi disini diartikan sebagai proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain agar saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya
komunikasi dilakukan dengan lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak.
Komunikasi
merupakan landasan bagi berlangsungnya konseling. Maka untuk terlaksananya
komunikasi yang dialogis dan mengajak klien berpartisipasi secara aktif, selain
dari memahami karakter klien adalah juga perlu menguasai keterampilan
komunikasi dialogis. Sekurang-kurangnya ada delapan keterampilan dialogis yang
harus dikuasai yaitu :
a.
Pemahaman, merupakan keterampilan dasar
dalam proses komunikasi yang bersifat dialogis
b.
Empati, mempunyai makna sebagai satu
kesediaan untuk memahami orang lain
c.
Merangkum, merupakan salah satu aspek
dalam proses komunikasi konseling baik dalam memulai, sedang berjalan , dan
mengakhiri.
d.
Kejujuran, konselor selaku komunikator
harus mampu menunjukan kejujurannya dari yang diungkapkan.
e.
Sensitive, adalah suatu tindakan dalam
memberikan respon kepada tindakan orang lain dalam bentuk mempertahankan hak
asasi sendiri yang mendasar tanpa melanggar hak asasi orang lain.
f.
Konfrontasi, digunakan untuk membenarkan
respon terhadap peran seseorang yang menyandang yang tidak sesuai.
g.
Pemecahan masalah, pemecahan masalah
sangat diperlukan dalam komunikasi konseling untuk membantu klien dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Komunikasi adalah suatu proses
penyampean pesan ( idea atau gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar
terjadi saling mempengaruhi antara keduanya. Pada umumya komunikasi dilakukan
secara lisan yang berimbas pada keefektifan sehingga pihak kedua lebih dapat
menerima pesan yang disampaikan dengan baik. Akan tetapi pada sisi lain
komunikasi non verbal yang tidak kalah pentingnya dalam proses komunikasi,
apalagi jika dalam proses konseling. Pendekatan secara persuasive melelui
gerakan – gerakan atau isyarat – isyarat merupakan komponen yang tidak
terpisahkan selain dari pada komunikasi verbal.
1 komentar:
Ini daftar pustakax mana
Posting Komentar