Powered By Blogger

Selasa, 18 September 2012

pngertian psikologi tes


1.      PENGERTIAN TES PSIKOLOGI
.       Richard Mayer (1981)
Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.

  • Alasan saya memilih defenisi psikologi menurut Richard Mayer:
Karena, psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau memahami perilaku manusia, yang tidak  hanya sekedar memahami perilaku manusia tetapi harus memiliki cara yang sistematis (melibatkan proses mental dan struktur daya ingat) untuk kita dapat mendalami dan memahami  betul perilaku manusia dengan bukti-bukti yang kuat dan akurat.

2.       Crow & Crow
Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.

  • Alasan saya memilih defenisi psikologi menurut Crow&Crow:
Saya merasa sangat tertarik dengan ungkapan Crow&Crow karena, psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam interaksinya dengan dunia disekitarnya.
Yang disebut sebagai dunia sekitarnya, tidak hanya kepada makhluk hidup lainnya (hewan dan tumbuhan), tetapi juga kepada iklim, kebudayaan dan sebagainya. Crow&Crow mengungkapkan bahwa manusia hidup tidak hanya berinteraksi terhadap sesama makhluk hidup, tetapi  juga kepada situasi yang ada disekelilingnya, baik itu makhluk hidup maupun benda mati. Karena, disinilah akan terbentuk tingkah laku manusia yang beragam sesuai dengan pola kebudayaan, iklim dan sebagainya.
3.       Bruno (1987)
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “roh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.

  • Alasan saya memilih defenisi psikologi menurut Bruno:
Karena, Bruno mampu mendefinisikan psikologi secara mendalam, tidak hanya dari hal-hal yang kelihatan (tingkah laku), tetapi juga terhadap kehidupan mental dan rohani seseorang. Karena dalam kenyataannya  manusia yang terdiri dari: tubuh, jiwa dan roh dan hal ini tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan dalam kehidupan.

Menurut Anastasi dan Urbina (1998:3) tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan (distandarisasikan) atas sampel perilaku tertentu. Standarisasi mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelenggaraan dan penskoran tes. Dalam rangka menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing, penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan setiap tes yang baru dikembangkan.
Cronbach (1984:27) cenderung memberikan definisi tes psikologis sebagai suatu prosedur yang distandardisasikan (standardization of procedure) yang digunakan tester untuk mengukur kemampuan potensi subyek. Dalam pandangan ini, prosedur (procedure) diartikan sebagai tata cara yang spesifik dan konkrit.
2.      KEGUNAAN TES PSIKOLOGI
Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.. misalnya tes masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasilh-asil tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon pelamar yang dapat diterima dan menolak alon-calon lainnya.
Fungsi Klasifikasi Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam program khusus tertentu.
Fungsi deskripsi Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik kepribadian, tingkahlaku, kemampuan, minat dan bakat dan sebagainya
Tes psikologi digunakan juga untuk mengevaluasi suatu treatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap seseorang atau sekelompok individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat mana keberhasilan treatment yang sudah diberikan. Evalusi ini sangat membantu untuk meneruskan tindakan selanjutnya yang akan diambil.
Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian yang ilmiah sebelumnya.  Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji hipotesis ini seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan dengan tes psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di compare (membadingkan), ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan menurunkan indicator-indokator dari tes psikologi yang baku.
1.Tes Intelektual, terdiri dari :
2.Tes Kepribadian




Tidak ada komentar: