Pengertian Psikologi Perkembangan |
1 |
Apa itu psikologi perkembangan?
Pengertian Psikologi Perkembangan
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli psikologi perkembangan dapat didefinisikan sebagai berikut:
· Psikologi perkembangan adalah cabang ilmu psikologi yang menelaah berbagai perubahan intraindividual yang terjadi didalam perubahan interindividual
· Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang perkembangan manusia dimana perkembangan itu bersifat sistematis, adaptif dan berlangsung sepanjang rentang kehidupan (papalia, olds & feldman 2009)
· Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan, sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai kematian (Yusuf. S. 2009)
Adapun kajian formal perkembangan manusia merupakan bidang studi ilmiah yang relatif, dimulai sejak abad ke 19. Ketika Irtad meneliti viktor. Dimana upaya ingin memahami perkembangan anak, tahapan perkembangan anak secara keseluruhan dalam rentang kehidupan.Psikologi perkembangan menjadi sebuah ilmu pengetahuan dimulai dari beberapa pendapat diantaranya:
- Charler Darwin sebagai pencetus teori evolusi adalah yang pertama kali menekankan hakikat perkembangan perilaku bayi sebagai sesuatu yang teratur. Ia meyakini bahwa manusia dapat memahami dirinya secara lebih baik, baik sebagai spesies dan individual, dengan mempelajari perkembangan diri mereka.
- Pada abad ke19 tren penting di dunia Barat, sedang mempersiapkan meneliti perkembangan manusia secara ilmiah. Para ilmuan mulai membuka misteri tentang konsepsi. Dipengaruhi oleh berbagai tulisan filsuf John Locke dan Jean Jacques Rousseau. Para filsuf dan ilmuan berdebat tentang faktor bawaan dan lingkungan
- Perkembangan sebagai ilmu baru, masih harus melalui perkembangan yang panjang. Sebagai contoh “masa remaja tidak dianggap sebagai masa perkembangan yang terpisah sampai awal abad ke 20, ketika G Stenley Hall, sebagai pelopor kajian anak menerbitkan buku terkenal dengan judul Adolescence (1904/1916).
- Kajian rentang kehidupan., para ilmuan mengakui bahwa perkembangan terjadi disepanjang kehidupan. Konsep proses perkembangan yang dapat dikaji secara ilmiah ini yang dikenal sebagai “perkembangan rentang kehidupan” (life span development)
- Studi formal dari perkembangan manusia (human development) : perkembangan itu adalah sistimatic, adaptive, dan life long.
Tujuan mempelajari psikologi perkembangan |
Tujuan mempelajari psikologi perkembangan mencakup deskripsi (describe),penjelasan (explain), peramalan (predict) dan modifikasi perilaku (modify). Sebagai contoh: untuk mendeskripsikan kapan kebanyakan anak normal meyatakan kata pertama, seberapa banyak kosa kata mereka pada usia tertentu. Kemudian menjelaskan bagaimana anak-anak mendapatkan dan belajar bahasa. Pengetahuan in memungkinkan kita untuk meramalkan perilaku mereka kemudian, seperti kecenderungan seorang anak tetap bisa diajarkan berbicara. Dan akhirnya pemahaman mengenai cara berkembangnya bahasa bisa digunakan untuk memodifikasi perilaku (seperti mengajari kasus Victor).
Ranah Perkembangan |
Ranah Perkembangan. Perubahan dan stabilitas muncul dalam ranah atau dimensi diri. Ranah atau domain perubahan perkembangan danstabilitasa adalah:
1. Pertumbuhan fisik (physical development) mencakup pertumbuhan tubuh, otak, kapasitas sensori, ketampilan motorik, serta kesehatan.
2. Perkembangan kognitif (cognitive development) perubahan dan stabilitas di dalam kemampuan-kemampuan mental seperti belajar, memperhatikan, mengingat, berpikir, bernalar, dan kreatif
3. Perkembangan psikososial (psychosocial development) perubahan dan stabilitas di dalam emosi, kepribadian, dan hubungan social
Ranah Perkembangan tidak hanya membahas hal pertumbuhan fisik Sumber : Internet |
Periode Rentang kehidupan |
Periode Kehidupan manusia Sumber : Internet |
Periode dari kehidupan
Periode pra kelahiran (Prenatal Period) | Conception – Birth |
Bayi sampai balita (Infancy and Toddlerhood) | Birth – 3 years |
Anak-anak awal (Early Childhood) | 3 - 6 years |
Anak-anak tengah (Middle Childhood) | 6 - 11 years |
Remaja (Adolescence) | 11 - 20 years |
Dewasa awal (Young Adulthood ) | 20 – 40 years |
Dewasa madya (Middle Adulthood ) | 40 – 65 years |
Dewasa akhir ( Late Adulthood) | 65 years and over |
Berbagai Pengaruh dalam Perkembangan |
Lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan Sumber : Internet |
· Pengaruh hereditas dan lingkungan.
Beberapa pengaruh terhadap perkembangan terutama berasal dari hereditas (heredity):trait-trait atau karakteristik bawaan yang diturunkan dari orang tua biologis. Sebagian besar pengaruh lain berasala dari lingkungan (environment). Pengaruh kematangan (maturation) tubuh dan otak. Pengembangan urutan secara alamiah perubahan fisik dan pola perilaku, termasuk kesiapan untuk menguasai beberapa kemampuan baru seperti berjalan dan berbicara. Sebagaimana anak-anak tumbuh menjadi remaja dan kemudian menjadi dewasa. Perbedaan-perbedaan individual dalam karakteristik bawaan dan pengalaman hidup memainkan peranan yang lebih besar, seperti halnya orang beradaptasi terhadap kondisi internal dan eksternal yang mereka hadapi sendiri. Meskipun demikian kematangan bisa berlanjut memengaruhi beberapa proses biologis.
Berbagai Lingkungan Perkembangan |
Berbagai lingkungan perkembangan diantaranya keluarga yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga besar. Status social ekonomi dan lingkungan di sekitar tempat tinggal, budaya dan kesukuan, kelompok etnis, ras dan kesukuan.
Keluarga |
Keluarga keluarga bisa memiliki arti yang berbeda-beda pada tempat dan masanya.
Keluarga inti terdiri dari orang tua dan anak |
Keluarga Inti (Ayah, Ibu dan Anak) Sumber : Internet |
Keluarga besar terdiri dari kakek-nenek, bibi, papan, sepupu, dan saudara jauh. |
Status Sosial Ekonomi |
Budaya |
Budaya juga berpengaruh dalam perkembangan Sumber : Internet |
Kelompok Etnis |
Kelompok etnis (ethnic group) terdiri atas orang-orang yang dipersatukan oleh budaya, leluhur, agama, bahasa, dan/atau asal-usul suku bangsa yang khusus, yang seluruhnya memberikan kontribusi pada sebuah pemahaman identitas, serta berbagai sikap, keyakinan, dan nilai yang dibagi bersama. Kebanyakan kelompok etnis melacak asal-muasalnya pada sebuah negara asal, di mana mereka atau nenek moyang mereka membagi bersama sebuah budaya yang lazim, yang terus memengaruhi cara hidup mereka. Etnis dan pola-pola budaya memengaruhi perkembangan dengan pengaruh mereka pada komposisi sebuah rumah tangga, perekonomian dan sumber daya sosialnya, cara para anggotanya bertindak terhadap satu sama lain, makanan yang mereka makan, permainan yang dimainkan anak-anak, cara mereka belajar, seberapa bagus prestasi mereka di sekolah, pekerjaan yang mereka geluti ketika dewasa, serta cara para anggota keluarga berpikir dan mempersepsikan dunia (Parke, 2004). Sebagai contoh, anak-anak kaum imigran di AS hampir dua kali sebanyak anak-anak asli AS memiliki kecenderungan hidup tinggal dengan keluarga besar dan tidak terlalu cenderung memiliki ibu yang bekerja di luar rumah.
Ras dan Kesukuan |
Pengaruh Normatif dan Nonnormatif |
Untuk memahami persamaan dan perbedaan dalam perkembangan, maka kita harus menelaah pengaruh waktu dan tempat. Kita juga perlu mempertimbangkan pengaruh yang menimpa banyak atau kebanyakan orang dan yang hanya menimpa segelintir individu (Baltes, Reese, dan Lipsitt, 1980). Pengaruh tingkat usia normatif sangat mirip. Orang pada kelompok usia tertentu. Hal-hal tersebut mencakup peristiwa-peristiwa yang membuat mereka dewasa (seperti pubertas menopause) dan peristiwa-peristiwa sosial masuk ke pendidikan formal, pernikahan, menjadi orang tua, dan pensiun). Datangnya peristiwa-peristiwa biologis cukup bisa diramalkan dalam rentang usia yang normal. Contoh, orang-orang tidak mengalami puberitas pada usia 35 tahun atau menopause ia 12 tahun. Pemilihan waktu peristiwaa social lebih fleksibel dan beragam pada dan tempat yang berbeda-beda. Anak-anak masyarakat industrial barat umumnya mulai pendidikan formal pada usia sekitar 6 tahun, tetapi pada beberapa negara berkembang, usia anak-anak mulai bersekolah lebih lambat. Generasi bersejarah (historical generation): kelompok orang yang mengalami peristiwa pada waktu formatif dalam hidup mereka. Sebagai contoh, generasi-generasi yang sudah dewasa selama masa Depresi dan Perang Dunia II cenderung menunjukkan rasa saling ketergantungan sosial dan percaya yang kuat, yang telah menurun di antara generasi yang lebih baru (Rogler, 2002). Bergantung pada saat dan tempat mereka tinggal, seluruh generasi mungkin merasakan dampak bahaya kelaparan, ledakan nuklir, atau serangan teroris serta perkembangan budaya dan teknologi seperti perubahan peran perempuan dan dampak televisi dan komputer. Generasi bersejarah tidak sama dengan cohort: sekelompok orang yang lahir pada masa yang sama. Generasi bersejarah mungkin terdiri atas lebih dari satu cohort, tetapi tidak semua cohort merupakan bagian dari generasi bersejarah, kecuali mereka mengalami berbagai peristiwa besar yang membentuk sejarah pada waktu formatif di dalam kehidupan mereka (Rogler, 2002). Pengaruh nonnormatif (nonnormative) merupakan perisiwa-peristiwa luar biasa yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan individu. Hal tersebut bisa berupa peristiwa-peristiwa biasa yang terjadi pada masa kehidupan yang tidak biasa (seperti pernikahan di usia remaja awal atau meninggalnya orang tua pada saat anak masih kecil) atau peristiwa- peristiwa luar biasa (seperti memiliki cacat bawaan atau mengalami kecelakaan) hal-hal menyenangkan mendapat undian dan lain-lain
Masa-Masa Kritis / Sensitif |
Saat datangnya berbagai pengaruh: masa-masa kritis atau sensitive
Masa kritis (critical period) merupakan waktu spesifik ketika sebuah peristiwa yang diberikan, atau ketiadaannya, memiliki dampak spesifik terhadap perkembangan. Masa-masa kritis tidak mutlak tetap: jika kondisi pengasuhan anak bebek divariasikan untuk memperlambat pertumbuhan mereka, masa kritis yang biasa untuk imprinting dapat diperpanjang, dan imprinting itu sendiri bahkan mungkin terbalik.. Apakah manusia mengalami masa-masa kritis? Satu contoh muncul selama masa kehamilan. Seperti yang kami tekankan pada Bab 3, jika perempuan menerima sinar X, meminum obat tertentu, atau menderita penyakit pada waktu tertentu selama masa kehamilan, janin dapat memperlihatkan dampak penyakit yang spesifik, bergantung pada hakikat "kejutan" dan saat datangnya. Masa-masa kritis juga muncul pada masa kanak-kanak awal. Seorang anak yang mengalami kekurangan pengalaman tertentu selama masa kritis cenderung menunjukkan keterlambatan perkembangan fisik yang tetap. Konsep masa kritis merupakan konsep yang kontroversial. Karena banyak aspek perkembangan.
Enam prinsip Utama |
Paul B. Baltes dan rekan-rekan sejawatnya (1987; Baltes, Lindenberger, dan Staudinger, 1998; Staudinger & Bluck, 2001) telah mengidentifikasi tujuh prinsip utama pendekatan pekembangan rentang kehidupan.
1.
Perkembangan sepanjang hidup. Perkembangan merupakan proses perubahan seumur hidup dalam kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai situasi yang dipilih atau yang dihadapi seseorang. Masing - masing masa rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan akan memengaruhi apa yang akan terjadi. Masing-masing masa memiliki karakteristik dan nilai yang unik; tidak ada yang lebih penting atau kurang penting. Bahkan orang yang sudah sangat tua dapat tumbuh secara emosioanal dan intelektual. Pengalaman meninggal merupakan upaya akhir untuk menghadapi kesulitan hidup seseorang-singkatnya, untuk berkembang.
Masing - masing masa rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan akan memengaruhi apa yang akan terjadi |
2. Perkembangan mencakup pemerolehan dan kehilangan. Perkembangan merupakan hal yang multidimensional dan banyak arah. Hal ini muncul sepanjang banyak dimensi saling berinteraksi-biologis, psikologis, dan sosial-masing-masing mungkin berkembang dengan kecepatan yang bervariasi. Perkembangan juga berlangsung lebih dari satu arah. Sebagaimana orang-orang menguasai satu bidang, mereka bisa saja kehilangan bidang yang lain. Sebagian besar anak tumbuh dengan satu arah-ke atas-baik dalam hal ukuran maupun kemampuan. Kemudian, secara bertahap keseimbangan beralih. Remaja biasanya memperoleh kemampuan fisik, tetapi kehilangan sarana dalam pembelajaran bahasa. Beberapa kemampuan seperti kosakata, biasanya terus meningkat selama kebanyakan masa dewasa; lainnya, seperti kemampuan menyelesaikan berbagai masalah yang tidak dikenal, mungkin berkurang; dan beberapa atribut baru, seperti keahlian, bisa berkembang pada masa dewasa tengah. Orang-orang berusaha memaksimalkan perolehan dengan memusatkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan secara baik dan meminimalkan kehilangan dengan belajar mengelola atau mengimbanginya-misalnya dengan menulis daftar "hal yang harus dilakukan" ketika ingatan menurun.
3.
Pengaruh-pengaruh biologi dan budaya yang relatif berubah sepanjang rentang kehidupan. Proses perkembangan dipengaruhi oleh biologi dan budaya, tetapi keseimbangan antara pengaruh-pengaruh ini berubah. Pengaruh-pengaruh biologis, seperti ketajaman sensoris serta kekuatan dan koordinasi otot, melemah seiring bertambahnya usia, tetapi dukungan-dukungan budaya seperti pendidikan, hubungan, dan lingkungan ramah teknologi yang tidak bergantung usia, membantu mengimbanginya.
Proses perkembangan dipengaruhi oleh biologi dan budaya, tetapi keseimbangan antara pengaruh-pengaruh ini berubah |
Orang-orang berusaha memaksimalkan perolehan dengan memusatkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan secara baik dan meminimalkan kehilangan dengan belajar mengelola |
4.
Perkembangan melibatkan sebuah perubahan alokasi berbagai sumber daya. Individu memilih untuk "menginvestasikan" berbagai sumber daya waktu, tenaga, bakat, uang, dan dukungan sosial mereka dengan berbagai cara. Berbagai sumber daya mungkin digunakan untuk pertumbuhan (misalnya, belajar memainkan sebuah alat musik atau meningkatkan keterampilan seseorang), untuk mempertahan atau memulihkan (berlatih untuk mempertahankan atau mendapatkan kemahiran), atau untuk berhadapan dengan kehilangan ketika mempertahankan; dan memulihkan tidak mungkin dilakukan. Alokasi berbagai sumber daya pada ketiga fungsi ini berubah di seluruh kehidupan, seiring dengan keseluruhan kumpulan berbagai sumber daya yang tersedia menurun. Pada masa kanak - kanak dan dewasa muda, sejumlah besar sumber daya tumbuh; pada usia yang menua pengaturan kehilangan. Pada masa dewasa tengah, alokasi diseimbangkan secara merata di antara tiga fungsi tersebut.
Berbagai sumber daya mungkin digunakan untuk pertumbuhan, untuk mempertahan atau memulihkan, atau untuk berhadapan dengan kehilangan ketika mempertahankan |
5.
Perkembangan menunjukkan plastisitas. Banyak kemampuan seperti ingatan kekuatan, dan daya tahan, dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pelatihan dan latihan, bahkan ketika sudah menua. Namun demikian, sebagaimana yang sudah dipelajari oleh Itard, bahkan pada anak-anak, plastisitas memiliki batas, Salah satu tugas penelitian perkembangan adalah menemukan seberapa jauh jenis perkembangan tertentu dapat diubah pada berbagai usia.
kemampuan dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pelatihan dan latihan |
6.
Perkembangan dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya. Masing-masing orang berkembang dalam banyak konteks-berbagai keadaan atau kondisi yang ditentukan sebagian oleh kematangan dan sebagian oleh waktu dan ternpat, Sebagai tambahan pada pengaruh tingkat usia dan nonnormatif, manusia tidak hanya memengaruhi, tapi juga dipengaruhi oleh konteks sejarah-budaya mereka. Perbedaan cohort yang signifikan dalam fungsi intelektual perkembangan emosi perempuan paruh baya, dan fleksibilitas kepribadian pada lansia.
Masing-masing orang berkembang dalam banyak konteks-berbagai keadaan atau kondisi yang ditentukan sebagian oleh kematangan dan sebagian oleh waktu dan ternpat, |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar