BAB II
PEMBAHASAN
Makna
dan pengertian bimbingan dan konseling social
A. Pengertian bimbingan
Istilah
bimbingan daalam kamus bahasa inggris guidance dikaitkan dengan kata asal
guide,yang diartikan sebagai berikut:menunjukan jalan (showing the way):memimpin
( leading):menuntun (conduction):memberikan petunjuk (giving
instruction):mengatur (regulating):mengarahkan (governing):memberi nasehat (giving advice)
Bimbingan
adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing terhadap individu yang mengalami
problem agar sitembimbing mempunyai kemampuan untuk memecahkan problemnya
sendiri dan akhirnya dapat mencapai kebahagiaan hidupnya baik dalam kehidupan
individu maupun sosialnya (Achmad Badawi 1973)
Bimbingan
adalah tuntutan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan kesulitan dalam
kehidupannya agar individu atau sekelompok individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya (bimowalgito 1980).
Untuk
memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum bimbingan dibawah ini
dikemukakan huruf huruf bimbingan yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure
pokok yang ada dalam usaha bimbingan (prayitno dan amti,e,2004:131)
B
= bantuan, I
= individu, M
= mandiri, B
= bahan, I
= interaksi, N
= nasehat,
G
= gagasan, A
= alat dan asuhan, N
= norma
Kesimpulan
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor)
kepada seseorang atau beberapa orang individu ( konseli/klien) baik anak anak,remaja,orang
dewasa,agar siterbimbing dapat mengentaskan permasalahan, dapat mengembangkan
kemampuannya berdasarkan norma norma yang berlaku guna menentukan dan
mengarahkan pertumbuhan individu dalam mewujudkan kemandirian diri,kebahagiaan
dan kesejahteraan kehidupan yang akan memberikan sumbangan bagi masyarakat.
B. Pengertian konseling
Konseling
secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu (consilium)
yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”
sedangkan dalam bahasa anglosayon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami
oleh klien (prayitno dan erman anti 1999)
Untuk
memudahkan ingatan kita tentang pengertian umum konseling dibawah ini
dikemukakan huruf huruf konseling yang dijadikan akronim sebagai unsure unsure
pokok yang ada dalam usaha konseling (prayitno dan amti,e,2004:131)
K
= kontak, O
= orang, N
= menangani, S
= masalah, E
= ekspert (ahli), L
= laras,
I
= integrasi, N
= norma, G
= guna
Kesimpulan
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara atau face to
face konseling dan media lain (seperti : telepon,internet,dll) oleh seorang
ahli ( konselor ) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien ) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli atau klien dalam
memberikan bantuan menyesuaikan dirinya agar lebih efektif dilingkungannya dan
dapat membantu membuat interprestasi tentang fakta fakta yang
dibuatnya,berdasarkan norma norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi
konseli atau klien.
C. Pengertian bimbingan dan konseling
Tujuan
bimbingan dan konseling : untuk membantu memandirikan individu atau kelompok
individu agar oleh pencerahan diri dari masalahnya ( intelektual,emosional,social,moral
spiritual ) dan mengembangkan potensi potensi meraka secara optimal sehingga
mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan konstertif dan mampu mencapai
kehidupan yang bermakna ( produktif,kontributif) baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi orang lain ( masyarakat )
Kesimpulan
Bimbingan
dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor)
kepada individu atau kelompok ( klien ) baik anak anak,remaja,orang dewasa yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung agar individu atau kelompok
terdebut mandiri dan berkembang potensinya secara optimal dalam hubungan
pribadi social belajar,karir juga teratasinya masalah yang dihadapi melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma norma yang
berlaku untuk tujuan yang berguna bagi konseli atau klien .
D. fungsi bimbingan dn konseling
fungsi
bimbingan dan konseling diantaranya yaitu : fungsi pemahaman , fungsi
pencegahan (preventive ), fungsi pengembangan ( preservative ), fungsi
penyembuhan /pengentasan ( curative ) fungsi penyaluran < fungsi adapsi ,
fungsi perbaikan ,fungsi fasilitas , fungsi pemeliharaan dan fungsi advokasi .
1. fungsi
pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya ( potensinya ) dan lingkungannya ( pendidikan ,
pekerjaan , dan norma agama ) .
2. fungsi
pencegahan ( preventive ) yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya , supaya tidak dialami oleh klien.
3. Fungsi
pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainya . konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan klien.
4. Fungsi
pengentasan/penyembuhan ( curative ) yaitu fungsi bimbingan dan konsrling yang
bersifat kuratif. Fungsi nini berkaitan erat dalam upaya pemberian bantuan
kepada yang telah mengalami masalah , baik menyangkut aspek pribadi social ,
belajar ,maupun karir.
5. Fungsi
penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu kinseli memilih
kegiatan extrakurikuler, jurusan/program studi, dan memantapkan penguasaan
karir /jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri
kepribadian lainya .
6. Fungsi
adaptasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu klien agar dapat
menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
7. Fungsi
perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berhendak) .
8. Fungsi
fasilitas yaitu memberikan kemudahan kpada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan simbang seluruh aspek dalam
diri klien.
9. Fungsi
pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu klien supaya
dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang tercipta dalm
dirinya.
10. Fungsi
advikasi ( stategi untuk mempengaruhi kebijakan apa yang diputuskan, siapa yang
memutuskan dan bagaimana keputusan diambil).
E. Prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling
Yaitu
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ;
·
Sasaran layanan
·
Permasalahan individu
·
Program layanan
·
Tujuan dan pelaksanaan layanan
F. Asas bimbingan dan konseling
A. Penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan
. pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin
keberhasilan layanan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan
manggagalkan pelaksanaan serta mengurangi atau mengabulkan hasil layanan
kegiatan asas-asas itu adalah sebagai berikut ;
1. Asas
kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
sejumlah data dan keterangan peserta didik konseli/klien yang menjadi sasaran
layanan yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
orang lain.
2. Asas
kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang meng hendaki adanya
kesukarelaan dan kerelaan konseli mengikuti atau menjalani layanan yang
diperuntukan baginya.
3. Asas
keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseling
menjadi sasaran bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam
keterangan tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari
laur yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4. Asas
kegiatan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar klien yang
menjadi sasaran berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan
bimbingan.
5. Asas
kemandirian yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yaitu ; konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan
konseling dyharapkan menjadi individu yang mandiri dengan cirri-ciri mengenal
dan menerima dirisendiri dan lingkungannya, mampi mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan dirisendiri sebagai mana telah diutarakan
terdahulu.
6. Asas
kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya
sekarang .
7. Asas
kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan ( konseli ) yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju tidak monoton, dan terus nberkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas
keterpaduan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor
maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
9. Asas
kenormatifan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap
layanan dan bimbingan konseling bedasarkan pada dan tidak boleh bertentengnan
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada yaitu norma-norma agama, hokum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku.
10. Asas
keahlian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegitan bimbingnan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional.
11. Asas
alih tangan yaitu asa bimbingan dan konseling yang menghendaki agar phak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan tuntas atas suatu permasalahan konseli, mengalih tangankan permasalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas
tuwuri handayani yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suanana
yang mengayomi ( memberikan rasa aman ) ,mengmbangkan keteladanan, memberikan
rangsangan, dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasmya kepada konseli
untuk maju.
G. Paradigma bimbingan dan konseling
a. bimbingan
dan konseling merupakan pelayanan psiko-paedagobis dalam bingkai budaya
Indonesia dan religious.
b. Arah
bimbingan dan konseling mengembangkan individu untuk mampu memenuhi tugas tugas
perkembangan secara optimal.
c. Membantu
individu agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan
menghambat perkembangannya.
H. Pengertian social
Istilah
social berasal dari akar kata bahasa latin socius,yang artinya berkawan atau
bermasyarakat dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau
masyarakat ( ensiklopedia bebas )
Social
adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata maupun
hanya imajinasi.
Aristoteles
( filusuf yunani ) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk social karena hampir
semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi social.
Pertama,berfikir
social : apa yang kita pikirkan ketika kita menghadapi dosen yang arogan,suka
marah,dan kelihatan sangar ? apa pula yang kita pikirkan ketika kita berhadapan
dosen cantik,ramah,berwawasan luas,mempunyai komitmen,berdedikasi dan berakhlak
mulia ?
Kedua,merasa
dalam situasi social : sebagian besar situasi social melibatkan perasaan.
Ketiga,bertindak
dalam situasi social : inilah langkah kongkrit yang bisa dilihat orang lain
dalam situasi social.
Keempat,
bentuk situasi social :
a. Adanya
kehadiran orang lain yang dapat diindra namun tanpa interaksi.
b. Adanya
kehadiran orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya ( interaksi
social )
c. Adanya
imajinasi akan adanya orang lain
d. Adanya
kehadiran orang lain melalui media tertentu yang kita ketahui dan kehadirannya
mempengaruhi kita.
Berdasarkan sifat interaksi social
dibedakan menjadi dua :
1. Interaksi
yang bersifat akrab ( pribadi ) : pada interaksi ini terdapat keakraban yang
tinggi dan diikatkan erat pada pelakunya seperti hubungan anak dan orang tua
yang saling menyayangi,hubungan suami istri,hubungan saudara.
2. Interaksi
tidak akrab ( non personal ) interaksi social terbesar pada manusia seperti
ketika kita ngobrol dengan orang yang baru kita kenal,wawancara kerja,interaksi
antara penjual dan pembeli.
Kesimpulan
Pengertian social
adalah hal hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat serta dalam
keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik secara nyata,namun juga hanya
bisa berbentuk imajinasi.
I . Pengertian bimbingan dan konseling
social
Pengertian
bimbingan dan konseling social adalah pelayanan bantuan untuk seseorang baik
individu atau kelompok dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi,social melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung
atas dasar norma norma yang berlaku,bimbingan dan konseling social adalah
proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan
keterampilan berinteraksi social atau hubungan insane (human relationship ) dan
memecahkan masalah masalah social yang didalamnya ( Yusuf,2009:55 )
Kesimpulan
Proses
pemberian bantuan oleh konselor untuk seseorang baik individu atau kelompok
dalam masyarakat agar berkembang secara optimal dalam hubungan social melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung agar mampu mengembangkan
pemahaman dan keterampilan berinteraksi social atau hubungan insani ( human
relationship) dan memecahkan masalah masalah social yang dialaminya atas dasar
norma norma yang berlaku.
J. Ruang lingkup bimbingan dan
konseling social.
Pelayanan
bimbingan dan konseling memiliki peranan penting,baik bagi individu yang berada
dalam lingkungan sekolah,rumah tangga ( keluarga ), maupun masyarakat pada
umumnya.
1. Pelayanan
bimbingan dan konseling disekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal yang
secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat,dalam
kelembaggaan sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling
mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
2. Pelayan
bimbingan dan konseling diluar sekolah
a. Bimbingan
dan konseling keluarga.
Keluaga merupakan satuan persekutuan
hidup yang paling mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat.
b. Bimbingan
dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat
tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja,melainkan juga
diluar keduanya.
Maslah Sosial Dalam Masyarakat
A. Pegertian
masalah sosial
Masala sosial
adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat
yang membehayakan kehidupan keleompok sosial. Jika terjadi pemberontakan antara
unsur – unsur yang ada dapat menimbukan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam hiduo sekelompok/masyarakat.
Menurut Birenboumdan
Sagarin
Masalah sosial
ada atau muncul ketika masyarakat tertentu, atau paling tidak sebagian orang
dalam komuniti tersebut merasa dipecah belah atau terancam, merasa terganggu
dalam menjalankan aktivitas atau praktik – praktik kehidupan yang berlaku dalam
masyarakat tersebut
Menurut Rubington et al
Masalah sosial
yaitu sebuah situasi yang diduga bahwa situasi tersebut tidak cocok atau
bertentangan dari nilai – nilai sejumlah orang atau komuniti dan orang dari
komuniti tersebut bahwa harus ada aksi yang dilakukan untuk merubah situasi
tersebut.
Menurut Nisbet
Bahwa perbedaan utama masalah sosial dan masalah yang lainnya dalah bahwa
masalah sosial selalu terikat dengan nilai – nilai moral, pranata sosial dan
terkait dengan konteks normatif dimana hubungan itu terjadi.
B. Jenis
Masalah Sosial Dalam Masyarakat
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni atara lain
:
1. Faktor ekonomi : kemiskina, pengangguran, kuarangnya
ketrampilan memebuka lapangan pekerjaan sendiri.
2.
Faktor
budaya : perceraian, kenakalan remaja, pergaulan bebas, dunia malam,
3.
Faktor
biologis : penyakit menular, keracunan makanan.
4. Faktor psikologis : penyakit saraf, aliran sesat,
kepribadian ganda,
C. Metode
Dalam Ilmu Sosial
Metode adalah cara jalan ke- atau dibelakangnya selalu ada suatu tujuan
yang hendak dicapai.
Metode dalam ilmu sosial diantaranya adalah :
1. Metode kualitatif
Untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan
angka – angka atau ukuran lain yang sifatnya eksata.
2.
Metode
kuantitatif
Menyelidiki objek masyarakat yang dapat diukur dengan
angka –angka sehingga dapat menggunakan skala indeks, tabel – tabel.
3.
Metode
sosiometri
Menggunakan skala unutk mempelajari hubungan antar
manusia dengan masyarakat.
4.
Metode
induktif
Metode yang mempelajari gejala – gejala masyarakat yang
bersifat khusus untuk mendapatkan kaidah – kaidah yang berlaku bersifat umum.
5.
Metode
deduktif
Metode yang mempelajari yang sudah berlaku umum untuk
mendapatkan pengertian yang bersifat khusus.
6.
Metode
empiris
Metode yang dipergunakan dengan mengadakan penelitian
mengenai gejala – gejala yang nyata dalam masyarakat.
7.
Metode
rasionalis
Metode yang menggunakan pemikiran yang sehat atau logika
untuk mencapai pengertian penting masalah – masalah kemasyarakatan.
8.
Metode
fungsionalisme
Metode yang bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga –
lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial di dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar