Powered By Blogger

Jumat, 08 November 2013

aspek - aspek perkembangan remaja

Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja
a. Perkembangan Fisik
             Perkembangan fisik merupakan perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
(a) Perubahan eksternal
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut adalah:
Ø Tinggi badan
Rata-rata anak perempuan mencapai mencapai tinggi matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Ø Berat badan
Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ø Proporsi tubuh
`     Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik
Ø Organ seks
Baik laki-laki maupun perempuan mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
(b) Perubahan internal
      Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari nluar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
Ø Sistim pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah bpanjang.
Ø Sistim peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir.
Ø Sistim pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun anak laki-laki mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
Ø Sistim endokrin
      Kegiatan gonad yang nmeningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber.
Ø Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
                 Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja adalah sebagai berikut:
· Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga meliputi factor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena factor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
· Pengaruh gizi
                                      Anak yang mendapat gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
· Gangguan emosional
Anak yang yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan dikelenjer pituitary.
· Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat darui pada laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki bnerbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat mkematangannya dari pada laki-laki.
· Status social ekonomi
Ana yang berasal dari keluarga dengan status social ekonimi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
· Kesehatan
Kesehatan amat merpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.
· Pengaruh bentuk tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik.


Tidak ada komentar: