Powered By Blogger

Selasa, 18 September 2012

definisi psikologi perkembangan


Pengertian Psikologi Perkembangan

1
 









 Apa itu psikologi perkembangan?
Pengertian Psikologi Perkembangan
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli psikologi perkembangan dapat didefinisikan sebagai berikut:
·         Psikologi perkembangan adalah cabang ilmu psikologi yang menelaah berbagai perubahan intraindividual yang terjadi didalam perubahan interindividual
·         Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang perkembangan manusia  dimana perkembangan  itu  bersifat sistematis, adaptif dan berlangsung sepanjang rentang kehidupan (papalia, olds & feldman 2009)
·         Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan, sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai kematian (Yusuf. S. 2009)

Adapun kajian formal perkembangan manusia merupakan bidang studi ilmiah yang relatif, dimulai sejak abad ke 19. Ketika Irtad meneliti viktor. Dimana upaya ingin memahami perkembangan anak, tahapan perkembangan anak secara keseluruhan dalam rentang kehidupan.Psikologi perkembangan menjadi sebuah ilmu pengetahuan dimulai dari beberapa pendapat diantaranya:

-          Charler Darwin sebagai pencetus teori evolusi adalah yang pertama kali menekankan hakikat perkembangan perilaku bayi sebagai sesuatu yang teratur. Ia meyakini bahwa manusia dapat memahami dirinya secara lebih baik, baik sebagai spesies dan individual, dengan mempelajari perkembangan diri mereka.
-          Pada abad ke19 tren penting di dunia Barat, sedang mempersiapkan meneliti perkembangan manusia secara ilmiah. Para ilmuan mulai membuka misteri tentang konsepsi. Dipengaruhi oleh berbagai tulisan filsuf John Locke dan Jean Jacques Rousseau. Para filsuf dan ilmuan berdebat tentang faktor bawaan dan lingkungan
-          Perkembangan sebagai ilmu baru, masih harus melalui perkembangan yang panjang. Sebagai contoh “masa remaja tidak dianggap sebagai masa perkembangan yang terpisah sampai awal abad ke 20, ketika G Stenley Hall, sebagai pelopor kajian anak menerbitkan buku terkenal dengan judul Adolescence (1904/1916).
-          Kajian rentang kehidupan., para ilmuan mengakui bahwa perkembangan terjadi disepanjang kehidupan. Konsep proses perkembangan yang dapat dikaji secara ilmiah ini yang dikenal sebagai “perkembangan rentang kehidupan” (life span development)
-          Studi formal dari perkembangan manusia (human development) : perkembangan itu adalah sistimatic, adaptive, dan life long.
Tujuan mempelajari psikologi perkembangan

 

Tujuan mempelajari psikologi perkembangan mencakup deskripsi (describe),penjelasan (explain), peramalan (predict) dan modifikasi perilaku (modify). Sebagai contoh: untuk mendeskripsikan kapan kebanyakan anak normal meyatakan kata pertama, seberapa banyak kosa kata mereka pada usia tertentu. Kemudian menjelaskan bagaimana anak-anak mendapatkan dan belajar bahasa. Pengetahuan in memungkinkan kita untuk meramalkan perilaku mereka kemudian, seperti kecenderungan seorang  anak tetap bisa diajarkan berbicara. Dan akhirnya pemahaman mengenai cara berkembangnya bahasa bisa digunakan untuk memodifikasi perilaku (seperti mengajari kasus Victor).
Ranah Perkembangan
 

Ranah Perkembangan. Perubahan dan stabilitas muncul dalam ranah atau dimensi diri. Ranah atau domain perubahan perkembangan danstabilitasa adalah:

1.    Pertumbuhan fisik (physical development)  mencakup pertumbuhan tubuh, otak, kapasitas sensori, ketampilan motorik, serta kesehatan.
2.    Perkembangan kognitif (cognitive development) perubahan dan stabilitas di dalam kemampuan-kemampuan mental seperti belajar, memperhatikan, mengingat, berpikir, bernalar, dan kreatif
3.    Perkembangan psikososial (psychosocial development) perubahan dan stabilitas di dalam emosi, kepribadian, dan hubungan social

Ranah Perkembangan tidak hanya membahas hal pertumbuhan fisik

Sumber : Internet













Periode Rentang kehidupan

Pembagian rentang kehidupan kehidupan ke dalam masa-masa merupakan konstruksi social (social construction). Konstuk sosial (social construction) sebuah ide mengenai hakikat kenyataan yang sudah diterima secara luas oleh masyarakat pada waktu tertentu. Menjadi dasar asumsi atau persepsi subjektif yang disepakati bersama, tidak dapat didefinisikan secara objektif, seperti ketika seorang anak menjadi dewasa, atau seorang pemuda menjadi tua. Sebenarnya masa anak-anak sendiri di pandang sebagai konstuksi sosial. Beberapa bukti menunjukkan bahwa anak-anak pada masa-masa dini, banyak dianggap dan diperlakukan seperti orang dewasa, yang kecil. Namun pendapat ini telah dibantah (Aries, Elkind, & Pollock, dalam Papalia, Olds 7 Feldman). Dalam masyarakat industri konsep remaja sebagai suatu masa perkembangan merupakan konsep yang realtif masih baru.
Periode Kehidupan manusia

Sumber : Internet

 











Periode dari kehidupan
Periode pra kelahiran (Prenatal Period)

Conception – Birth

Bayi sampai balita (Infancy and Toddlerhood)

Birth – 3 years
Anak-anak awal (Early Childhood)

3 - 6  years
Anak-anak tengah (Middle Childhood)

6 - 11 years
Remaja (Adolescence)
11 - 20 years
Dewasa awal (Young Adulthood )

20 – 40 years
Dewasa madya (Middle Adulthood )
40 – 65 years
Dewasa akhir ( Late Adulthood)
65 years and over



Berbagai Pengaruh dalam Perkembangan

Mereka yang mempelajari perkembangan tertarik pada proses-proses perkembangan universal yang memengaruhi semua manusia. Mempelajari pengaruh normatif (normative) yang dialami dengan cara serupa oleh kebanyakan orang dalam satu kelompok. Mempelajari perbedaan individual (individual diferences) baik pengaruhnya maupun akibatnya terhadap perkembangan. Setiap orang memiliki perbedaan dalam hal jenis kelamin, tinggi, berat dan fisik, factor kondisi tubuh seperti kesehatan, dan tingkat energy; seperti kecerdasan, kepribadian, dan reaksi emosional. Mengapa seseorang berbeda dengan yang lain? Banyak factor yang memengaruhinya tidak dapat diukur secara tepat.

Lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan

Sumber : Internet















·         Pengaruh hereditas dan lingkungan.
Beberapa pengaruh terhadap perkembangan terutama berasal dari hereditas (heredity):trait-trait atau karakteristik bawaan yang diturunkan dari orang tua biologis. Sebagian besar pengaruh lain berasala dari lingkungan (environment). Pengaruh kematangan (maturation) tubuh dan otak. Pengembangan urutan secara alamiah perubahan fisik dan pola perilaku, termasuk kesiapan untuk menguasai beberapa kemampuan baru seperti berjalan dan berbicara. Sebagaimana anak-anak tumbuh menjadi remaja dan kemudian menjadi dewasa. Perbedaan-perbedaan individual dalam karakteristik bawaan dan pengalaman hidup memainkan peranan yang lebih besar, seperti halnya orang beradaptasi terhadap kondisi internal dan eksternal yang mereka hadapi sendiri. Meskipun demikian kematangan bisa berlanjut memengaruhi beberapa proses biologis.

Berbagai Lingkungan Perkembangan

 

Berbagai lingkungan perkembangan diantaranya keluarga yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga besar. Status social ekonomi dan lingkungan di sekitar tempat tinggal, budaya dan kesukuan, kelompok etnis, ras dan kesukuan.

Keluarga

 

Keluarga keluarga bisa memiliki arti yang berbeda-beda pada tempat dan masanya.

Keluarga inti terdiri dari orang tua dan anak

Keluarga inti (nuclear family) merupakan sebuah unit kekeluargan, ekonomi, dan rumah tangga dua generasi yang terdiri atas dua orang tua dan anak-anak kandung, anak-anak angkat atau anak-anak tirinya.


Keluarga Inti (Ayah, Ibu dan Anak)

Sumber : Internet


Keluarga besar terdiri dari kakek-nenek, bibi, papan, sepupu, dan saudara jauh.

Keluarga besar (extended family) jaringan kekeluargaan dengan banyak generasi seperti kakek-nenek, bibi, papan, sepupu, dan saudara jauh. Merupakan bentuk keluarga yang tradisional.  Banyak atau kebanyakan orang tinggal di dalam rumah tangga dengan keluarga besar, dimana sehari-harinya mereka berhubungan dengan kerabatnya. Orang dewasa sering kali berbagi tanggung jawab dalam hal mencari pendapatan dan mengasuh anak, dan anak-anak bertanggung jawab pada adiknya.


Status Sosial Ekonomi

Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Sekitar Tempat Tinggal. Status sosial ekonomi (sosioeconomic status-SSE) meliputi pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. SES memengaruhi berbagai proses dan hasil tersebut secara tidak langsung, melalui faktor- faktor yang saling terkait, seperti jenis rumah dan lingkungan di sekitar rumah yang mereka huni serta mutu gizi, perawatan kesehatan, dan sekolah yang tersedia untuk mereka. Kemiskinan dapat membahayakan kesejahteraan fisik, kognitif, dan psikososial anak-anak dan keluarga. Kemiskinan mungkin membahayakan secara tidak langsung, melalui dampaknya pada di mana keluarga tinggal, keadaan emosi orang tua dan praktik pola asuh, dan suasana yang mereka ciptakan di rumah. Anak-anak dari keluarga yang mapan mungkin berisiko mengalami hal-hal lainnya (Evans, 2004). Berada di bawah tekanan untuk berprestasi dan sering kali ditinggal sendiri karena kesibukan orang tua mereka, anak-anak "yang berisiko rendah' ini memiliki tingkat penyalagunaan obat-obat, kecemasan dan depresi

Budaya

Budaya juga  berpengaruh dalam perkembangan

Sumber : Internet















Kelompok Etnis

Budaya (culture) mengacu pada keseluruhan cara hidup sebuah masyarakat atau kelompok. termasuk adat istiadat, tradisi, hukum, pengetahuan, keyakinan, nilai, bahasa, dan produk-produk fisik, dari perkakas sampai karya seni-semua perilaku dan sikap yang dipelajari, dibagi, dan ditularkan di antara para anggota kelompok sosial. Budaya berubah secara terus-menerus, sering kali melalui kontak dengan budaya lain. Sebagai contoh, ketika orang-orang Eropa merapat di pantai Amerika, mereka dengan segera mempelajari dari orang-orang Indian asli cara menanam jagung. Saat ini, kontak budaya ditambah oleh adanya komputer dan telekomunikasi, dan musik-musik dari AS diunduh di seluruh dunia
Kelompok etnis (ethnic group) terdiri atas orang-orang yang dipersatukan oleh budaya, leluhur, agama, bahasa, dan/atau asal-usul suku bangsa yang khusus, yang seluruhnya memberikan kontribusi pada sebuah pemahaman identitas, serta berbagai sikap, keyakinan, dan nilai yang dibagi bersama. Kebanyakan kelompok etnis melacak asal-muasalnya pada sebuah negara asal, di mana mereka atau nenek moyang mereka membagi bersama sebuah budaya yang lazim, yang terus memengaruhi cara hidup mereka. Etnis dan pola-pola budaya memengaruhi perkembangan dengan pengaruh mereka pada komposisi sebuah rumah tangga, perekonomian dan sumber daya sosialnya, cara para anggotanya bertindak terhadap satu sama lain, makanan yang mereka makan, permainan yang dimainkan anak-anak, cara mereka belajar, seberapa bagus prestasi mereka di sekolah, pekerjaan yang mereka geluti ketika dewasa, serta cara para anggota keluarga berpikir dan mempersepsikan dunia (Parke, 2004). Sebagai contoh, anak-anak kaum imigran di AS hampir dua kali sebanyak anak-anak asli AS memiliki kecenderungan hidup tinggal dengan keluarga besar dan tidak terlalu cenderung memiliki ibu yang bekerja di luar rumah.
Ras dan Kesukuan

Ras dan Kesukuan. Istilah ras, yang secara historis dan terkenal dang sebagai pengelompokan biologis yang bisa diidentifikasi, sekarang disepakati kebanyakan para ahli sebagai konstruk sosial, dengan tidak ada konsensus ilmiah yang mengenai definisinya serta mustahil diukur secara konsisten (American Academy -Pediatrics Committee on Pediatric Research, 2000; Bonham, Warshauer-Baker, dan . s, 2005; Helms, Jernigan, dan Mascher, 2005; Lin & Kelsey, 2000; Smedley & Smedley, 5; Sternberg et al., 2005). Pengelompokan ras dan kesukuan berubah-ubah (Bonham et al., 2005; Sternberg et al., 2005), "terus-menerus dibentuk dan didefinisikan ulang oleh daya-daya sosial dan politik" (Fisher et al., 2002, hal. 1026). Penyebaran wilayah dan pernikahan antarsuku bersamaan dengan adaptasi terhadap berbagai kondisi setempat telah menghasilkan keanekaragaman karakteristik yang besar di dalam populasi (Smedley & Smedley, 2005; Sternberg et al., 2005). Dengan demikian, seseorang seperti juara golf Tiger Woods, yang berayah kulit hitam dan beribu Amerika keturunan Asia, mungkin bisa dikelompokkan pada lebih dari satu kelompok ras/suku dan dapat teridentifikasi secara lebih kuat dengan satu atau yang lainnya pada waktu yang berbeda-beda (Lin & Kelsey, 2000). Istilah seperti hitam (black) atau Hispanik bisa dianggap sebagai ethnic gloss-sebuah generalisasi berlebihan yang mengaburkan perbedaan-perbedaan budaya dalam satu kelompok (Parke, 2004; Trimble & Dickson, dalam terbitan). Sifat dinamis perubahan budaya selanjutnya mengacaukan identitas etnis (Parke, 2004).
Pengaruh Normatif dan Nonnormatif

Pengaruh Normatif dan Nonnormatif
Untuk memahami persamaan dan perbedaan dalam perkembangan, maka kita harus menelaah pengaruh waktu dan tempat. Kita juga perlu mempertimbangkan pengaruh yang menimpa banyak atau kebanyakan orang dan yang hanya menimpa segelintir individu (Baltes, Reese, dan Lipsitt, 1980). Pengaruh tingkat usia normatif sangat mirip. Orang pada kelompok usia tertentu. Hal-hal tersebut mencakup peristiwa-peristiwa yang membuat mereka dewasa (seperti pubertas menopause) dan peristiwa-peristiwa sosial masuk ke pendidikan formal, pernikahan, menjadi orang tua, dan pensiun). Datangnya peristiwa-peristiwa biologis cukup bisa diramalkan dalam rentang usia yang normal. Contoh, orang-orang tidak mengalami puberitas pada usia 35 tahun atau menopause ia 12 tahun. Pemilihan waktu peristiwa­a social lebih fleksibel dan beragam pada dan tempat yang berbeda-beda. Anak-anak masyarakat industrial barat umumnya mulai pendidikan formal pada usia sekitar 6 tahun, tetapi pada beberapa negara berkembang, usia anak-anak mulai bersekolah lebih lambat. Generasi bersejarah (historical generation): kelompok orang yang mengalami peristiwa pada waktu formatif dalam hidup mereka. Sebagai contoh, generasi-generasi yang sudah dewasa selama masa Depresi dan Perang Dunia II cenderung menunjukkan rasa saling ketergantungan sosial dan percaya yang kuat, yang telah menurun di antara generasi yang lebih baru (Rogler, 2002). Bergantung pada saat dan tempat mereka tinggal, seluruh generasi mungkin merasakan dampak bahaya kelaparan, ledakan nuklir, atau serangan teroris serta perkembangan budaya dan teknologi seperti perubahan peran perempuan dan dampak televisi dan komputer. Generasi bersejarah tidak sama dengan cohort: sekelompok orang yang lahir pada masa yang sama. Generasi bersejarah mungkin terdiri atas lebih dari satu cohort, tetapi tidak semua cohort merupakan bagian dari generasi bersejarah, kecuali mereka mengalami berbagai peristiwa besar yang membentuk sejarah pada waktu formatif di dalam kehidupan mereka (Rogler, 2002). Pengaruh nonnormatif (nonnormative) merupakan perisiwa-peristiwa luar biasa yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan individu. Hal tersebut bisa berupa peristiwa-peristiwa biasa yang terjadi pada masa kehidupan yang tidak biasa (seperti pernikahan di usia remaja awal atau meninggalnya orang tua pada saat anak masih kecil) atau peristiwa- peristiwa luar biasa (seperti memiliki cacat bawaan atau mengalami kecelakaan) hal-hal menyenangkan mendapat undian dan lain-lain

Masa-Masa Kritis / Sensitif

 

Saat datangnya berbagai pengaruh: masa-masa kritis atau sensitive
Masa kritis (critical period) merupakan waktu spesifik ketika sebuah peristiwa yang diberikan, atau ketiadaannya, memiliki dampak spesifik terhadap perkembangan. Masa-masa kritis tidak mutlak tetap: jika kondisi pengasuhan anak bebek divariasikan untuk memperlambat pertumbuhan mereka, masa kritis yang biasa untuk imprinting dapat diperpanjang, dan imprinting itu sendiri bahkan mungkin terbalik.. Apakah manusia mengalami masa-masa kritis? Satu contoh muncul selama masa kehamilan. Seperti yang kami tekankan pada Bab 3, jika perempuan menerima sinar X, meminum obat tertentu, atau menderita penyakit pada waktu tertentu selama masa kehamilan, janin dapat memperlihatkan dampak penyakit yang spesifik, bergantung pada hakikat "kejutan" dan saat datangnya. Masa-masa kritis juga muncul pada masa kanak-kanak awal. Seorang anak yang mengalami kekurangan pengalaman tertentu selama masa kritis cenderung menunjukkan keterlambatan perkembangan fisik yang tetap. Konsep masa kritis merupakan konsep yang kontroversial. Karena banyak aspek perkembangan.
Enam prinsip Utama
 

Paul B. Baltes dan rekan-rekan sejawatnya (1987; Baltes, Lindenberger, dan Staudinger, 1998; Staudinger & Bluck, 2001) telah mengidentifikasi tujuh prinsip utama pendekatan pekembangan rentang kehidupan.

1.   
Masing - masing masa rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan akan memengaruhi apa yang akan terjadi
Perkembangan sepanjang hidup. Perkembangan merupakan proses perubahan seumur hidup dalam kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai situasi yang dipilih atau yang dihadapi seseorang. Masing - masing masa rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan akan memengaruhi apa yang akan terjadi. Masing-masing masa memiliki karakteristik dan nilai yang unik; tidak ada yang lebih penting atau kurang penting. Bahkan orang yang sudah sangat tua dapat tumbuh secara emosioanal dan intelektual. Pengalaman meninggal merupakan upaya akhir untuk menghadapi kesulitan hidup seseorang-singkatnya, untuk berkembang.

2.    Perkembangan mencakup pemerolehan dan kehilangan. Perkembangan merupakan hal yang multidimensional dan banyak arah. Hal ini muncul sepanjang banyak dimensi saling berinteraksi-biologis, psikologis, dan sosial-masing-masing mungkin berkembang dengan kecepatan yang bervariasi. Perkembangan juga berlangsung lebih dari satu arah. Sebagaimana orang-orang menguasai satu bidang, mereka bisa saja kehilangan bidang yang lain. Sebagian besar anak tumbuh dengan satu arah-ke atas-baik dalam hal ukuran maupun kemampuan. Kemudian, secara bertahap keseimbangan beralih. Remaja biasanya memperoleh kemampuan fisik, tetapi kehilangan sarana dalam pembelajaran bahasa. Beberapa kemampuan seperti kosakata, biasanya terus meningkat selama kebanyakan masa dewasa; lainnya, seperti kemampuan menyelesaikan berbagai masalah yang tidak dikenal, mungkin berkurang; dan beberapa atribut baru, seperti keahlian, bisa berkembang pada masa dewasa tengah. Orang-orang berusaha memaksimalkan perolehan dengan memusatkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan secara baik dan meminimalkan kehilangan dengan belajar mengelola atau mengimbanginya-misalnya dengan menulis daftar "hal yang harus dilakukan" ketika ingatan menurun.


3.   
Proses perkembangan dipengaruhi oleh biologi dan budaya, tetapi keseimbangan antara pengaruh-pengaruh ini berubah
Orang-orang berusaha memaksimalkan perolehan dengan memusatkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan secara baik dan meminimalkan kehilangan dengan belajar mengelola
Pengaruh-pengaruh biologi dan budaya yang relatif berubah sepanjang rentang kehidupan. Proses perkembangan dipengaruhi oleh biologi dan budaya, tetapi keseimbangan antara pengaruh-pengaruh ini berubah. Pengaruh-pengaruh biologis, seperti ketajaman sensoris serta kekuatan dan koordinasi otot, melemah seiring bertambahnya usia, tetapi dukungan-dukungan budaya seperti pendidikan, hubungan, dan lingkungan ramah teknologi yang tidak bergantung usia, membantu mengimbanginya.

4.   
Berbagai sumber daya mungkin digunakan untuk pertumbuhan, untuk mempertahan ­atau memulihkan, atau untuk berhadapan dengan kehilangan ketika mempertahankan
Perkembangan melibatkan sebuah perubahan alokasi berbagai sumber daya. Individu memilih untuk "menginvestasikan" berbagai sumber daya waktu, tenaga, bakat, uang, dan dukungan sosial mereka dengan berbagai cara. Berbagai sumber daya mungkin digunakan untuk pertumbuhan (misalnya, belajar memainkan sebuah ­alat musik atau meningkatkan keterampilan seseorang), untuk mempertahan ­atau memulihkan (berlatih untuk mempertahankan atau mendapatkan kemahiran), atau untuk berhadapan dengan kehilangan ketika mempertahankan; dan memulihkan tidak mungkin dilakukan. Alokasi berbagai sumber daya pada ketiga fungsi ini berubah di seluruh kehidupan, seiring dengan keseluruhan kumpulan berbagai sumber daya yang tersedia menurun. Pada masa kanak - kanak dan dewasa muda, sejumlah besar sumber daya tumbuh; pada usia yang menua pengaturan kehilangan. Pada masa dewasa tengah, alokasi diseimbangkan secara merata di antara tiga fungsi tersebut.

5.   
kemampuan dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pelatihan dan latihan
Perkembangan menunjukkan plastisitas. Banyak kemampuan seperti ingatan kekuatan, dan daya tahan, dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pelatihan dan latihan, bahkan ketika sudah menua. Namun demikian, sebagaimana yang sudah dipelajari oleh Itard, bahkan pada anak-anak, plastisitas memiliki batas, Salah satu tugas penelitian perkembangan adalah menemukan seberapa jauh jenis perkembangan tertentu dapat diubah pada berbagai usia.

6.   
Masing-masing orang berkembang dalam banyak konteks-berbagai keadaan atau kondisi yang ditentukan sebagian oleh kematangan dan sebagian oleh waktu dan ternpat,
Perkembangan dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya. Masing-masing orang berkembang dalam banyak konteks-berbagai keadaan atau kondisi yang ditentukan sebagian oleh kematangan dan sebagian oleh waktu dan ternpat, Sebagai tambahan pada pengaruh tingkat usia dan nonnormatif, manusia tidak hanya memengaruhi, tapi juga dipengaruhi oleh konteks sejarah-budaya mereka. Perbedaan cohort yang signifikan dalam fungsi intelektual perkembangan emosi perempuan paruh baya, dan fleksibilitas kepribadian pada lansia.

Tidak ada komentar: